close

Drive Save Drive Carefully

ini hanya sekedar membagi pengatahuan yg sudah kujawantahkan….
alasannya adalah dalam sebulan ini, telah dua kali sy ditilang

pertama : dikala sy mengendarai mobil dan tidak mengenakan sabuk pengaman
kedua : saat mengendarai motor bersama ******** dan tidak menggunakan helm patokan. (yg pada 27 Juni ’09 udah kyak sial skali krn hilang mi juga flexy ku kasiannnnn) .

Polisi Lalulintas itu punya 2 slip. Slip Merah dan Slip Biru.
Kalau Slip Merah, mempunyai arti kita menyangkal bila melanggar aturan dan mau membela diri secara hukum.
jikalau Slip Biru, memiliki arti kita mengakui kesalahan kita dan bersedia mengeluarkan uang denda. kita tinggal transfer dana ke nomer rekening tertentu.

Kalau kita mampu Slip Merah, berarti kita akan disidang. Dan SIM kita mesti kita ambil di pengadilan lokal.sehabis itu STNK diambil di Polres setempat….
Tapi ngerti sendiri kan prosesnya? dehhh…… orisinil antri yg panjang, blum lagi jika ada ji hakimnya. Belom lagi calo2 yang berkeliaran.

Tetapi bila Slip Biru, STNK kita cuman ditahan kita tinggal transfer dana ke nomer rekening tertentu di BRI (eniwei… thanks UNEE ARWINI).

Abis gitu kita tinggal bawa bukti transfer untuk di tukar dengan SIM or STNK or keduanya kita di polres terdekat dimana kita ditilang. Misalnya, kita ditilang di perbatasan gowa-makassar,kita tinggal ambil SIM or STNK kita di Polres Maktim (kyak sy skarang ini trusss singah di KZ, hehehehe……..)

Dan denda yang tercantum dalam KUHP Pengguna Jalan Raya itu tidak melampaui Rp. 50.000 ,- dan dananya Resmi, masuk ke Kas Negara.

Jadi, jikalau ada Polantas yang sampe minta undertable or pajak2 Rp. 75.000,- atau Rp. 100.000,- Biasanya di Perbatasan makassar-Gowa (sorry) but it’s Bu**S**t!
Masuk kantong sendiri, mirip waktu peristiwa pertama sy ditilang bulan ini.

Trust me guys, I’ve been doing this before. Waktu kena tilang di Perbatasan Gowa-Makassar, Saya kan blum pasang sabuk pengaman alasannya adalah baru keluar dari tangki bensin, trusss sy ditahan, nah itu polis minta sy berhenti, dan berhentilah sy dengan menujukkan sim & stnk. kemudian si polis nanya “tau nda kesalahan bapak” sy bilang “tau lah”. si polis kemudian berkata kembali “klo gtu bapak sy tilang dan silakan menitip uangnya terhadap kami sebesar”….. nah kemudian sy ingat ttg SLIP BIRU dan sy bilang “jangan mi sy titip sama qta pa’ mari mi saja slip birunya”

dan saat itu juga tampang si polisi itu berubah, lantas dia berkata “tau dari mana pak, ihwal aturan ini ???”
kukeluarkan senyuman andalan ku, dan kuberkata “jgn mi q pa’ ka kutau ji….kalo ginian kasian”
si polisi itu tersenyum kecut, lalu si polis berkata “kasih ma pale kodong untuk pembeli kopi”
krn ada kata “kodongnya” jadi sy kasih mi kasiannnn………..

berlainan dgn kejadian ahad ini (yg kedua maksud ku……), sy ditilang krn mengendarai motor dgn memakai helm kecil (gara2 hilang helm standar ku kasiaannn). tetapi polisi yg menilang sy eksklusif meminta duit Rp 31rb..padahal klo nda pake helm cuma Rp. 16rb (sy ingat krn sempat sy baca di koran). drpd keluarkan duit 31rb mending sy ambil slip birunya, trus bayar di BRI, kondusif deh…
tetapi si Polisi ini tetap menampakkan tampang kecutnya dikala sy meminta slip biru….

So guyssss……., kalo ditilang. Minta Slip Biru aja ya!

Kita mampu membayangkan, bagaimana muka sang polantas begitu kita bilang, “tilang ma pak, Saya mengaku salah. mari mi Slip Birunya!”.

Pasti yang ada dalam benak sang polisi “Yaahh… ngga jadi ngopi lagi dehhhh…”
hehehehehe……..

Drive Save, Drive Carefully, & Cheers..

  Teori Kausalitas Dalam Aturan Pidana

 

 

S. Maronie

29 Juni 2009

09.35 pm

@my house