Doa Setelah Membaca Yasin di Malam Nisfu Syaban

 Walaupun malam Nisfu Syaban masih usang, nggak salahnya Kami mengingatkan bacaan doa sesudah membaca Yasin di malam Nisfu Syaban, sehingga tatkala nanti kita butuh, blog ini mampu segera dibuka. Makanya bookmark dulu blog ini, barangkali Sobat membutuhannya.

Kami tahu bahwa dilema amalan Nisfu Syaban ini menjadi perdebatan antara pro & kontra. Yang kontra lebih condong membid’ahkan amalan tersebut dgn argumentasi tak ada dasar haditsnya.

Bagi yg kontra, silahkan untuk tak melakukan apa yg Sobat tak suka, namun tak boleh menganggap sesat dgn amalan bid’ah ini, karena tak semua amalan bid’ah yakni sesat. Nggak mungkin lah para ulama NU menjerumuskan jamaahnya pada amalan bid’ah seperti ini, kalau tak ada kebaikan & dasarnya.

Inilah metode amalan doa malam Nisfu Sya’ban & membaca Yasin pada malam Nisfu Sya’ban yg diambil dr kitab-kitab ulama ahlus sunnah wal jama’ah yg populer di golongan umat Islam Indonesia yg Kami sadur dai blog Duta Islam.

Dalil Baca Yasin 3 Kali Malam Nisfu Sya Ban

Dari Kitab Kanzun Najah Was Suruur fil Ad’yah Allatii Tasyrahush Shuduur oleh Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds. ia berkata (di halaman 47-48 bahwa ma`tsur & doa-doa populer dikumpulkan sesuai dgn kondisi khusus pada malam Nishfu Sya’ban.

Doa-doa ini dibacakan oleh umat Islam pada malam yg diberkati, sendiri atau bersama di masjid mereka & di kawasan lain. Salah satu dr mereka membimbing doa atau ia berdoa sementara yg lain mengaminkannya.

Niat Baca Yasin 3 Kali Malam Nisfu Syaban & 3 Permintaan Nisfu Syaban

Adapun caranya adalah sebagai berikut:

  • Setelah sholat maghrib, sebelum membaca sholat, membaca surat yasin sebanyak tiga kali
  • Bacaan Yasin pertama, diniati dgn minta diberi umur panjang
  • Bacaan Yasin ke dua, diniati untuk meminta agar terhindar dr bala pertolongan
  • Bacaan Yasin ke tiga, diniati supaya tak bergantung pada orang lain

Setiap tamat membaca Surah Yasin, diiringi dgn pembacaan doa Nishfu Sya’ban. Ini ialah doa yg dimaksud :

Doa Nisfu Sya’ban Arab & Artinya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِ نا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَـحْبِهِ وَسَـلَّـمَ اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إلَهَ اِلَّا اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِئِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ. اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ الَّلهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِي وَطَرْدِيْ وَاِقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ اْلـمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ اْلـمُرْسَلِ: (يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ) اِلَهِيْ بِالتَّجَلِّي اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْباَنَ اْلـمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلاَءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا اَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، اِنَّكَ أَنْتَ اْلأَعَزُّ اْلاَكْرَمُ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Riwayat dr Imam Dairobi, masih dalam Kitab Kanzun Najah halaman 48-49 dituturkan bahwa Imam Dairobi berkata dlm kitab Mujarrobat bahwa diantara khasiat Surat Yasin, sebagaimana dibilang oleh sebagian ulama, tatkala membacanya tiga kali pada malam Nishfu Sya’ban dgn niat seperti yg sudah disebutkan di atas, kemudian Anda membaca doa ini sepuluh kali, maka Insya Allah apa yg dikehendaki akan berhasil.

Doanya ialah:

إِلَهِيْ جُوْدُك دَلَّنِيْ عَلَيكَ وَإِحْسَانُكَ قَرَّبَنِي إِلَيكَ، أَشْكُوْ إِلَيْكَ مَا لَا يَخفَى عَلَيْكَ وَأَسْأَلُكَ مَا لَا يَعْسُرُ عَلَيْكَ إِذْ عِلمُكَ بِحَالِيْ يَكْفِيْ عَنْ سُؤَالِيْ يَا مُفَرِّجَ كُرَبِ الْمَكْرُوْبِيْنَ فَرِّجْ عَنِّيْ مَا أَنَا فِيْهِ لَا إِلهَ إِلَّا أَنْتَ سُبحَانَكَ إِنِّيْ كُنُتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجِّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ.اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ وَكَنْزَ الطَّالِبِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبتَنِيْ عِندَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَو مَحرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًا عَلَيَّ فِي الرِّزقِ فَامْحُ عَنِّيْ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرمَانِيْ وَطَرْدِيْ وَإِقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَاب. وَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ بِحَقِّ التَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ أَنْ تَكْشِفَ عَنِّيْ مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ فَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

