Apakah satu-satunya serangga dengan empat sayap yang berukuran sama?
Berikut yakni jawabannya:
Ulasan tanggapan
Rayap adalah serangga sosial anggota infraordo Isoptera, bagian dari ordo Blattodea (kecoa) yang diketahui luas selaku hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu piranti atau kerangka rumah sehingga mengakibatkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga “semut putih” (white ant) karena kemiripan perilakunya.
Sebutan rayap sesungguhnya mengacu pada hewannya secara biasa , padahal terdapat beberapa bentuk berlawanan yang diketahui , sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak mempunyai sayap. Namun, beberapa rayap mampu meraih bentuk bersayap yang mau keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada permulaan musim penghujan (sehingga kadang kala menjadi mengambarkan pergantian ke trend penghujan) di petang hari dan beterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini diketahui sebagai laron atau anai-anai.
Jika kita memperhatikan seekor semut atau seekor lebah, secara morfologik tampak batas yang terperinci antara bagian “dada” (toraks) dan “perut” (abdomen), bahkan pada berbagai jenis lebah batas ini demikian mencolok sehingga menggenting (dengan pinggang yang sangat kecil). Pada jenis-jenis rayap, batas antara toraks dan abdomen kurang jelas, atau secara awam kita katakan “rayap tidak mempunyai pinggang yang ramping”. Individu bersayap yang biasa disebut laron (atau sulung, alata, alates ), mempunyai sepasang sayap yang dalam keadaan diam cara melipatnya memanjang lurus ke belakang, seperti halnya jenis-jenis belalang dan lipas berlainan dengan Hymenoptera yang terlipat dalam beberapa simpul, sebelum memanjang ke belakang. Bedasarkan tekstur dan struktur sayap maka rayap digolongkan dalam satu ordo tersendiri yakni Isoptera (bersayap sama).
Dari sikap hidupnya, perbedaan utama antara rayap dengan semut yaitu, semut mencari makan lebih “terbuka”, sedangkan rayap senantiasa “tertutup”, menutup jalur-jalur kembaranya dengan materi-materi tanah. Perkembangan hidup rayap adalah melalui metamorfosa hemimetabola , yaitu secara sedikit demi sedikit, yang secara teori lewat stadium (tahap pertumbuhan) telur, nimfa dan sampaumur. Walaupun stadium cukup umur pada serangga lazimnya terdiri atas individu-individu bersayap (laron), alasannya adalah sifat polimorfismenya maka di samping bentuk laron yang bersayap, stadium remaja rayap meliputi juga kasta pekerja yang bentuknya mirip nimfa yang berwarna keputih-putihan, dan kasta prajurit yang berbentuk khusus dan berwarna lebih kecoklatan. Sedangkan pada semut perkembangannya yaitu holometabola, yakni melalui tahap-tahap perkembangan telur, larva, nimfa dan dewasa (alates dan pekerja yang tak bersayap).
Perbedaan lain antara rayap dan semut masih sungguh banyak namun kita tidak akan membahasnya di sini. Yang pasti, tidak mirip rayap yang memerlukan kayu (selulosa ) sebagai kuliner pokok, semut makanan pokoknya bukan kayu, namun macam-macam, dari serat hingga gula.