Detergen Dalam Industri Kimia

Oleh: Ika Devi Kanya Sari (@T03-Ika)

Gambar 1. Peta Konsep Kimia daan Lingkungan Industri
Create by Ika Devi Mayang Sari (41621010004)

Abstrak

Perkembangan ilmu kimia dan teknologi kimia dari awal penemuannya sampai ketika ini semakin berkembang pesat, bahkan sudah menyentuh berbagai faktor kehidupan. Pada permulaan perkembangannya ilmu dan riset kimia hanya berkaitan dengan Fisika dan Biologi, sehingga timbul irisan keilmuan seperti Fisika Kimia, Biofisika dan Biokimia. Sehingga ilmu kimia juga tidak terlepas proses buatan dalam sektor industri. Dalam peluang kali ini aku akan membicarakan perihal apa itu industri kimia, kimia dalam ilmu lingkungan, materi kimia konsumen, dan proses pembuatan deterjen beserta info lingkungannya.

Kata kunci: kimia, pengkajian, Biokimia, life sciences, deterjen, industri, pelanggan, lingkungan, info

Abstract

The development of chemistry and chemical technology from the beginning of its discovery to the present is growing rapidly, and has even touched various aspects of life. At the beginning of its development, chemical science and research was only related to Physics and Biology, thus emerging sciences such as Chemical Physics, Biophysics and Biochemistry. So that chemistry is also inseparable from the production process in the industrial sector. On this occasion, I will discuss what the chemical industry is, chemistry in environmental science, consumer chemicals, and the process of making determinations and the surrounding environment.

Keywords: chemistry, study, biochemistry, life sciences, detergent, industry, consumer, environment, issues

Resume Artikel Deterjen dalam Industri Kimia

1.    Pendahuluan

Menurut Hidayat (2021), “kemajuan ilmu kimia dan teknologi kimia dari awal penemuannya sampai saat ini semakin meningkat pesat, bahkan sudah menjamah berbagai aspek kehidupan. Kehidupan interaksi saati ini di perantarai ilmu dan sains, penduduk dan industri menjadikan riset dasar (fundamental) dan riset terapan (engineering) makin berbaur begitu pula kerja s
ama dengan disiplin ilmu lainnya semakin meluas.

Pada permulaan perkembangannya ilmu dan riset kimia hanya berhubungan dengan Fisika dan Biologi, sehingga timbul irisan keilmuan mirip Fisika Kimia, Biofisika dan Biokimia, serta ada irisan diantara ketiganya Biofisika Kimia atau Fisika Supramolekuler. Kemudian Peta Pengetahuan Kimia bermetamorfosis interaksi atau irisan antara Kimia Terapan dan Biomedis/Biomekanik yang melahirkan kajian Ilmu Material, Bioteknologi dan Fisika medis, sedangkan interaksi ketiganya memunculkan Bionanoteknologi atau Teknologi Koloid dan Permukaan.

Kajian ilmu kimia dalam industri sangat berkaitan dekat. Industri sendiri ialah seluruh acara ekonomi yang mengolah bahan baku dan memanfaatakan sumber daya industri sehingga menghasilkan produk yang mempunyai nilai tambah dan manfaat yang lebih tinggi, tergolong dalam bidang jasa.

Topik yang hendak aku diskusikan ialah tentang apa itu industri kimia, kimia dalam ilmu lingkungan, bahan kimia pelanggan, dan proses pembuatan deterjen beserta informasi lingkungannya.

 

2.   Rumusan Masalah

Ø  Apa yang dimaksud dengan Kimia Industri dan Industri Kimia?

Ø  Bagaimana Kondisi Industri Indonesia ketika ini?

Ø  Apa Pengertian dari Kimia Ilmu Lingkungan?

Ø  Apa yang dimaksud dengan Bahan Kimia Konsumen?

Ø  Bagaimana Proses Pembuatan Deterjen dan Isu Lingkungan yang melengkapinya?

