Di surat Ali Imran, Allah menyebutkan beberapa kriteria orang yang bertaqwa. Diantara yang Allah sebutkan yaitu :
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ
Kita mengerti bahwa sifat baik yang ada pada diri orang yang bertaqwa sangatlah banyak. Namun sifat baik yang Allah puji dalam ayat ini salah satunya ialah menahan amarah. Ini memperlihatkan bahwa sifat ini memilliki nilai istimewa di segi Allah.
Karena menahan amarah memerlukan usaha yang sungguh kuat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut orang yang mampu menahan amarah sebagai orang besar lengan berkuasa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ليسَ الشديدُ بالصّرعَةِ، إنما الشديدُ الذي يملكُ نفسهُ عند الغضب
(HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjanjikan, mereka yang berupaya menahan amarahnya, padahal bisa meluapkan marahnya, akan Allah banggakan di depan seluruh makhluk dan Allah suruh memilih bidadari paling indah yang dia inginkan.
Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ
Dari sahabat Sulaiman bin Surd radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan :
Suatu hari aku duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling menghujat. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ
“Sungguh aku mengetahui ada satu kalimat, bila dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang.
Jika beliau membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang.
Doa yang sungguh ringkas:
أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
(Saya berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.)
Bacaan ini sungguh ringkas, dan hampir siapa pun telah menghafalnya. Yang menjadi masalah, lazimnya orang yang sedang murka sulit untuk mengontrol dirinya , sehingga biasanya lupa dengan apa yang sudah dia pelajari.
Karena itu, tahan mulut kita dikala murka dan ingat bacaan di atas. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk secepatnya sadar dikala murka. Aamiin
Website Tholabul’ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Follow IG Tholabul’ilmi WA :
▶ *Gabung Komunitas Tholabul’ilmi :*
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579