Efek Partisipasi Dan Kepuasan Pemakai Kepada Kinerja Tata Cara Gosip

Pengaruh Partisipasi Dan Kepuasan Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi
Saat ini teknologi berkembang sangat cepat. Hal ini disertai oleh perkembangan teknologi yang berbasis sistem isu. Perkembangan dari metode gosip memerlukan aneka macam aspek pendukung, mirip partisipasi dari pengguna. Partisipasi pengguna diperlukan bisa mendukung kesuksesan dari sistem isu yang mencerminkan kepuasan dari para pengguna tata cara informasi.
Hubungan antara partisipasi dan kepuasan para pengguna dipengaruhi oleh beberapa faktor kemungkinan. McKeen et.al. (1994) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kompleksitas tugas dan kompleksitas sistem selaku variabel-variabel yang moderat, sedangkan efek dari pengguna dan komunikasi pengguna selaku variabel yang independen dihubungkan dengan partisipasi dan kepuasan dari para pengguna.
Pengembangan tata cara isu ialah suatu keputusan yang sangat strategis. Selain menyangkut investasi yang cukup besar, terdapat banyak aspek lain yang mesti diperhitungkan. Kompleksitas metode bukanlah merupakan jaminan perbaikan kinerja, bahkan bisa jadi kontraproduktif jika dalam tahapan implementasi ternyata tidak disokong dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang dikuasai perusahaan. Guimares (2003) menyatakan bahwa tata cara berita harus dikembangkan untuk memenuhi keperluan dan cita-cita pengguna.
Paparan singkat ini memperlihatkan bahwa dalam pengembangan tata cara berita, organisasi perlu untuk secara proaktif melibatkan SDM-nya dengan keputusan strategis ini. Dengan kata lain diharapkan partisipasi aktif dari para pengguna (pegawai) supaya nantinya tata cara yang dikembangkan mampu berlangsung secara efektif.
Beberapa hasil riset mendapatkan bahwa partisipasi aktif dalam pengembangan metode mempunyai korelasi konkret dengan kesuksesan tata cara (Ives dan Olson 1984; Barki dan Hartwick 1994; Guimaraes et al. 2003). Namun demikian beberapa hasil riset lain justru menemukan temuan yang berlainan. Partisipasi mempunyai relasi yang negatif dan partisipasi mempunyai korelasi yang tidak signifikan dengan kesuksesan sistem ( Barki dan Hartwick 1989). Pertentangan hasil riset ini memberikan indikasi perlunya dijalankan pendekatan kontijensi dalam mencari relasi antara partisipasi pengguna dan keberhasilan metode dalam pengembangan metode informasi.
Guimares et al. (2003) menyatakan bahwa keberhasilan tata cara mempunyai tiga bagian (tolak ukur), yakni kualitas sistem, faedah sistem dan kepuasan pengguna. Pendapat ini memberikan bahwa keberhasilan dalam pengembangan metode informasi terkait dengan pengguna diputuskan oleh hingga sejauh mana partisipasi yang ada mampu menjadikan kepuasan pengguna. Dalam komunitas pengembang metode, partisipasi merupakan faktor yang mesti diperhitungkan untuk menjamin kepuasan pengguna sehingga bisa menunjang keberhasilan sistem tersebut (Mckeen et al. 1992).
Pengguna mempunyai tugas yang sungguh sentral dalam pengembangan tata cara informasi. Faktor partisipasi pengguna secara biasa dari banyak sekali hasil riset menunjukkan kontribusi aktual terhadap keberhasilan pengembangan sistem. Hasil observasi yang dipaparkan baik oleh Mckeen et al. (1994), Doll dan Deng (2001), Guimares et al. (2003) serta Suryaningrum (2003) memperoleh bahwa partisipasi pengguna ialah variabel yang efektif yang menetukan kepuasan pengguna, kesuksesan tata cara maupun mutu sitem. Pengguna ketiga terminologi variabel ini (kepuasan pengguna, keberhasilan metode dan kualitas metode) terkadang rancu. Seringkali kepuasan pengguna dianggap sama dengan mutu metode, atau jikalau tidak kepuasan pengguna digunakan untuk mengukur mutu sistem.
Terkait dengan partisipasi pengguna, Doll dan Deng (2001) memberikan gambaran bahwa partisipasi ialah variabel yang sungguh kompleks. Secara psikologis, partisipasi dibutuhkan bisa mencapai tiga faktor penting, adalah aspek kognitif (pengetahuan, pengertian dan kreatifitas), faktor motivasional (peningkatan akidah dan sensitivitas terhadap kontrol) serta faktor pencapaian nilai (ekspresi diri, kebebasan, imbas, dsb). Pencapaian ketiga aspek ini diperlukan (masing-masing secara berurutan) mampu menyebabkan kemanfaatan dan rancangan yang lebih baik, penolakan yang lebih rendah, penerimaan yang lebih tinggi, serta dapat mengembangkan adab dan kepuasan pengguna.
Tingkat partisipasi dan kepuasan pemakai akan menghipnotis keberhasilan tata cara, dimana partisipasi pemakai mampu mengembangkan kinerja tata cara info. Sebagaimana sudah diuraikan di atas, dikenali bahwa partisipasi mempunyai relasi yang nyata dengan kepuasan pemakai, namun pada besaran yang berlawanan-beda dan fluktuatif. Demikian pula temuan perihal variabel santunan manajemen puncak, komunikasi pemakai-pengembang, kompleksitas tugas, kompleksitas metode dan efek pemakai sebagai variabel moderating masih kontradiksi.
Perumusan Masalah
Dari latar belakang problem di atas, maka dalam observasi ini penulis merumuskan pokok permasalahannya, yaitu :
  1. Apakah partisipasi pemakai mensugesti kinerja sistem informasi?
  2. Apakah kepuasan pemakai mensugesti kinerja sistem isu?
  3. Bagaimanakah imbas interaksi partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai terhadap kinerja metode berita?
  Tawaran Acara Terapi Aktivitas Kelompok
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan bukti empiris tentang :
  1. Untuk mengenali ada tidaknya pengaruh partisipasi pemakai kepada kinerja tata cara berita.
  2. Untuk mengenali ada tidaknya dampak kepuasan pemakai terhadap inerja metode isu.
  3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh interaksi partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai kepada kinerja metode gosip.
Manfaat Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan ini dibutuhkan mampu memperlihatkan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain adalah :
  1. Karyawan staf departemen metode berita untuk menawarkan pelayanan yang baik dalam memenuhi kebutuhan para pengguna jasanya, sehingga dibutuhkan mampu meningkatkan kepuasan pemakai, yang nantinya akan berpengaruh pada kinerja tata cara isu.
  2. Manajer tata cara gosip, dibutuhkan dapat sebagai input bagi pengambil keputusan (decision maker) untuk menelaah lebih lanjut perihal faktor-faktor yang dapat memoderasi pengaruh partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem isu, sehingga mampu mengarah pada kesuksesan pengembangan sistem info.
  3. Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi aliran atau tumpuan untuk penelitian dalam bidang sistem informasi di era mendatang.
  4. Bagi peneliti lain, dibutuhkan mampu menjadi salah satu sumber pustaka untuk kegiatan observasi yang sejenis.