DAMASKUS SurabayaPost – Lembaga Umum Revolusi Suriah mengungkapkan 55 orang tewas akhir pembantaian didapatkan di kota Idlib. Sebanyak 40 orang tewas karena ditembak di bersahabat Masjid Al-Bilal di kota Idlib & 15 orang lainnya tewas akibat serangan artileri. Di banyak tempat warga mati menyedihkan. Demikian diberitakan televisi Alarabiya, Selasa (13/3). Korban tewas akibat pembantaian selama dua hari, Senin & Selasa, di kota Homs & Idlib menjadi 115 orang.
Di kota Homs, hari Senin kemudian, ditemukan 60 jasad yg sebagian besar adalah kaum wanita & anak kecil. Komite Koordinasi Lokal Suriah, Selasa, menyatakan hari berkabung di seluruh Suriah atas korban pembantaian di kota Homs.
Seorang penggagas, Hadi Abdullah, menyampaikan, pasukan pemerintah pada hari Minggu (11/3) menghimpun kaum perempuan & bawah umur di alun-alun distrik Karam Zaitun, kota Homs. Mereka dilecehkan & keesokan harinya didapatkan telah menjadi tumpukan jenazah.
Pasukan pemerintah pula dilaporkan melaksanakan penjarahan & pembakaran rumah-rumah milik para penggerak antirezim Presiden Bashar al-Assad & tokoh-tokoh di distrik Tsaura & Dhabith di Provinsi Idlib.
Di samping itu, eksodus penduduk pula terjadi dr kota Homs, sehabis terbongkar aksi pembantaian di kota itu. Sebagian besar penduduk yg eksodus itu berasal dr distrik Ashira, Bab al Saba, Karam Zaitun, & Al-Adawiyah.
Distrik Al Hamidiyah di kota Homs yg mayoritas berpenduduk Katolik banyak menampung penduduk yg lari dr distrik-distrik lain & meminta perlindungan. Sebanyak 50 keluarga dr kota Homs pula mengungsi ke Lebanon.
Gambar-gambar pembantaian di Homs tersebar di jaringan internet & YouTube. Ini menyebabkan kemarahan rakyat di seantero Suriah. Ratusan pengunjuk rasa memutus jalan di distrik Al-Medan, Damaskus, untuk memprotes pembantaian di Homs.
Badan pengawas HAM internasional (Human Rights Watch/ HRW) pula menuduh otoritas Suriah menyebar ranjau di sepanjang jalan erat perbatasan dgn Lebanon & Turki. Jalur ini biasa dipakai warga Suriah untuk keluar dr Suriah. Menteri Penerangan Suriah Adnan Mahmud menuduh kelompok teroris melaksanakan pembantaian di kota Homs untuk membangun opini bahwa prajurit pemerintah sudah melaksanakan pembantaian.
Setuju pemilu
Juru bicara Dewan Nasional Suriah (SNC), George Sabra, meminta penduduk internasional segera turun tangan untuk melindungi warga sipil dr pembantaian. Ia pula meminta segera dibuka jalur santunan kemanusiaan & zona larangan melayang untuk menghalangi serangan pasukan pemerintah. Sabra menegaskan pula, SNC memutuskan untuk mempersenjatai Tentara Pembebasan Suriah (FSA).
Ketua SNC Burhan Ghalioun, pekan kemudian, mengungkapkan, SNC mulai menerima dana dr Arab & Barat. Sebagian dana itu digunakan guna berbelanja senjata untuk menghadapi pasukan pemerintah. Utusan khusus PBB & Liga Arab untuk Suriah, Kofi Annan, Selasa, di Turki, menyelenggarakan obrolan dgn tokoh-tokoh oposisi dr SNC.
Kini China pula mulai berpaling dr Suriah. China mulai mendukung penelusuran penyelesaian atas krisis di Suriah. Sama seperti Rusia, China menolak intervensi gila dengan-cara militer di Suriah.
Dalam kemajuan terbaru, Pemerintah Suriah menyepakati pemilu dewan perwakilan rakyat multipartai pada 7 Mei. Akan tetapi, kubu oposisi mengatakan niscaya menolak pemilu alasannya adalah tujuan utama yaitu perubahan rezim. Kubu oposisi Suriah mengatakan, yaitu tak sempurna menyelenggarakan suatu pemilu di tengah kisruh politik. Tawaran soal pemilu itu diabaikan.kcm