Dukung Media Islam dan Lawan Hoaks, UKM BKI UWKS Gelar Forum Media Inspiratif

“Saya sakit hati umat Islam disebut selaku biang hoaks,” kata salah seorang mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) mencurahkan perasaannya. Ia mengikuti pemberitaan soal Saracen sampai Muslim Cyber Army (MCA) yg banyak menyudutkan umat Islam.

Kerisauan semacam itulah yg melatarbelakangi Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Kerohanian Islam (UKM BKI) UWKS menggelar Forum Media Inspiratif, Kamis (22/3/2018). Lembaga Dakwah Kampus yg diketuai Dwi Bagus Utomo ini ingin mengajak civitas akademika se-Surabaya untuk lebih mengenal media Islam & jurnalisme Islam. Juga mengkampanyekan melawan hoaks karena Islam yaitu agama anti hoaks.

Bertajuk “Buka Mata, Buka Hati untuk Media Islam”, Forum Media Inspiratif UKM BKI UWKS mendatangkan Pemred Wargamasyarakat, Muchlisin BK, selaku nara sumber.

Dalam paparannya, Muchlisin BK mengawali dr ungkapan berita dlm Al Qur’an. Mulai dr an naba’, al khabar, hingga al hadiits. Istilah-ungkapan itu terdapat pada 41 ayat dlm Al Qur’an. Ada pula perumpamaan al ‘ifk dlm Al Qur’an yg mengacu pada gosip bohong atau hoaks di zaman kini.

Setelah itu, ia membuktikan dua ayat perihal jurnalisme Islam. Bagaimana mengambil sumber info & menjauhi hoaks dlm Surat An Nisa’ ayat 83 & Al Hujurat ayat 6. Dua ayat ini dikupas dgn penjelasan dr empat mufassirin yakni Ibnu Katsir, Sayyid Qutb dgn Fi Zilalil Qur’an, Syaikh Wahbah Az Zuhaili dgn Tafsir Al Munir & Buya Hamka dgn Tafsir Al Azhar.

Selesai membicarakan pondasi jurnalisme dlm Al Qur’an, barulah bahan masuk pada teori modern tentang media Islam & jurnalisme Islam. Dilanjutkan dgn tugas media Islam hingga kondisi media Islam di Indonesia yg masih kalah jauh rating & traffic-nya dibandingkan media biasa .

  Mereka Terdampar di Zero Line Myanmar – Bangladesh

Mendapatkan data perbandingan traffic media Islam & media online yang lain, salah seorang akseptor mengajukan pertanyaan dgn bersemangat bagaimana cara mendukung media Islam supaya bisa memburu traffic media lazim?

Menjawab pertanyaan itu, Muchlisin BK menjelaskan bahwa traffic media online berasal dr empat sumber. Pertama, direct. Yakni pembaca membuka website dengan-cara langsung baik dgn mengetikkan domainnya atau boorkmark. Kedua, social media. Yaitu pembaca tiba dr media umum entah mengklik tautan dr Facebook, Twitter maupun media umum yang lain. Ketiga, search engine. Yakni pembaca tiba dr mesin pencari seperti Google atau Bing. Keempat, referral. Yaitu pembaca tiba dr link yg tertera di website yang lain.

Untuk mendukung media Islam, bisa mempergunakan empat sumber traffic itu. Selain membaca media Islam, umat Islam pula bisa menshare isu & artikel ke media sosial yg ia punya. Bisa pula dgn mengutip media Islam saat ngeblog & mencantumkan tautan ke sumbernya (backlink).

Kedua, mendukung media Islam pula mampu dijalankan dgn menjadi kontributor untuk postingan-artikel Islami atau reportase.

Di akhir acara, peserta dr berbagai universitas di Surabaya dihibur dgn penampilan tim Nasyid UKM BKI UWKS. [Ibnu K/Wargamasyarakat]