DAMPAK DAN PENYEBAB PENCEMARAN UDARA DAN AIR
Oleh : Ahmad Revaldy (@T32-Ahmad)
ABSTRAK
Pencemaran udara merupakan suatu pelepasan banyak sekali gas dan benda padat yang terbelah halus atau cair ke atas artmosfir yang tersebar dengan melebihi kapasitas alami lingkungan untuk membuang, melarutkan dan menyerapnya. Penyebab pencemaran udara yaitu mencakup transportasi, industri, dan domestik.
Kata kunci : pencemaran udara,pencemaran air
ABSTRACT
Air pollution is the release of various gases and solids that are finely divided or liquid into the dispersed atmosphere that exceeds the natural capacity of the environment to remove, dissolve and absorb them. The causes of air pollution include transportation, industry, and domestic.
Keywords: Environmental Pollution. Air pollution
PENDAHULUAN
Simanjuntak (2013) menyatakan bahwa Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya komponen-bagian berbahaya ke dalam atmosfir yang mampu menjadikan terjadinya kerusakan lingkungan sehingga menurunkan kualitas lingkungan. Dengan demikian akan terjadi gangguan pada kesehatan insan. Terdapat dua jenis sumber pencemaran udara, yang pertama ialah pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari acara insan (anthropogenic sources) mirip yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, mirip di dalam rumah, sekolah, dan kantor.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud pencemaran udara
2. Apa yang dimaksud pencemaran air
3. Dampak apa saja yang menjadikan dari pencemaran udara dan air
TUJUAN
1. Untuk mengetahui arti dari pencemaran udara
2. Untuk mengenali arti dari pencemaran air
3. Untuk mencegah akibat akhir pencemaran
PEMBAHASAN
Pencemaran udara yakni masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari bagian lain ke dalam udara ambien oleh acara manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menimbulkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya (PP No. 41, 1999) (Rosyidah, 2016).
Menurut Chambers dalam Mukono (2008), pemahaman pencemaran udara yaitu bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga mampu dideteksi oleh insan atau yang mampu dihitung dan diukur, serta dapat menawarkan imbas pada manusia, hewan, vegetasi dan material (Prabowo dan Muslim, 2018).
Sedangkan menurut Kumar dalam Mukono (2008), pemahaman pencemaran udara adalah adanya bahan polutan di atmosfer yang dalam fokus tertentu akan mengusik keseimbangan dinamik atmosfer dan memiliki efek pada manusia dan lingkungannya (Prabowo dan Muslim, 2018).
Dari pemahaman Pencemaran udara tersebut di atas, mampu diartikan bahwa pencemaran udara sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang mengakibatkan pergeseran susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup usang, akan mampu mengusik kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka dapat dikatakan udara telah terkotori (Prabowo dan Muslim, 2018).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah “masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga kualitas udara ambient turun hingga ke tingkat tertentu yang mengakibatkan udara ambient tidak menyanggupi fungsinya” (Prabowo dan Muslim, 2018).
Pencemaran air ialah pencemaran badan air (seperti lautan, laut, danau, sungai, air tanah dan lainnya) yang biasanya disebabkan oleh kegiatan manusia. Perubahan dalam sifat fisik, kimia atau biologis air akan memiliki konsekuensi yang merugikan bagi organisme hidup. Menurut Encyclopaedia Britannica, polusi air adalah pelepasan zat ke dalam air tanah di bawah permukaan atau ke danau, ajaran, sungai, muara dan lautan ke titik di mana zat mengganggu penggunaan air yang berfaedah atau fungsi alami ekosistem. Dikutip dari Natural Resources Defense Council, polusi air adalah ketika zat-zat berbahaya (bahan kimia atau mikroorganisme) mencemari aliran, sungai, danau, lautan atau tubuh air yang lain sehingga menurunkan mutu air dan menjadi beracun bagi insan dan lingkungan.
Pencemaran udara juga menyebabkan berbagai imbas ialah efek terhadap insan, binatang, flora, pertanian dan lain-lain.
Dampak Terhadap Manusia
Menurut
(Budiyono, 2010). Pada tingkat fokus tertentu zat-zat pencemar udara mampu berakibat eksklusif terhadap kesehatan insan, baik secara mendadak atau akut, menahun atau kronis dan dengan tanda-tanda-gejala yang samar. Dimulai dari iritasi saluran pernafasan, iritasi mata, dan alergi kulit sampai pada timbulnya flora atau kanker paru. Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara dengan sendirinya menghipnotis daya kerja seseorang, yang berakibat turunnya nilai produktivitas serta menyebabkan kerugian irit pada jangka panjang dan timbulnya urusan sosial ekonomi keluarga dan penduduk .
Dampak jelek polusi udara bagi kesehatan insan tidak dapat disangkal lagi, baik polusi udara yang terjadi di alam bebas (Outdoor air polution) ataupun yang terjadi di dalam ruangan (Indoor air polution), polusi yang terjadi di luar ruangan terjadi sebab materi pencemar yang berasal dari industri, transportasi, sementara polusi yang terjadi di dalam ruangan mampu berasal dari asap rokok, dan gangguan sirku- lasi udara. Ada tiga cara masuknya bahan pencemar udara kedalam badan manusia, ialah lewat inhalasi, ingestasi dan penetrasi kulit. (Budiyono, 2010).