  Definsi Ungkapan Pis Ilmu-Ilmu Sosial : Studi Tentang Tingkah Laris Golongan Umat Insan. Studi Perihal Tingkah Laku Kelompok Umat Insan Perihal Cara Mereka Mengendalikan Dan Memenuhi Kebutuhan Yang Dibutuhkan Hidup (Ekonomi), Mengenai Sistem Kekerabatan Anggota Kalangan Dengan Kelompok Dan Kelembagaan Yang Mereka Perlukan (Sosiologi), Perihal Banyak Sekali Aturan Dan Nilai Dalam Golongan (Antropologi), Keterhubungannya Dengan Ruang (Geografi), Mengenai Kegiatan Manusia Dimasa Lalu (Sejarah), Kelembagaan Dan Proses Training Golongan Generasi Muda Oleh Generasi Diatasnya (Pendidikan), Cara Dan Hukum Main Tentang Kekuasaan Serta Kelembagaan (Politik). Pendekatan Terpisah : Pendekatan Di Mana Setiap Disiplin Dalam Ilmu-Ilmu Sosial Diajarkan Secara Terpisah. Dalam Pendekatan Ini Tujuan Dan Materi Pelajaran Sepenuhnya Dikembangkan Dari Disiplin Ilmu Yang Bersangkutan. Pendekatan Campuran : Pendekatan Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Yang Menggabungkan (Hubungan) Beberapa Disiplin Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Melakukan Kajian Terhadap Sebuah Pokok Bahasan Diketahui Ada Satu Disiplin Ilmu Sosial Yang Dijadikan Selaku Disiplin Ilmu Utama Dalam Melakukan Kajian Kepada Sebuah Pokok Bahasan. Dalam Kajian Itu, Disiplin Ilmu Yang Utama Tadi Dibantu Oleh Disiplin Ilmu-Ilmu Sosial Yang Lain Yang Digunakan Secara Fungsional. Pendekatan Multidisiplin : Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Yang Menggunakan Lebih Dari Satu Disiplin Ilmu Untuk Membicarakan Sebuah Pokok Dilema. Batas-Batas Disiplin Ilmu Itu Tetap Dipertahankan Dan Kedudukan Satu Disiplin Ilmu Terhadap Duduk Perkara Sama Dengan Kedudukan Disiplin Ilmu Yang Lain (Tidak Ada Disiplin Ilmu Yang Lebih Utama Dibandingkan Disiplin Ilmu Lainnya). Pendekatan Terpadu : Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Yang Memadukan Berbagai Disiplin Ilmu-Ilmu Sosial Sedemikian Rupa Sehingga Batasan Antara Disiplin Satu Dengan Lainnya Sudah Tidak Tampak. Pendidikan : Perjuangan Sadar Untuk Mempersiapkan Peserta Asuh Melalui Aktivitas Panduan, Pengajaran, Dan/Atau Latihan Bagi Kiprahnya Di Kala Yang Mau Datang. Pendidikan Ilmu Sosial : Pendidikan Tentang Disiplin-Disiplin Dari Ilmu-Ilmu Sosial Sesuai Dengan Pendekatan Yang Digunakan (Terpisah, Gabungan, Atau Terpadu). Synthetic Social Sciences : Upaya Untuk Memadukan Aneka Macam Disiplin Ilmu-Ilmu Sosial Menjadi Suatu Disiplin Baru. Upaya Ini Diantaranya Dipelopori Oleh Bruner Dan Mitra-Kawannya Dari Universitas Harvard (Harvard University). Kemajuan Kurikulum Di Indonesia Memperlihatkan Posisi Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Yang Berbeda Selama Kala 30 Tahun Terakhir. Dalam Kurikulum 1964 Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Smp Cuma Terdiri Atas Disiplin. Sejarah Dan Geografi, Kedua Disiplin Ilmu Dibagi Atas Dua Bab Yaitu Sejarah Kebangsaan Dan Sejarah Dunia, Geograpi Indonesia Dan Geografi Dunia. Sejarah Kebangsaan Dan Geografi Indonesia Dalam Struktur Kurikulum Dimasukkan Dalam Golongan Dasar Maupun Dalam Golongan Cipta Baik Dalam Kalangan Dasar Maupun Dalam Kalangan Cipta, Sejarah Dan Geografi Diajarkan Dengan Pendekatan Pengajaran Disiplin Ilmu Yang Terpisah (Separated Disciplinari Approach). Pendekatan Terpisah Digunakan Pula Dalam Pengajaran Ilmu-Ilmu Sosial Di Sma. Dalam Kurikulum 1964 Pendidikian Ilmu-Ilmu Sosial Di Sma Terdiri Atas Sejarah, Geografi, Dan Ekonomi. Pendidikan Sejarah Terdiri Atas Pendidikan Sejarah Indonesia (Istilah Yang Dipakai Bukan Sejarah Nasional Mirip Yang Dipakai Untuk Smp), Sejarah Dunia Dan Sejarah Kebudayaan. Pendidikan Geografi Terbagi Atas Geografi Indonesia Dan Geografi Dunia. Dalam Kurikulum 1968 Yang Merupakan Perbaikan Dari Kurikulum 64 Dan 66, Sejarah Dan Geografi Tetap Mewakili Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Di Smp. Kedua Disiplin Ilmu Itu Di Ajarkan Dalam Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Dan Sejarah Dunia, Geografi Indonesia Dan Geografi Dunia. Kondisi Yang Serupa Dengan Kurikulum 1964 Berlaku Untuk Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Di Sma. Bentuk Pengajaran Yang Disarankanpun Masih Sama Yaitu Pendekatan Pengajaran Disiplin Ilmu Yang Terpisah. Upaya Untuk Menerapkan Pendekatan Integratif Dalam Kurikulum Ilmu-Ilmu Sosial Hanya Dilakukan Dalam Kurikulum 1975. Meskipun Mesti Dibilang Bahwa Upaya Itu Kurang Berhasil Baik Ditingkat Kurikulum Terlebih Di Tingkat Pengajaran Tetapi Kurikulum Tersebut Yakni Sesuatu Yang Menunjukkan Alternatif Lain Dalam Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial. Dalam Kurikulum 1975 Ips Smp, Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Diwakili Oleh