Siapa yang dianggap selaku Bapak mekanika klasik?
Berikut adalah jawabannya:
Ulasan jawaban:
Mekanika klasik yakni bagian dari ilmu fisika perihal gaya yang bekerja pada benda. Sering dinamakan “Mekanika Newton” dari Newton dan hukum gerak Newton. Mekanika klasik dibagi menjadi sub bab lagi, yaitu statika (mempelajari benda diam), kinematika (mempelajari benda bergerak), dan dinamika (mempelajari benda yang terpengaruh gaya). Lihat juga mekanika.
Mekanika klasik menghasilkan hasil yang sungguh akurat dalam kehidupan sehari-hari. Dia disertai oleh relativitas khusus untuk sistem yang bergerak dengan kecepatan sungguh tinggi, mendekati kecepatan cahaya, mekanika kuantum untuk sistem yang sangat kecil, dan medan teori kuantum untuk metode yang mempunyai kedua sifat di atas. Namun, mekanika klasik masih sangat memiliki kegunaan, sebab beliau lebih sederhana dan mudah diterapkan dari teori lainnya, dan beliau juga memiliki asumsi yang valid dan luas terapannya. Mekanika klasik dapat dipakai untuk menjelaskan gerakan benda sebesar insan (mirip gasing dan bisbol), juga benda-benda astronomi (seperti planet dan galaksi, dan beberapa benda mikroskopis (mirip molekul organik).
Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-aturan Newton perihal gerak, utamanya oleh hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan, “Sebuah benda yang mendapatkan imbas gaya atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju pergantian waktu dari momentum sama dengan gaya tersebut”.
Hukum-hukum gerak Newton gres memiliki arti fisis, kalau hukum-aturan tersebut diacukan terhadap suatu kerangka teladan tertentu, adalah kerangka contoh inersia (sebuah kerangka teladan yang bergerak serba sama – tak mengalami percepatan). Prinsip Relativitas Newtonian menyatakan, “Jika aturan-hukum Newton berlaku dalam suatu kerangka teladan maka hukum-aturan tersebut juga berlaku dalam kerangka acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka contoh pertama”.
Konsep partikel bebas diperkenalkan dikala sebuah partikel bebas dari pengaruh gaya atau interaksi dari luar sistem fisis yang ditinjau (idealisasi fakta fisis yang sebenarnya). Gerak partikel kepada suatu kerangka pola inersia tak gayut (independen) posisi titik asal metode koordinat dan tak gayut arah gerak metode koordinat tersebut dalam ruang. Dikatakan, dalam kerangka acuan inersia, ruang bersifat homogen dan isotropik. Jika partikel bebas bergerak dengan kecepatan konstan dalam suatu tata cara koordinat selama interval waktu tertentu tidak mengalami pergantian kecepatan, konsekuensinya ialah waktu bersifat homogen.