Dongeng Pola Hasan Dan Husein Yang Patut Diteladani Para Guru

Al-Hasan dan al-Husein, putra Sayidina Ali bin Abi Thalib RA, pergi ke mesjid dan menjumpai seorang tua yang sedang berwudhu kemudian shalat. Ternyata wudhu dan shalat orang renta itu tampaktidak lebih sempurna. Hasan dan Husein ingin memperbaiki dan meluruskannya, tetapi cemas menyinggung perasaannya. Akhirnya orang-orang setuju bagi atau mampu juga dikatakan untuk menggunakan cara pendekatan. Di hadapan orang bau tanah yang sudah di sebutkan orang-orang berdebat, masing-masing mengatakan bantu-membantu dialah yang lebih benar wudhu dan shalatnya. Mereka kemudian meminta orang bau tanah itu bagi atau mampu juga dibilang untuk menilainya.
Lalu orang-orang masing-masing melaksanakan wudhu dan shalat. Setelah orang tua itu menyaksikan tata cara berwudhu dan shalat orang-orang, ia mengoreksi dirinya dan menyadari bahwasanya wudhu dan shalatnya bekerjsama cacat dan tak sesempurna kedua pemuda itu.
Maka beliau mengatakan kepada keduanya, “Alangkah baiknya wudhu dan shalat kalian, serta alangkah baiknya tuntunan dan bimbingan kalian kepadaku. Semoga Allah memberkahi kalian.”

  Pemahaman Novel