Disiplin Sejarah, Geografi, Dan Ekonomi. Pembagian Sejarah Menjadi Mata Pelajaran Terpisah Sejarah Indonesia Dan Sejarah Dunia Dan Geografi Menjadi Mata Pelajaran Terpisah. Geografi Indonesia Dan Geografi Dunia Tidak Terjadi Dalam Kurikulum 75. Keterpaduan Yang Diharapkan Kurikulum Meskipun Tidak Dapat Dibilang Yang Diharapkan Kurikulum, Meskipun Tidak Dapat Dikatakan Berhasoil Dirterjemahkan Dalam Gbpp, Menyebabkan Materi Sejarah Indonesia Dan Sejarah Dunia Diramu Sedemikian Rupa Sehingga Cuma Tergambar Pada Rumusa. Tujuan Kurikuler Demikian Pula Yang Terjadi Dengan Geografi Yang Diperluas Dengan Kependudukan. Dalam Kurikulum 1975 Ips Sma Ditambahkan Bahan Antropolgi Sehingga Dapat Dibilang Bahwa Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Sudah Lebih Meningkat Dalam Jumlah Disiplin Ilmu Yang Diliput Kurikulum. Walaupun Demikian, Pendekatan Terpadu Yang Diharapkan Kurikulum Tidak Berhasil Diterjemahkan Dalam Gbpp. Upaya Mengembangakan Pendekatan Terpadu Untuk Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Mampu Dibilang Sukses Dalam Kurikulum 84 Ipssmp. Rumusan Tujuan Kurikuler, Tujuan Instruksional Lazim, Serta Rumusan Pokok Bahasan, Dan Uraian Memperlihatkan Isyarat Kesuksesan Penerapan Pendekatan Terpadu Dalam Gbpp. Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Kurikulum Sma Berikutnya (1984 Dan 1994) Dikembangkan Menurut Pendekatan Disiplin Ilmu Yang Terpisah. Mamang Terjadi Perbedaan-Perbedaan Dalam Mata Pelejaran Yang Menopang Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Kedua Kurikulum Dan Bukan Dalam Pendekatan Pendidikan Ilmu Sosial Yang Dipakai. Senarai : Eklintik Pandangan Yang Berupaya Menggabungkan Banyak Sekali Aliran Dengan Menyaksikan Kebaikan Dan Keuntungan Yang Dimiliki Setiap Aliran. Dalam Konteks Diskusi Dalam Baba Ini Eklitik Diartikan Secara Khusus Pada Kelompok Yang Menganut Pandangan Esensialisme Tetapi Dalam Pendekatan Pengembangan Bahan Tidak Membatasi Diri Cuma Pada Pendekatan Terpisah Tetapi Juga Campuran Dan Terpadu. Esensialisme Aliran Dalam Filsafat Pendidikan Yang Menyampaikan Bahwa Tujuan Pendidikan Yaitu Pengembangan Intelektualisme. Unrtuk Mencapai Tujuan Pendidikan Itu Maka Disiplin Ilmu Yang Diajarkan Secara Terpisah Menurut Ciri Khas Keilmuan Itu Sendiri. Dalam Persepsi Ini Pendektyan Ganbungan Atau Terpadu Yakni Sesuatu Yang Tidak Benar. Perenialisme Anutan Filsafat Yang Menyatakan Bahwa Intelektualisme Yakni Tujuan Pendidikan Yang Utama. Untuk Meraih Tujuan Tersebut Maka Siswa Harus Mencar Ilmu Tentang Liberal Arts Dan Karya-Karya Besar. Rekonstruksionisme Pemikiran Filsafat Ini Beropini Bahwa Tujuan Pendidikan Yang Palin Utama Ialah Mensejahterakan Masyarakat. Oleh Alasannya Adalah Itu Pendidikan Harus Diarahkan Untuk Berbagi Siswa Dengan Kemampuan Dan Keahlian Yang Bermanfaat Bagi Upaya Mensejahterakan Penduduk . Fasilitas : Ungkapan Yang Dipakai Piaget Untuk Menunjukkan Proses Pergantian Pada Denah Yang Ada Sehingga Beliau Mampu Mendapatkan Informasi Baru (Yang Sudah Mengalami Asimilasi). Asimilasi Ungkapan Yang Dipakai Piaget Untuk Menawarkan Proses Pergantian Yang Terjadi Pada Informasi Semoga Gosip Itu Memiliki Keterkaitan Dengan Denah Siswa. Mencar Ilmu Sarat Makna : Ungkapan Yang Digunakan Ausubel Untuk Menunjukkan Bahwa Infornmasi, Konsep, Generalisasi Teori Dan Bahan Lainnya Yang Dipelajari Mempunyai Keterkaitan Makna Dan Pengetahuan Dengan Apa Yang Telah Diwakili Siswa Sehingga Mengganti Apa Yang Telah Menjadi Milik Siswa. Mencar Ilmu Tanpa Makna : Ungkapan Yang Dipakai Ausubel Untuk Memberikan Bahwa Info, Konsep, Generalisasi Teori Dan Bahan Lainnya Yang Dipelajari Tidak Mempunyai Keterkaitan Makna Dan Pengetahuan Dengan Apa Yang Telah Dimiliki Siswa Sehingga Bahan Yang Gres Dipelajari Tidak Bermetamorfosis Milik Siswa. Berpikir Formal : Ungkapan Yang Digunakan Piaget Untuk Memberikan Tahap Perkembangan Berpikir Seseorang Yang Telah Bisa Mengerti Bukan Saja Hal-Hal Yang Abstrak Tetapi Juga Yang Bersifast Induktif Dan Deduktif. Berpikir Konkrit : Perumpamaan Yang Digunakan Piaget Untuk Memperlihatkan Kemampuan Permulaan Siswa Dalam Aneka Macam Hal Termasuk Perbedaan-Perbedaan Dalam Informasi Yang Dipelajari. Enactive : Perumpamaan Yang Digunakan Bruner Untuk Memberikan Kemampuan Berpikir Yang Mampu Diwakilkan Melalui Gejala Dan Sudah Mulai Melepaskan Diri Sdari Keterbatsan Kenangan Yang Dihubungkan Dengan Waktu Dan Tempat Namun Masih Terbatas Pada Berita Yang Dinyatakan Secara Eksplisit. Non-Specific Transfer : Ungkapan Yang Dipakai Bruner Untuk Menunjukkan Kesanggupan Yang Dimiliki Siswa Dalam Menerapkan Apa Yang Sudah Dipelajarinya Dalam Aneka Macam Situasi. Preoperasional : Istilah Yang Dipakai Piaget