 

3.   Tujuan

Ø  Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Kimia Industri dan Industri Kimia.

Ø  Untuk mengenali bagaimana keadaan Indutri di Indonesia ketika ini.

Ø  Untuk mengenali apa Pengertian dari Kimia dalam Ilmu Lingkungan.

Ø  Untuk mengenali apa yang dimaksud dengan Bahan Kimia Konsumen?

Ø  Untuk mengetahui bagaimana Proses Pembuatan Deterjen dan Isu Lingkungan yang melengkapinya?

 

4.   Pembahasan

Ø Kimia Industri dan Industri Kimia?

Menurut wikipedia.org, Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini memakai proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat mirip kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta sistem-sistem lain.

  Pengaplikasian Dan Pengembangan Penemuan Berbasis Desain Industri Hijau

Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk tamat atau produk antara yang mau digunakan di industri lain.

Untuk Kimia Industri yaitu proses dari Industri Kimia itu sendiri, yang merupakan cabang ilmu kimia yang menerapkan wawasan kimiawi terhadap bikinan material dan zat kimia khusus dengan sedikit dampak jelek pada lingkungan.

Meskipun proses kimia laboratorium diadaptasi secara tradisional dengan skala industri, proses tersebut dimodelkan dengan cermat sesuai dengan skala mereka. Dengan demikian, fenomena mirip perpindahan massa atau panas, model arus atau sistem kontrol dikelompokkan dibawah lingkup teknik kimia. Selain itu juga ada perhitungan yang menyertai proses-proses yang berafiliasi dengan banyaknya zat yang terlibat (stokiometri) dalam sebuah proses tertentu. 

 

Ø  Kondisi Industri Indonesia ketika ini?

Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berpandangan bahwa Indonesia dalam proporsi ekonominya mampu dikategorikan selaku sebuah negara industri. Pasalnya, sektor industri merupakan kontributor paling besar bagi perekonomian nasional dengan sumbangannya mencapai lebih dari 20 persen.

“Capaian 20 persen sangatlah besar, sehingga Indonesia masuk dalam jajaran elit dunia. Dalam kategori manufacturing value added, Indonesia masuk dalam 10 besar dunia. Peringkat ini sejajar dengan Brasil dan Inggris serta lebih besar dari Rusia,” kata Menperin ketika memberikan orasi ilmiah pada Wisuda Universitas Muhammadiyah Malang ke-86 Periode IV Tahun 2017 di Malang, Sabtu (25/11).

Meurujuk data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan industri non-migas berkembang sebesar 5,49 persen atau lebih tinggi dari kemajuan ekonomi yang meraih 5,06 persen pada triwulan III/2017. Cabang industri yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni industri logam dasar sebesar 10,6 persen, dibarengi industri makanan dan minuman 9,49 persen, industri mesin dan peralatan 6,35 persen, serta industri alat transportasi 5,63 persen.

Namun saat keadaan pandemi 2 tahun belakangan ini mau tak inginakan ada sedikit hambatan dalam proses industri. Hal ini di karenakan mobilitas dan kegiatan ekonomi yang terbatas. Mengakibatkan kemajuan ekonomi dunia mengalami kontraksi, begitupun dengan Indonesia. Akibatnya tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia meningkat.

Menurut Siaran Pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, 05 Agustus 2021, kemajuan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2021 berkembang sebesar 7,07% (yoy), tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Ini sekaligus mencatatkan rekor pertumbuhan triwulanan tertinggi sejak Krisis Subprime Mortgage, bahkan lebih tinggi dari negara peers. Pertumbuhan tersebut dicapai pada saat Kasus Aktif Covid-19 rata-rata selama Triwulan II-2021 yang tercatat mencapai sekitar 113.218 perkara. Dan Sektor Industri Pengolahan menjadi kontributor paling besar PDB tumbuh nyata sebesar 6,58% (yoy).

 

Ø  Pengertian dari Kimia Ilmu Lingkungan?