Dampak Terhadap Tumbuhan (Flora)
Menurut (Budiyono, 2010). Tumbuh-flora mempunyai reaksi yang besar dalam mendapatkan pengaruh pergantian atau gangguan akibat polusi udara dan pergantian lingkungan. Hal ini terjadi alasannya adalah banyak faktor yang besar lengan berkuasa, diantaranya spesies tumbuhan, umur, keseimbangan nutrisi, keadaan tumbuhan, temperatur, kelembaban dan penyinaran. Penambahan fokus pencemar ke udara mampu secara langsung mensugesti pertumbuhannya. Beberapa pola kerusakan yang terjadi pada gangguan nutrisonal dan gangguan atraksional biologis yakni terjadinya penurunan tingkatan kandungan enzym, gangguan pada tanggapanfisiologis yaitu pergantian pada sistem fotosintesa, sedang gangguan yang nampak secara visual yakni chlorosis (perusakan zat hijau daun/menguning), Flecking (daun bintik-bintik), Reduced crop yield (penurunan hasil panen). Terjadinya gangguan pencemaran terhadap tanaman dapat digolongkan dalam 2 (dua) kategori, yaitu pencemaran secara primer dan sekunder.
a. Gangguan secara primer
Gangguan secara primer adalah terjadinya kontak langsung antara sumber pencemar (mated pencemar) dengan bab permukaan tumbuha n secara pribadi, sehingga dapat mengganggu dan menutupi lapisan epidermal yang menolong metode penguapan pada flora.
b. Gangguan secara sekunder
Gangguan secara sekunder ialah gangguan yang terjadi pada tumbuhan karena pencemaran yang mengganggu pada tata cara akar, terjadi alasannya penumpukan polutan atau pencemaran pada tanah dan permukaan air. Gangguan ini akan menghalangi proses alterasi dari nutrisi yang berada dalam tanah dan sekitar tanaman.
Damp
ak Pencemaran Air
a. Kesehatan Manusia
Semua manusia di Planet Bumi memburuhkan air untuk minum dan berbagai keperluan Iaiinya, mampu bersumber dari air tanah, sungai atau danau. Beradasarkan catatan Envropol (2014), di negara-negara dengan keadaan sumberdaya perairan yang pengelolaannya jelek, sangat rentan terhadap wabah penyakit yang menyebabkan air selaku perantara, mirip kolera dan tuberculosis (TB). Dalam setiap tahun diperkirakan terjadi 3 juta -5 juta perkara kolera, sekitar 100 ribu 200 ribu di antaranya menjadikan ajal. Namun WHO mencatat hanya 5-10 persen cuma perkara yang dilaporkan secara resmi. Di negara maju sekalipun di mana ada metode dan teknologi pemurnian telah dipraktekkan dengan baik, ternyata masih banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan akibat pencemaran air. Pertumbuhan alga yang tidak terkendali di perairan contohnya, berbagi toksik yang besar lengan berkuasa pada hadirnya berbagai penyakit pencernaan dan kulit. Kadar nitrogen yang berlebih dalam air minum juga menimbulkan risiko serius bagi bayi. Berdasarkan pengamatan EPA tahun 2010, ternyata hampir 20 persen dari danau di Amerika Serikat mempunyai kadar nitrogen dan fosfor yang berlebih, hal itu sebab pencemaran nutrisi (Woodford, 2015).
b. Kerusakan Ekosistem
Polusi nutrisi dari bagian hulu sungai mengalir ke tempat yang lebih rendah menuju tubuh air yang lebih besar. Sebagai dampaknya yakni menimbulkan kemajuan alga yang berlebih (harmful alga! bloom), sehingga meminimalisir pasokan oksigen untuk ikan dan biota air lainnya. Selain itu pertumbuhan alga bisa menyumbat insang ikan. Secara keseluseluruhan keadaan ekosistem perairan menjadi tidak sepadan, adanya dominasi dari berbagai jenis alga memiliki potensi mengubah rantai masakan yang telah berlangsung. Berbagai jenis limbah, mulai dari yang dihasilkan manusia secara pribadi melalui metode sekresi, limbah nutrisi, air limbah, limbah kimia, limbah radioaktif, limbah minyak, limbah plastik dan beragam jenis limbah lainnya secara langsung berkontribusi kepada pencemaran air.
KESIMPULAN
pencemaran udara ialah suatu pelepasan banyak sekali gas dan benda padat yang terbelah halus atau cair ke atas artmosfir yang tersebar dengan melebihi kapasitas alami lingkungan untuk membuang, melarutkan dan menyerapnya. Udara yaitu suatu aspek yang paling penting dalam hidup serta kehidupan. Pertumbuhan kegiatan ekonomi serta urbanisasi yang begitu tinggi baik itu diperkotaan dan pinggiran kota. Hal ini mengakibatkan tingkat polusi udara atau pencemaran udara terus kian meningkat. Pencemaran udara merupakan suatu pelepasan berbagai gas dan benda padat yang terbelah halus atau cair ke atas artmosfir yang tersebar dengan melebihi kapasitas alami lingkungan untuk membuang, melarutkan dan menyerapnya. Menurut (Simanjuntak, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono, Afif. 2010. Pencemaran Udara: Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan. Dalam http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/view/687/605 (Diakses Pada 5 November 2021).
Diwnanda, Reiny. 2019. Lindungi Hewan Peliharaan Dan Pekerja Dari Polusi Udara. Dalam https://www.republika.co.id/gosip/q1cwoy414/lindungi-hewan-peliharaan-dan-pekerja-dari-polusi-udara (Diakses Pada 5 November 2021).
Ismiyati. Marlita, Devi. Saidah, Deslida. 2014. Pencemaran Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Dalam https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog/article/view/23 (Diakses Pada 5 November 2021).
Simanjuntak, Agus Gindo. 2013. Pencemaran Udara. Dalam http://jurnal.batan.go.id
/index.php/bl/article/view/785 (Diakses Pada 5 November 2021).