Untuk Menggambarkan Kemampuan Permulaan Seseorang Untuk Berkomunikasi Dengan Dunia Luar Lewat Bahasa Lisan. Sensori Motor : Perumpamaan Yang Digunakan Piaget Untuk Menunjukkan Kesanggupan Seseorang Pada Tingkat Awal Hubungannya Dengan Dunia Luar Melaluikomunikasi Non- Lisan Skema : Pengetahuan, Pemahaman, Kemampuan Kognitif Dan Afektif Yang Sudah Ada Dan Menjadi Milik Siswa Sebelum Ia Mencar Ilmu Sesuatu Yang Gres. Bila Sesuatu Yang Gres Dipelajari Dapat Diterima Oleh Sketsa Yang Ada Maka Denah Itu Bermetamorfosis Sesuatu Yang Baru. Specific Transfer Of Pembinaan : Istilah Yang Dipakai Bruner Untuk Memperlihatkan Kemampuan Siswa Dalam Memakai Pengetahuan Dan Keterampilan Yang Sudah Dipelajari Hanya Untuk Suasana-Suasana Khusus. Symbolic : Perumpamaan Yang Digunakan Bruner Untuk Memperlihatkan Kesanggupan Beropikir Yang Absurd, Penuh Lambang, Dan Mampu Dikembangkan Untuk Berpikir Dalam Ilmu. Afektif : Ialah Aspek Kepribadian Yang Berkenaan Dengan Perasaan, Sikap, Nilai Dan Moral Seseorang. Development Objectives : Tujuan Yang Mesti Dikembangkan Dalam Suatu Proses Pendidikan Yang Panjang Dan Oleh Alasannya Adalah Itu Dia Mustahil Tercapai Cuma Dalam Satu Konferensi Kelas. Konatif : Yakni Aspek Kepribadian Yang Berkenaan Dengan Kemauan, Keinginan, Dan Pelaksanaannya Dalam Hidup Sehari-Hari Kognitif : Yaitu Pelaksanaan Dalam Kehidupan Sehari-Hari Yaitu Aspek Kepridabian Yang Berkenaan Dengan Kemampuan Daya Pikir Dan Logika Seseorang. Mastery Objective : Tujuan Yang Dapat Diraih Dalam Suatu Konferensi Kelas Dan Lazimnya Berkenaan Dengan Pengetahuan Dan Pemahaman Kepada Bahan Substantif Pelajaran Tersebut. Tujuan : Ialah Kualitas Yang Ingin Dikembangkan Pada Diri Siswa Sehabis Mempelajari Ilmu-Ilmu Sosial. Tujuan Memperlihatkan Arah Perihal Penyeleksian Bahan Didik Dan Kemana Proses Berguru Siswa Mesti Diarahkan. Tujuan Global : Tujuan Yang Berkenaan Dengan Ruang Lingkup Yang Bersifat Terbuka Kepada Insiden Dan Perkembangan Yang Ada Di Luar Negara Indonesia. Kejadian Dan Peristiwa Itu Berpengaruh Kepada Kehidupan Siswa Seharihari Dan Oleh Alhasil Tujuan Ilmu-Ilmu Sosial Harus Juga Mempersiapkan Siswa Untuk Berhadapan Dengan Berbagai Kejadian Global. Tujuan Institusional : Tujuan Yang Akan Diraih Oleh Suatu Forum Pendidikan Tertentu. Smp Mempunyai Tujuan Institusional Yang Berlawanan Dari Sma Alasannya Adalah Fungsi Pendidikan Yang Diemban Lembaga Tersebut Berlainan. Tujuan Pendidikan Nasional : Tujuan Yang Mau Diraih Oleh Setiap Upaya Pendidikan Yang Dilaksankan Di Indonesia. Tujuan Ini Ditetapkan Dalam Gbhn, Uunomor 2 Tahun 1989 Wacana Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan Pendidikan Nasional Ialah Tujuan Bangsa Indonesia Dalam Melaksanakan Pendidikan. Oleh Alasannya Adalah Itu Setiap Upaya Pendidikan Yang Berlaku Di Tanah Air Hendaklah Diarahkan Untuk Pencapaian Mutu Insan Yang Dipersyaratkan Dalam Tujuan Pendidikan Nasional. Tujuan Pengajaran : Tujuan Yang Diraih Secara Pribadi Melalui Kajian Materi Dan Proses Belajar Tertentu. Tujuan Ini Intinya Yaitu Tujuan Yang Dikembangkan Guru Dalam Setiap Planning Pengejaran Dan Beliau Berafiliasi Langsung Dengan Tujuan Yang Dinyatakan Dalam Kurikulum Dan Sifat Materi Pelajaran Yang Dikaji Siswa. Tujuan Pengayaan : Tujuan Pengayaan Yakni Tujuan Yang Diraih Siswa Sebagai Akhir Samingan Dari Kegiatan Belajar Yang Mereka Kerjakan. Tujuan Ini Memang Ialah Tujuan Sampingan Dan Oleh Alasannya Itu Tidak Berkaitan Eksklusif Dengan Materi Kajian. Tujuan Pengayaan Terjadi Sebab Suatu Acara Belajar Mengajar Tidak Cuma Berpengaruh Terhadap Pencapain Satu Tujuan Saja Namun Terhadap Berbagai Tujuan. Fakta : Kesimpulan-Kesimpulan Yang Diambil Seseorang Menurut Cara Pandangan Keilimuan Terhadap Data Atau Sekumpulanm Data. Berdasarkan Kesimpulan-Kesimpulan Itulah Maka Data Yang Telah Dikumpulkan Itu Mempunyai Makna. Generalisasi : Kesimpulan Yang Berkenaan Dengan Sifat Dan Jenis Keterhubungan Anatara Dua Rancangan Atau Lebih Dan Kesimpulan Itu Dirumuskan Dalam Bentu Pernyataan Yang Mempunyai Daya Keberlakuan Dalam Banyak Sekali Ruang Dan Waktu. Dalam Kesimpulan Yang Dinamakan Generalisasi Itu Terdapat Juga Struktur Keterhubungan Antar Rancangan-Desain. Konsep : Abstraksi Kesamaan Atau Keterhubungan Dari Sekelompok Benda Atau Sifat. Dalam Keterhubungan Itu Terdapat Struktur Yang Menggambarkan Keterhubungan Antara Aneka Macam Atribut Suatu Rancangan. Konsep Memiliki Nama Yang Disebut Label Dan Mempunyai Isi Yang Dinyatakan Dalam Definisi. Konsep Disjungtif : Ialah Konsep Yang Memiliki Anggota Dengan Atribut Yang Mempunyai Nilai Bermacam-Macam. Adanya Perbedaan Dan Keanekaragaman Dalam Nilai Atribut Itu Justru Menjadi Persamaan Diantara Keanggotaan