Racik-Meracik Ilmu,- Dunia Islam telah berkali – kali menolak setiap aksi teror yang mengatasnamakan Islam, “Islam bukan agama teroris, para pelaku teror bukan Islam dan tidak mencerminkan Islam, Islam adalah agama tenang, rahmat bagi seluruh alam, bukan teror bagi penghuni alam” Demikian kata para petinggi-petinggi negara-negara Islam, Para ulama, maupun penduduk sipil muslim, disampaikan dengan banyak sekali cara, lewat media Independen maupun Media Pemerintah, akan tetapi sampai hari ini dunia Internasional masih saja menilai Islam selaku biang kerok agresi teror di muka bumi.
Tidak salah memang, secara umum dikuasai pelaku aksi teror ketika ini mengaku beragama Islam, bertindak anarkis atas nama Islam, membunuh, meneror manusia-insan tidak bersalah kemudian mengatasnamakan tindakannya sebagai salah satu bentuk jihad dijalan Allah.
Bagaimana Dunia Islam menanggapi hal ini, apakah hanya diam saja, atau mengutuk dalam hati, pidato berapi-api tanpa ada langkah-langkah positif, Apabila pelaku teror mengaku selaku seorang muslim, maka yang paling layak mengambil langkah-langkah tegas untuk memerangi teroris Islam yakni Dunia Islam itu sendiri, bukan menunggu Amerika atau Rusia, kedatangan mereka hanya akan memperumit kondisi, menghancurkan citra Islam, sekaligus pertanda bahwa dunia Islam tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.
Akan namun dalam hal ini, muncul sebuah pertanyaan, “Dunia Islam yang mana ?” Bukankah saat ini umat Islam sudah tercerai berai dalam banyak sekali negara tanpa seorang pemimpin tunggal yang niscaya, belum lagi info sektarian Sunni VS Syiah yang sudah berumur ribuan masih terus diungkit hingga kini.
OKI sebagai salah satu organisasi himpunan negara-negara Islam dunia tidak mampu mempersatukan dunia Islam, tumpul dan mandul, hidup segan mati takut. Arab Saudi selaku negara yang menjadi Kiblat dunia Islam bukannya berkonsentrasi memperbaiki citra Islam, justru sibuk bermain api dalam bundar setan Isu sektarian Sunni-Syiah bersama sobat srigala-nya Amerika, yang pada kesannya memperbesar runyam konflik dunia Islam, Iran yang Syiah dijadikan selaku Domba Hitam, diberi label “KAFIR” Yaman yang aman dan tenang tanpa babibu di serang tanpa ampun, Israel dan para peneror tertawa senang, menonton kebodohan Umat Muhammad.
Yang harus direnungkan oleh umat Islam, “Sampai kapan kita biarkan mereka menimbulkan Kalimat Syahadah yang sangat kita agungkan, sebagai lambang dari perbuatan setan mereka ?”
Pemimpin tertinggi spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei : Dunia Islam Harus Pimpin Perang Melawan Teror.
mirip yang dibilang oleh Pemimpin tertinggi spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, hingga ketika ini dunia internasional masih mengaitkan terorisme dan Islam. Oleh alasannya adalah itu, untuk meniadakan ini, dunia Islam mesti mulai memimpin upaya internasional melawan terorisme.
Selain untuk membersihkan citra jelek yang selama ini menempel dalam diri Islam. Khamenei juga mencatat bahwa upaya ini harus dijalankan dunia Islam alasannya intinya negara-negara Barat tidak berencana untuk memerangi terorisme.
“Tentu saja, perang harus dijalankan oleh bangsa-bangsa Muslim yang tidak mengikuti kebijakan Barat, alasannya adalah Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat tidak memiliki niat konkret dan serius untuk memerangi teroris,” ucap Khamenei.
Khamenei juga memperingatkan bahwa organisasi teroris sudah mengambil laba dari problem dan kelemahan dari komunitas Muslim di beberapa negara untuk merekrut pasukan. “Semua negara mesti mencegah teroris menggunakan hal itu,” imbuhnya.
SUMBER : sindonews.com dengan Berbagai pemanis