Menurut wikipedia.org Kimia dalam Ilmu Lingkungan (life sciences) yakni studi ilmiah terhadap fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam. Bidang ilmu ini dapat didefinisikan selaku studi kepada sumber, reaksi, transpor, imbas, dan nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air; serta efek kegiatan manusia terhadapnya. Kimia lingkungan yaitu ilmu antardisiplin yang memasukkan ilmu kimia atmosfer, akuatik, dan tanah, dan juga sungguh bergantung dengan kimia analitik, ilmu lingkungan, dan bidang-bidang ilmu lainnya.

Kimia Life Sciences ialah ilmu zat biologis dan kimia yang berlawanan yang dipakai untuk menginduksi hasil spesifik pada insan, hewan, tumbuhan, dan bentuk kehidupan yang lain. Produk utama segmen ini mencakup produk agrokimia, farmasi, dan bioteknologi. Ilmu hayati (sekitar 30 persen dari hasil dolar dari bisnis kimia) mencakup zat kimia dan biologi yang berlawanan, obat-obatan, diagnostik, produk kesehatan hewan, vitamin, dan pestisida.

Produk life science umumnya dibuat dengan spesifikasi yang sungguh tinggi dan diawasi ketat oleh lembaga pemerintah mirip Food and Drug Administration. Pestisida, juga disebut “materi kimia pelindung tanaman”, sekitar 10 persen dari klasifikasi ini dan termasuk herbisida, insektisida, dan fungisida. (Technofunc, 2012)

  Teknologi Hijau: Sanitasi Taman, Wwg, Dan Tata Cara Drainase

Kimia lingkungan pertama kali mempelajari bagaimana cara kerja lingkungan yang tak tercemar, zat kimia apa dan berapa fokus yang ada secara alami, dan apa efeknya. Tanpa hal ini, mustahil untuk mempelajari secara akurat imbas manusia kepada lingkungan dengan pelepasan zat kimia.

Menurut Hidayat (2021), Produk Industri kimia yang berhubungan dengan ilmu kehidupan atau biologi, antara lain: produk farmasi, vitamin, dan produk kesehatan binatang. Dalam Environmental Encyclopedia, Kimia lingkungan umumnya berafiliasi dengan materi kimia alami mirip logam, komponen-unsur alami lainnya, bahan kimia organik, dan biokimia yang ialah produk metabolisme biologis.

Kimia lingkungan juga memiliki masalah dengan bahan kimia sintetis yang telah diproduksi oleh insan dan tersebar ke lingkungan, mirip pestisida (insektisda, fungsida, herbisida, rodentisida), poliklorinasi bifenil (PCB), dioksin, furan, dan banyak lainnya.

 

Ø  Bahan Kimia Konsumen?

Bahan Kimia Konsumen ini kita kenal juga dengan produk-produk rumah tangga. Biasanya hasil buatan dari bahan kimia jenis ini, dapat dijual langsung kepada masyarakat. Produk pelanggan mencakup produk penjualan pribadi materi kimia contohnya seperti sabun, deterjen, dan kosmetik. Dalam abad waktu 20 tahun terakhir, sektor industri ini telah berhasil mengembankan jenis surfaktan yang mempunyai daya bersih lebih baik. Tingkat kemajuan yang signifikan mencapai 0,8 sampai 1,0 kali PDB atau 10 persen dari nilai penjualan industri kimia secara keseluruhan. Mereka tergolong asam sulfat, nitrogen, etilen, oksigen, kapur, amonia, propilena, polietilen, klorin, dan asam fosfat.

 

Ø  Proses Pembuatan Deterjen
dan Isu Lingkungan yang melengkapinya?

Disini saya akan mengambil salah satu contoh produk yang berasal dari Bahan Kimia Konsumen ialah Deterjen, untuk dibahas sedikit proses pengerjaan dan penyalurannya.