Rancangan. Desain Konjungtif : Rancangan Yang Memiliki Anggota Dengan Persamaan Yang Sungguh Banyak. Mampu Dibilang Persamaan Anatara Satu Anggota Dengan Anggota Lain Meliputi Nyaris Sebagian Besar Nilai Atribut Konsep. Konsep Relasional : Konsep Yang Diangap Paling Tinggi Tingkat Abstarksinya Sebab Persamaan Yang Ada Diantara Anggota Konsep Dikembangkan Menurut Persyaratan Tertentu Dan Tidak Lagi Bersifat Kasatmata. Materi Proses : Materi Yang Dipelajari Namun Tidak Berkenaan Dengan Aspek Mirip Fakta, Konsep, Generalisasi Atau Pun Teori Tetapi Berkenaan Dengan Mekanisme Yang Harus Dikerjakan. Materi Pendidikan Yang Bersifat Proses Haruslah Dipelajari Dalam Bentuk Aktivitas Dan Pelaksanaan Proses Itu Sendiri. Bahan Substansi : Materi Yang Secara Universal Dipelajari Siswa Di Kelas-Kelas Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Ketika Sekarang. Dalam Materi Yang Demikian Siswa Mengkaji Fakta, Desain, Definisi Usulan, Generalisasi, Teori, Nilai, Akhlak, Dan Sebagainya. Pendekatan Komunitas Yang Meluas : Pendekatan Yang Dikembangkan Paul Hanna Menurut Keterdekatan Lingkungan Terhadap Siswa. Lingkungan Terdekat Yakni Keluarga Dan Diteruskan Hingga Kelingkungan Dunia. Dalam Lingkungan-Lingkungan Tersebut Siswa Mempelajari Sembila Aspek Kehidupan Manusia. Mencar Ilmu Memiliki Arti : Belajar Yang Memiliki Arti Bagi Siswa Secara Bermakna Karena Apa Yang Dipelajari Mempunyai : Keterhubungan Dengan Struktur Kognitif Siswa. Induktif : Proses Berguru Yang Membuatkan Kemampuan Berpikir Abstrak Lewat Kesanggupan Menarik Kesimpulan Yang Sifatnya Biasa Dari Fenamena Yang Bersifat Khusus. Mnemonic : Cara Berguru Fakta Dengan Jalan Membuat Abreviasi Mengenai Fakta Tersebut Yang Mempunyai Arti Yang Memiliki Arti Bagi Dirinya Sehingga Gampang Dikenang. Pengemas Permulaan : Bahan Yang Dihidangkan Guru Terhadap Awal Sebuah Proses Belajar Yang Terdiri Dari Abstraksi, Generalisasi Dan Detail Dasar Tentang Materi Yang Mau Dipelajari. Berpikir : Sebuah Proses Mental Berdasarkan Mana Seseorang Memperoleh Makna Dari Apa Yang Telah Dipelajarinya. Isu Kontroversial : Sebuah Info Yang Mengakibatkan Perbedaan Usulan Dari Seseorang Atau Golongan Lain. Sebuah Kelompok Mungkin Baiklah Sedangkan Lainnya Tidak Setuju Tentang Sebuah Persoalan. Masalah : Bekerjasama Dengan Kehidupan Insan Di Periode Lalu, Abad Sekarang Dan Kala Yang Akan Datang. Masalah Yang Berkenaan Dengan Kehidupan Manusia Dimasa Mendatang Yakni Masalah Yang Fiktif, Walaupun Demikian Masalah Fiktif Tidak Cuma Terbatas Untuk Suatu Yang Bekerjasama Dengan Kehidupan Era Datang Saja; Kasus Tentang Kehidupan Periode Lalu Atau Pun Masa Sekarang Dapat Pula Diciptakan. Konsep : Abstraksi Kesamaan Karakteristik Sejumlah Benda, Fenomena, Atau Stimuli. Sebuah Rancangan Memiliki Atribut, Fakta, Label/Nama Dan Definisi. Diagram Vee : Diagram Y6ang Dikembangkan Oleh Gowin Yang Menjelaskan Keterhubungan Antara Kemampuan Berfikir Dengan Kesanggupan Memroses Informasi. Kesanggupan Proses : Kemampuan Yang Dipakai Untuk Menghimpun Berita Mengolah Info, Mengkomunikasikan Hasil Dan Mempergunakan Informasi. Pengajaran Inkuiri : Salah Satu Bentuk Pengajaran Untuk Membuatkan Kemampuan Proses Yang Telah Disistematiskan Dalam Suatu Tata Ukuran Tertentu Dengan Acara Yang Bermula Dari Perumusan Problem, Pengembangan Hipotesis, Pengumpulan Data, Pembuatan Data, Pengujian Hipotesis, Dan Penarikan Kesimpulan. Pengajaran Pemecahan Persoalan : Salah Satu Bentuk Pengajaran Untuk Berbagi Kemampuan Proses Yang Sudah Disistematiskan Dalam Tata Urutan Dengan Aktivitas Bermula Dari Identifikasi Dilema, Pengembangan Alternatif, Pengumpulan Data Pengujian Alternatif Dan Pengambilan Keputusan. Faktor Non-Teknis Profesi Guru : Faktor Yang Berkaitan Dengan Bagian-Komponen Afeksi Keprofesian Seorang Guru. Dalam Aspek Ini Yang Menonjol Yakni Motivasi, Rasa Tanggung Jawab, Kesadaran Profesi Serta Harapan Profesi Sebaik-Baiknya. Versi Tyler : Pengembangan Kurikulum Yang Dikemukakan Ralph Tyler Dan Dianggap Selaku Bapak Pengembang Kurikulum. Dalam Versi Tersebut Tyler Sungguh Menekankan Pencapaian Tujuan, Tugas Aktif Siswa Dalam Proses Dan Tugas Guru Dalam Melancarkan Dan Mempermudah Proses Belajar Siswa. Bagi Tyler, Kurikulum Ialah Fatwa Untuk Siswa Dalam Berguru Dan Bukan Anutan Guru Untuk Mengajar. Penyusunan Rencana Guru : Yaitu Perencanaan Yang Dibuat Guru Dalam Menyiapkan Suatu Proses Berguru. Pada Dasarnya Perencanaan Guru Yaitu Terjemahan Operasional Guru Terhadap Kurikulum Sehingga Dari Penyusunan Rencana Guru Akan TampakPersepsi Dan Harapan Profesional Guru Mengenai Hasil Mencar Ilmu Siswa, Pengalaman Belajar Siswa Serta Upaya Guru Untuk Mengenali Hasil Mencar Ilmu Siswa.

