close

Dongeng Paul Ehrlich Sang Penemu Kemoterapi

Kemoterapi (bahasa Inggris: chemotherapy) ialah penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit. Dalam penggunaan modernnya, ungkapan ini nyaris merujuk secara pribadi kepada obat sitostatik yang digunakan untuk merawat kanker.

Dalam penggunaaan selain kanker, istilah ini mampu juga menunjuk ke antibiotik (kemoterapi antibakteri). Dalam artian tersebut, agen kemoterapi terbaru pertama ialah arsfenamin Paul Ehrlich, suatu senyawa arsenik yang ditemukan pada 1909 dan dipakai untuk merawat sifilis. Ini lalu dibarengi oleh sulfonamida ditemukan oleh Gerhard Domagk dan penisilin G didapatkan oleh Alexander Fleming.

Penggunaan lain dari distributor kemoterapi sitostatik yakni perawatan penyakit autoimun dan penitikberatan transplant rejection (lihat immunosupresi dan DMARD).

Paul Ehrlich yakni orang yang sudah berjasa mendapatkan metode pengobatan Kemoterapi. Siapakah Paul Ehrlich?

 adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit Kisah Paul Ehrlich sang Penemu KemoterapiPaul Ehrlich (1854–1915) yaitu seorang dokter berkebangsaan Jerman, lahir 14 Maret 1854 di Strehlen di Silesia di daerah yang sekarang disebut Polandia barat daya dari pasangan Ismar Ehrlich dan Rosa Weigert.

Ia belajar kedokteran di perguruan tinggi yang ada di sana lalu di Strasbourg, Freiburg im Breisgau, dan Leipzig. Di Breslau ia bekerja di laboratorium sepupunya Carl Weigert, seorang patolog yang merintis penggunaan materi celup anilina sebagai zat warna biologis. Ehrlich tertarik dalam selektivitas materi celup untuk organ, jaringan, dan sel spesifik, dan dia meneruskan penelitiannya di Rumah Sakit Amal di Berlin. Setelah menyaksikan bahwa bahan celup bereaksi secara spesifik dengan bermacam bagian sel darah dan sel jaringan lainnya, ia mulai menguji bahan celup itu untuk sifat terapi untuk memilih apakah materi celup itu akan membunuh mikroba patogen.

  Abu Al-Qasim Al-Zahrawi - Penemu Ilmu Bedah Modern Pertamakali

Setelah pergulatannya sendiri dengan TBC-mungkin akhir kerja di laboratorium-dan perawatannya yang lalu dengan terapi tuberkulin Heinrich Hermann Robert Koch, Ehrlich memusatkan perhatiaannya pada toksin dan antitoksin basil. Pertama dia bekerja di laboratorium swasta yang kecil, namun karena mutu kerjanya diakui Robert Koch dll, dia bisa memimpin sumber lebih banyak dan lebih baik—jadinya Institut Serum Negeri di Frankfurt. Pada tahun 1908 dia menerima Hadiah Nobel dalam Kedokteran untuk kerjanya dalam imunisasi.

Di Frankfurt dia terus mencari agen kimia yang lain untuk melawan penyakit. Ia berkolaborasi dengan Casella, yang mendanai contoh senyawa kimia gres yang diproduksi di laboratotiumnya untuk menguji acara biologis. Pada tahun 1906 Georg Speyer House, sebuah lembaga observasi untuk kemoterapi, didirikan dengan stafnya sendiri di bawah isyarat Ehrlich. Sebagian program riset itu dipandu teori Ehrlich bahwa kemampuan molekul obat pembasmi basil penyakit bergantung pada strukturnya, khususnya sisi rantainya, yang bisa berikatan pada organisme yang menjadikan penyakit. Produk paling sukses dari penyelidikan ini adalah Salvarsan (1909–1910)—dihidroksidiaminoarsenobenzenadihidroklorida—dan Neosalvarsan (1912), obat paling efektif untuk mengobati sifilis hingga ditemukannya antibiotik pada 1940-an. (Sumber: en.wikipedia.org)