Deterjen adalah surfaktan (surface active agents) yang mempunyai sifat pembersih yang hendak larut dengan air, alasannya adalah mempunyai bahan yang dapat menurunkan tegangan permukaan suatu cairan dan di antarmuka fasa (baik cair-gas maupun cair-cair) sehingga mempermudah penyebaran dan pemerataan.

Deterjen mirip dengan sabun, namun dengan struktur umum R-SO4-, Na+, di mana R yakni gugus alkil rantai panjang. Seperti sabun, deterjen bersifat amfifilik, artinya memiliki tempat hidrofobik dan hidrofilik. Kebanyakan deterjen yakni akilbenzenafulfonat. Deterjen condong lebih larut dalam air sadah daripada sabun alasannya sulfonat deterjen tidak mengikat kalsium dan ion lain dalam air sadah semudah karboksilat dalam sabun. (Helmenstine, 2020)

Umumnya bahan  dasar dalam pengerjaan deterjen  adalah  dodekil  benzena.  Pertama reaksi  dilakukan  dalam  reaktor  bersisi  kaca yang  dipasang  dengan  mixer  efisien.  Dodekil  benzena  dimasukkan  ke  dalam  reaktor  beling diaduk dengan asam 22% oleum, pada suhu antara 32-46°C. Kemudian dicampurkan pada suhu  46°C  selama  kurang  lebih  2  jam  hingga  reaksi  tamat.  Tahapan  selanjutnya  netralisasi dengan  NaOH  yang  memberikan  60%  alkil  aril  sulfonat  dan  40%  diluet  (natrium  sulfat).

Industri deterjen dan pengerjaan sabun adalah salah satu dari revolusi dan evolusi industri, tetapi ada dampak negatif yang di timbulkan yakni meningkatnya degradasi ekologis yang sangat mencemari air, tanah dan udara. Karena walaupun mereka menawarkan materi pembersih, pemrosesan dan produk sampingannya juga ialah penyebab gangguan publik. Misalnya, deterjen, tidak mirip sabun, deterjen telah terbukti sebagai materi pembersih yang sangat efektif dalam air keras dan hambar, sedangkan sabun sering tidak efektif dalam keadaan mirip itu.

Namun deterjen memiliki limbah yang tidak mampu terurai kedalam tanah oleh bakteri kalau terbuat dari rantai alkil yang bercabang (Tetra propilena). Dan telah diperhatikan bahwa banyak dari deterjen ini tidak larut atau dapat terurai secara hayati, adalah mereka sangat stabil sehingga ketika mereka mengalir ke tanah dalam air limbah cucian, mereka tetap tidak berganti, menolak untuk terurai menjadi zat yang kurang kompleks dan lebih mudah larut. Dengan demikian, mereka menciptakan busa-busa di air keran yang mengalir, air tanah dan air permukaan yang terbentuk secara alami. (Isah, 2006)

  Tidak Harus Besar Langkah Kecilpun Bisa Menanggulangi Pencemaran Udara Dan Air

Gambar 2. Buah Jarak
Sember gambar: https://images.app.goo.gl/FREJbFHuaGNz5Yt47

Dan salah satu pengganti bahan kimia tersebut dalam pembuatan deterjen sintetis ialah minyak dari buah jarak. Pembuatan detergen sintetik dari minyak jarak telah teruji. Banyaknya kandungan yang berguna dalam minyak jarak, membuatnya sangat berkhasiat dalam industri deterjen.

Gambar 3. Minyak Jarak
Sumber gambar: https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net

Contohnya molekul alkil rantai lurus (dapat terurai oleh basil) ialah alkil benzena sulfonat linier (LABS) dan asam risinoleat mampu diperoleh dari biji jarak. Sehingga minyak jarak dapat berfungsi selaku pengganti yang bagus untuk minyak bumi dan kerikil bara serta materi dasar deterjen konvensional. Dan limbah yang dihasilkan pun mampu dicerna oleh mikro organisme (kuman) yang mesti menguraikan secara hayati ketika deterjen meraih tanah.