Ada pula riwayat lain dr Qutbuzzamaan Syeikh Hasan bin Abdullah Ba’alawi Al Haddad, dlm Kitab Kanzun Najah halaman 50 s / d 54 disebutkan bahwa doa Sya’ban yg terkenal merupakan doa yg mempunyai manfaat besar.

Di dalamnya banyak sekali faedah yg besar & doa yg mulia. Beberapa doa berasal dr Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Doa ini dibacakan pada malam Nishfu Sha’ban. Mendekati Magrib lebih bagus.

Doa dikumpulkan oleh Sayyidunaa Barakatul Wujuud Wa ‘Umdatul Muhaqqiqiin wa Haawi Asraari Abaa`ihiishshaalihiin Al Arif Billaah Quthbuzzamaan Assayyid Asysyariaf Badruddin Asysyaikh Al Hasan bin Al Qutb Abdullah bin Ba’alawi Al Haddaumih waii Bi’a Bihii

Caranya hampir sama dgn cara di atas yakni membaca Surat Yasin tiga kali. Bacaan Yasin Pertama diniatkan untuk diberi umur panjang dgn mendapatkan taufiq untuk itu. Bacaan Yasin ke dua diniatkan supaya terhindar dr bahaya & penyakit, serta lapang rizqi. Sedangkan pada bacaan Yasin ke tiga diniatkan semoga hatinya kaya, & diberi Husnul Khatimah.

Setelah itu Sobat membaca doa berikut ini :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبتَنِيْ عِندَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَو مَحرُوْمًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزقِ فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرمَانِيْ وَتَقْتِيْرَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَاب. إِلَهِيْ بالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ فَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعلَمُاَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْءٍ قَسَمْتَهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِي بِهِ، أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا، أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ، أَوْ فَضْلٍ تَقْسِمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ، يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.اَللَّهُمَّ هَبْ لِيْ قَلْبًا تَقِيًّا نَقِيًّا مِنَ الشِّرْكِ بَرِيًّا، لَا كَافِرًا وَلَا شَقِيًّا، وَقَلْبًا سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا. اَللَّهُمَّ امْلأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yg memiliki keagungan & kemuliaan. Wahai dzat yg mempunyai kekuasaan & kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yg cemas. Ya Allah, jika Engkau telah menulis gue di sisiMu di dlm Ummul Kitab selaku orang yg celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dgn anugrahMu, dr Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku & kesempitanku dlm rezeki, & tetapkanlah gue di sisimu, dlm Ummul Kitab, sebagai orang yg beruntung, luas rezeki & memperoleh taufik dlm melakukan kebajikan. Sungguh Engkau telah berfirman & firman-Mu pasti benar, di dlm Kitab Suci-Mu yg telah Engkau turunkan dgn ekspresi nabi-Mu yg terutus:

  Makalah Pembentukan Komplotan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)

“Allah menghapus apa yg dikehendaki & menetapkan apa yg dikehendakiNya & di segi Allah terdapat Ummul Kitab. Wahai Tuhanku, demi keagungan yg terlihat di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, ketika dipisahkan (diterangkan, dirinci) segala urusan yg ditetapkan & yg dihapuskan, hapuskanlah dariku peristiwa, baik yg kuketahui maupun yg tak kuketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yg tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat & salam pada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga & para sahabat ia.”

 nggak salahnya Kami mengingatkan bacaan doa setelah membaca Yasin di malam Nisfu Syaban Doa Setelah Membaca Yasin di Malam Nisfu Syaban

Bisa pula ditambahkan doa di bawah ini agar lebih sempurna :

إِلَهِيْ تَعَرَّضَ إِلَيْكَ فِيْ هذِهِ اللَّيْلَةِ الْمُتَعَرِّضُوْنَ، وَقَصَدَكَ وَأَمَّلَ مَعْرُوْفَكَ وَفَضْلَكَ الطَّالِبُوْنَ، وَرَغَبَ إِلَى جُوْدِكَ وَكَرَمِكَ الرَّاغِبُوْنَ وَلَكَ فِي هذِهِ اللَّيْلَةِ نُفَحَاتٌ، وعَطَايَا وَجَوَائِزُ وَمَوَاهِبُ وَهَبَّاتٌ، تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ عِبَادِكَ وَتَخُصُّ بِهَا مَنْ أَحْبَبْتَهُ مِنْ خَلْقِكَ، وَتَمْــنَعُ وَتَحْرُمُ مَنْ لَمْ تَسْبِقْ لَهُ الْعِنَايَةُ مِنْكَ،

