Belakangan ini, informasi aksi begal masih cukup marak & menciptakan penduduk resah. Selain mengajarkan bagaimana jikalau bertemu begal atau pelaku kriminal sejenisnya, Islam pula mengajarkan doa biar selamat & dilindungi Allah tatkala bepergian. Baik dr kejahatan fisik seperti begal maupun gangguan syetan dr kelompok jin.
Daftar Isi
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ قَالَ – يَعْنِى إِذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ – بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ. يُقَالُ لَهُ كُفِيتَ وَوُقِيتَ. وَتَنَحَّى عَنْهُ الشَّيْطَانُ
Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yg tatkala keluar dr rumahnya membaca doa “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa haula wa laa quwwata illaa billah” (Dengan menyebut nama Allah, gue bertawakkal pada Allah, tiada daya & upaya kecuali dr Allah), maka dibilang kepadanya: ananda telah tercukup & terlindungi, & syetan pun akan menjauh darinya.” (HR. Tirmidzi; hasan shahih. Hadits senada diriwayatkan pula oleh Abu Daud)
Ustadz Hasan Bishri dlm buku Dahsyatnya Kekuatan Basmalah menerangkan bahwa doa ini merupakan perisai diri yg ampuh dr berbagai macam kejahatan yg ada. “Insya Allah (dengan membaca doa yg diajarkan Rasulullah ini) kita akan aman dr segala jenis gangguan yg ada di luar rumah,” terangnya.
Jika doa tersebut dibawa ketika keluar rumah baik tatkala hendak pergi kerja atau safar, maka khusus untuk safar yg jauh & bukan rutinitas, Syaikh Said bin Ali Wafd Al-Qathani mengumpulkan doa-doa lain dlm Hisnul Muslim selaku berikut:
Ketika menaiki kendaraan hendak pergi safar, membaca doa:
اَللَّهُ اَكْبَرُ اَللَّهُ اَكْبَرُ اَللَّهُ اَكْبَرُ سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Mahasuci Dzat yg telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tak bisa menguasainya & bahwasanya kami akan kembali pada Rabb kami. Ya Allah… bekerjsama kami memohon kepadaMu kebaikan, taqwa & amal yg Engkau ridhai dlm perjalanan kami ini. Ya Allah, mudahkanlah segala permasalahan dlm perjalanan kami ini, pendekkanlah jarak dr jauhnya bepergian & pengganti bagi keluarga yg kami lewati. Ya Allah Engkau adalah sobat dlm perjalanan & wakil dlm keluarga. Ya Allah bekerjsama gue berlindung kepadaMu dr kesulitan dlm bepergian, pemandangan yg menyedihkan & jeleknya kembali baik bagi harta maupun keluarga kami.” (HR. Muslim)
Ketika memasuki suatu wilayah, pulau atau negeri hendaklah berdoa:
اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ وَرَبَّ الأَرَضِينِ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ وَرَبَّ الشَّيَاطِينِ وَمَا أَضْلَلْنَ وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ فَإِنَّا نَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا
“Ya Allah Rabb pemilik tujuh lapis langit & apa yg dinaunginya, Rabb tujuh lapis bumi & apa yg dikandungnya, Rabb para syetan & apa yg disesatkannya & Rabb angin & apa yg dihembuskannya, gue mohon kepadaMu kebaikan daerah ini, kebaikan penduduknya, serta kebaikan yg ada di dalamnya. Aku berlindung kepadaMu dr keburukan daerah ini, keburukan orangnya serta kejelekan yg ada di dalamnya.” (HR. Hakim, Ibnu Hikam & Baihaqi; shahih)
Dan tatkala singgah di suatu tempat atau daerah tertentu hendaklah berdoa:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
“Aku berlindung dgn kalimat-kalimat Allah yg tepat dr kejahatan makhlukNya” (HR. Muslim)
Dalam Syarah Hisnul Muslim, Syaikh Majdi Abdul Wahhab Al Ahmad menjelaskan bahwa sebagaimana hadits Rasulullah, keutamaan doa ini yaitu pembacanya menerima tunjangan dr Allah sehingga ia tak diganggu ancaman apapun hingga meninggalkan tempat tersebut.
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/wargamasyarakat]