 

5.   Kesimpulan

Industri kimia merujuk pada sebuah industri yang terlibat dalam proses kimia, pembentukan dan pemisahan materi atau zat, kelarutan, transformasi panas, yang meliputi Industri petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Sedangkan untuk Kimia Industri itu sendiri ialah ilmu  ilmiah atau suatu proses yang ada dalam industri kimia.

Kimia ilmu lingkungan (Life Sciences) yaitu studi ilmiah kepada fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam.

Bahan Kimia Konsumen dikenal juga selaku produk-produk rumah tangga. Biasanya hasil produksi dari bahan kimia jenis ini, dapat dijual eksklusif terhadap masyarakat. Produk pelanggan mencakup produk penjualan langsung bahan kimia contohnya mirip sabun, deterjen, dan kosmetik.

Deterjen adalah surfaktan (surface active agents) yang mempunyai sifat pembersih yang hendak larut dengan air, karena memiliki materi yang mampu menurunkan tegangan permukaan suatu cairan dan di antarmuka fasa (baik cair-gas maupun cair-cair) sehingga mempermudah penyebaran dan pemerataan.

Namun deterjen memiliki limbah yang tidak mampu terurai kedalam tanah oleh basil bila yang dibuat dari rantai bercabang (Tetra propilena). Dan salah satu solusinya ialah menganti materi baku pembuatan deterjen dengan minyak jarak, yang mengandung rantai alkil lurus yaitu alkil benzena sulfonat linier (LABS) dan asam risinoleat. Sehingga limbah deterjen mampu terurai secara hayati ke tanah oleh bakteri.

 

Daftar Pustaka

Environmental Encyclopedia. Terakhir diedit September 22, 2021. “Environmental Chemistry.” Dalam Encyclopedia.com: https://www.encyclopedia.com/environment/encyclopedias-almanacs-transcripts-and-maps/environmental-chemistry . (Diakses pada 17 Oktober 2021)

 

Fatimah, Soja Siti. 2012. “Industri Deterjen”. Bandung: Direktori File Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196802161994022-SOJA_SITI_FATIMAH/Kimia_industri/INDUSTRI_DETERJEN.pdf.  (Diakses pada 18 Oktober 2021)

 

Helmenstine, Anne Marie. 2020. Detergent Definition in Chemistry How to Define a Detergent. Diambil dari ThoughtCo.com: https://www.thoughtco.com/definition-of-detergent-in-chemistry-604428 (Diakses pada 18 Oktober 2021)

 

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia dan Lingkungan Industri. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana.

 

Hidayat, Atep Afia. 2021. Lingkungan dan Pengetahuan Lingkungan Industri Kimia Kontekstual. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana.

 

Isah, Abubakar Garba. 2006. “Production of detergent from castor oil.” Leonardo Electronic Journal of Practices and Technologies 9: 153-160.

 

Moegiarso, Susiwijon. 2021. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2021 Menembus Zona Ekspansif. Jakarta: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Dalam https://ekon.go.id/publikasi/rincian/3196/kemajuan-ekonomi-triwulan-ii-2021-menembus-zona-ekspansif. (Diakses pada 17 Oktober 2021)

 

Technofunc. 2012. “Sectors of Chemical Industry.” Dalam Technofunc.com:https://www.technofunc.com/index.php/domain-knowledge-2/chemicals-industry/item/sectors-of-chemical-industry.  (Diakses pada 17 Oktober 2021)

 

Wikipedia. Terakhir diubah pada 7 Juli 2021. “Industri kimia.” Diambil dari Wikipedia. org: https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kimia

 

Wikipedia. Terakhir diubah pada 7 Juli 2021. “Kimia Industri.” Diambil dari Wikipedia. org: https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_industri#cite_note-2

 

Wikipedia. Terakhir diubah pada 3 September 2021. “Kimia lingkungan”. Diambil dari Wikipedia. org: https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_lingkungan#cite_note-:0-1