فَأَسْأَلُكَ يَا اللهُ بِأَحَبِّ الأَسْمَاءِ إِلَيْكَ، وَأَكْرَمِ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْكَ، أَنْ تَجْعَلَنِيْ مِمَّنْ سَبَقَتْ لَهُ مِنْكَ الْعِنَايَةُ، وَاجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْفَرِ عِبَادِكَ وَاجْزَلِ خَلْقِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا وَقِسْمًا وَهِبَةً وَعَطِيَّةً فِيْ كُلِّ خَيْرٍ تَقْسِمُهُ فِيْ هذِهِ اللَّيْلَةِ أَوْ فِيْمَا بَعْدَهَا مِنْ نُوْرٍ تَهْدِيْ بِهِ أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ أَوْ ضُرٍّ تَكْشِفُهُ أَوْ ذَنْبٍ تَغْفِرُهُ أَوْ شِدَّةٍ تَدْفَعُهَا أَوْ فِتْنَةٍ تَصْرِفُهَا أَوْ بَلَاءٍ تَرْفَعُهُ، أَوْ مُعَافَاةٍ تَمُنُّ بِهَا أَوْ عَدُوٍّ تَكْفِيْهِ فَاكْفِنِيْ كُلَّ شَرٍّ وَوَفِّقْنِيَ اللَّهُمَّ لِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَارْزُقْنِيَ الْعَافِيَةَ وَالْبَرَكَةَ وَالسَّعَةَ فِي الْأَرْزَاقِ وَسَلِّمْنِيْ مِنَ الرِّجْزِ وَالشِّرْكِ وَالنِّفَاقِ

اَللَّهُمَّ إِنَّ لَكَ نَسَمَاتِ لُطْفٍ إِذَا هَبَّتْ عَلَى مَرِيْضِ غَفْلَةٍ شَفَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ نَفَحَاتِ عَطْفٍ إِذَا تَوَجَّهَتْ إِلَى أَسِيْرِ هَوًى أَطْلَقَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ عِنَايَاتِ إِذَا لَاحَظَتْ غَرِيْقًا فِيْ بَحْرِ ضَلَالَةٍ أَنْقَذَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ سَعَادَاتٍ إِذَا أَخَذَتْ بِيَدِ شَقِيٍّ أَسْعَدَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ لَطَائِفَ كَرَمٍ إِذَا ضَاقَتِ الْحِيْلَةُ لِمُذْنِبٍ وَسَعَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ فَضَائِلَ وَنِعَمًا إِذَا تَحَوَّلَتْ إِلَى فَاسِدٍ أَصْلَحَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ نَظَرَاتِ رَحْمَةٍ إِذَا نَظَرَتْ بِهَا إِلَى غَافِلٍ أَيْقَظَتْهُ،

فَهَبْ لِيَ اللَّهُمَّ مِنْ لُطْفِكَ الْخَفِيِّ نَسَمَةً تَشْفِيْ مَرْضَ غَفْلَتِي، وَانْفَحْنِيْ مِنْ عَطْفِكَ الوَفِيِّ نَفْحَةً طَيِّبَةً تُطْلِقُ بِهَا أَسْرِي مِنْ وَثَاقِ شَهْوَتِيْ، وَالْحَظْنِيْ وَاحْفَظْنِيْ بِعَيْنِ عِنَايَتِكَ مُلَاحَظَةً تُنْقِذُنِيْ بِهَا وَتُنْجِيْنِيْ بِهَا مِنْ بَحْرِ الضَّلَالَةِ, وَآتِنِيْ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، تُبَدِّلُنِي بِهَا سَعَادَةً مِنْ شَقَاوَةٍ وَاسْمَعْ دُعَائِيْ، وَعَجِّلْ إِجَابَتِيْ، وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَعَافِنِيْ، وَهَبْ لِيْ مِنْ كَرَمِكَ وَجُوْدِكَ الْوَاسِعِ مَا تَرْزُقُنِيْ بِهِ الْإِنَابَةَ إِلَيْكَ مَعَ صِدْقِ اللَّجَأِ وَقَبُوْلِ الدُّعَاِء، وَأَهِّلْنِيْ لِقَرْعِ بَابِكَ لِلدُّعَاءِ يَا جَوَادُ، حَتَّى يَتَّصِلَ قَلْبِيْ بِمَا عِنْدَكَ، وَتُبَلِّغُنِيْ بِهَا إِلَى قَصْدِكَ يَا خَيْرَ مَقْصُوْدٍ، وَأَكْرَمَ مَعْبُوْدٍ اِبْتِهَالِيْ وَتَضَرُّعِيْ فِيْ طَلَبِ مَعُوْنَتِكَ وَأَتَّخِذُكَ يَا إِلَهِيْ مَفْزَعًا وَمَلْجَأً أَرْفَعُ إِلَيْكَ حَاجَتِيْ وَمَطَالِبِيْ وَشَكَوَايَ، وَأُبْدِي إِلَيْكَ ضُرِّي، وَأُفَوِّضُ إِلَيْكَ أَمْرِي وَمُنَاجَاتِيْ، وَأَعْتَمِدُ عَلَيْكَ فِيْ جَمِيْعِ أُمُوْرِيْ وَحَالَاتِيْ

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ وَهذِهِ اللَّيْلَةَ خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ فَلَا تَبْلُنِيْ فِيْهَا وَلَا بَعْدَهَا بِسُوْءٍ وَلَا مَكْرُوْهٍ، وَلَا تُقَدِّرْ عَلَيَّ فِيْهَا مَعْصِيَّةً وَلَا زَلَّةً، وَلَا تُثْبِتْ عَلَيَّ فِيْهَا ذَنْبًا، وَلَا تَبْلُنِيْ فِيْهَا إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ، وَلَا تُزَيِّنْ لِيْ جَرَاءَةً عَلَى مَحَارِمِكَ وَلَا رُكُوْنًا إِلَى مَعْصِيَتِكَ، وَلَا مَيْلاً إِلَى مُخَالَفَتِكَ، وَلَا تَرْكًا لِطَاعَتِكَ، وَلَا اِسْتِخْفَافًا بِحَقِّكَ، وَلَا شَكًّا فِيْ رِزْقِكَ، فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ نَظْرَةً مِنْ نَظَرَاتِكَ وَرَحْمَةً مِنْ رَحْمَاتِكَ، وَعَطِيَّةً مِنْ عَطِيَّاتِكَ اللَّطِيْفَةِ، وَارْزُقْنِيْ مِنْ فَضْلِكَ، وَاكْفِنِيْ شَرَّ خَلْقِكَ، وَاحْفَظْ عَلَيَّ دِيْنَ الْإِسْلَامِ، وَانْظُرْ إِلَيْنَا بِعَيْنِكَ الَّتِيْ لَا تَنَامُ، وَآتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  3x

  Menjaga Keutuhan Dan Keharmonisan Rumahtangga

إِلَهِيْ بِالتَّجَلِّي الأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الشَّهْرِ الأَكْرَمِ، الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ، اِكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ، وَاغْفِرْ لَنَا مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ  3x

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُ مِنْ كُلِّ مَا تَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَاَ تَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ. اَللَّهُمَّ إِنَّ الْعِلْمَ عِنْدَكَ وَهُوَ عَنَّا مَحْجُوْبٌ، وَلَا نَعْلَمُ أَمْرًا نَخْتَارُهُ لِأَنْفُسِنَا، وَقَدْ فَوَّضْنَا إِلَيْكَ أُمُوْرَنَا، وَرَفَعْنَا إِلَيْكَ حَاجَاتِنَا، وَرَجَوْنَاكَ لِفَاقَاتِنَا وَفَقْرِنَا، فَارْشُدْنَا يَا اَللهُ، وَثَبِّتْنَا وَوَفِّقْنَا إِلَى أَحَبِّ الْأُمُوْرِ إِلَيْكَ وَأَحْمَدِهَا لَدَيْكَ، فَإِنَّكَ تَحْكُمُ بِمَا تَشَاءُ وَتَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظَيْمِ

سُبْحَانَ رَبِكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Disampaikan oleh Sayyid Murtadha Azzabidi dlm Kitab Ithaafis Sadaatil Muttaqin, Syarh Ihyaa` Uluumiddin juz 3 halaman 424, para ulama khalaf mewarisi ulama salaf dlm menjiwai malam Nishfu Sya’ban dgn melaksanakan shalat enam rakaat setelah shalat Maghrib.

Setiap dua rakaat dgn satu salam. Setiap satu raka’at membaca Al Fatihah satu kali & Al Ikhlas enam kali. Setelah shalat dua rakaat, membaca Surah Yasin satu kali & doa dgn doa yg populer yaitu doa malam nisfu sya’ban.

Bacaan Yasin pertama dgn berdoa memohon pada Allah diberkati di usianya. Bacaan Yasin ke dua memohon untuk diberkati di rizkinya. Bacaan Yasin ketiga memohon diberkati dgn mati Husnul Khatimah.

Ulama mengatakan bahwa siapapun yg berdoa mirip ini akan diberikan segala yg diinginkannya. Doa ini populer dlm kitab ulama mutaakhkhirin dr Saadat Shufiyyah. Saya belum melihat adanya bantuan yg sah dr Assunnah tentang sholat & doa ini, hanya saja sudah masuk dlm amalan para masyayikh.

Ada pula do’a yg lazimdibaca oleh Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani di malam Nisfu Sya’ban. Doanya ialah :

اَللَّهُمَّ إِذْ أَطْلَعْتَ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ عَلَى خَلْقِكَ، فَعُدْ عَلَيْنَا بِمَنِّكَ وَعِتْقِكَ، وَقَدِّرْ لَنَا مِنْ فََضْلِكَ، وَوَسِِّعْ رِزْقَكَ، وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يَقُوْمُ لَكَ فِيْهَا بِبَعْضِ حَقِّكَ.

اَللَّهُمَّ مَنْ قَضَيْتَ فِيْهَا بِوَفَاتِهِ فَاقْضِ مَعَ ذَلِكَ رَحْمَتَكَ، وَمَنْ قَدَّرْتَ طُوْلَ حَيَاتِهِ فَاجْعَلْ مَعَ ذَلِكَ نِعْمَتَكَ، وَبَلِّغْنَا مَا لاَتَبْلُغُ اْلآمَالُ إِلَيْهِ يَا خَيْرَ مَنْ وَقَفَتِ اْلأَقْدَامُ بَيْنَ يَدَيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ،

وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Ya Allah, jikalau Engkau sudah memunculkan malam Nisfu Sya’ban pada makhlukMu maka curahkan atas kami anugerah & pembebasanMu (dari neraka), takdirkanlah untuk kami kebaikan dr keutamaanMu, perluaslah curahan rizkiMu untuk kami, jadikanlah kami di malam itu tergolong orang yg berdiri melaksanakan hakMu.

Ya Allah, orang yg Engkau tentukan takdirnya di malam itu dgn kematiannya, maka bersamakanlah dgn rahmatMu, & orang yg Engkau takdirkan berumur panjang maka jadikanlah rahmatMu bersamanya, & sampaikanlah kami pada tujuan mulia yg tak tercapai oleh angan-angan, wahai sebaik-baik Dzat yg bersimpuh dihadapanNya semua telapak kaki, wahai Tuhan sekalian alam, dgn rahmatMu wahai Dzat Yang Paling Pengasih.

Semoga sholawat Allah tercurah pada junjungan kami Nabi Muhammad, sebaik-baik makhluk, & atas keluarga serta sobat kesemuanya, amin.

Lalu bagaimana bila ogah membaca doa yg panjang, jangan berkecil hati, mintalah pada Allah dgn bahasa sendiri dlm hati. Namun awali doa dgn basmalah, hamdallah, sholawat. Contihnya mirip ini :

AUDZU BILLAAHI MINASYAITHOONIRROJIIM. BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM. ALHAMDULILLAAHI ROBBIL ‘AALAMIIN. WASSOLAATU WASSALAM ALAA ASROFIL AMBIYA WAR MURSALIIM. ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA AALII SAYYIDINA MUHAMMAD.

Kemudian mintalah pada Allah, sesuai dgn apa yg diinginkan. Demikianlah beberapa versi doa setelah baca yasin 3 kali di malam Nisfu Sya.ban.