Kemampuan sistem pakar ini didalamnya terdapat basis pengetahuan yang berupa wawasan non formal yang sebagian besar dari pengalaman.(Suparman,1991)\
Sistem pakar adalah program artificial intelegence yang menggabungkan pangkalan wawasan (knowledge base) dengan tata cara inferensi. Perangkat lunak komputer yang mempunyai basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan daypikir inferensi mirip seorang pakar dalam memecahkan suatu problem. Sistem pakar yaitu sebuah teknik inovatif gres dalam menangkap dan memadukan pengetahuan, kekuatan sistem pakar terletak pada kemampuannya memecahkan duduk perkara-problem simpel pada dikala seorang pakar berhalangan.
2.1 Klasifikasi Sistem Pakar
Berdasarkan struktur acara klasifikasi sistem pakar dibagi menjadi beberapa bab yakni : Diagnosis, Pengajaran, Interpretasi, Prediksi, Perencanaan dan Kontrol.
2.2.1 Diagnosis
Sistem pakar diagnosis biasanya memakai deskripsi keadaan, karakteristik tingkah laku, atau wawasan ihwal pembuatan bagian
sehingga dapat memilih kemungkinan kerusakan pada metode. Contohnya adalah memilih penyakit dari gejala-tanda-tanda yang tampakpada pasien. Menentukan lokasi kesalahan pada rangkaian listrik, atau mencari bagian yang rusak dalam sistem pendingin reaktor nukir. Biasanya tata cara pakar diagnosis memakai pohon keputusan (decision tree) sebagai representasi pengetahuannya. Kebanyakan tata cara pakar diagnosis dibangun menggunakan shell, sehingga sungguh mudah untuk melakukan perubahan pada basis pengetahuannya. Hal lain dari sistem pakar diagnosis yakni basis pengetahuannya bertambah besar secara eksponensial dengan semakin kompleknya persoalan.
2.2.2 Pengajaran
Sistem pakar pengajaran yaitu jenis sistem pakar yang menggabungkan sistem-metode debugging, diagnosis dan perbaikan untuk memperlihatkan pengajaran. Kelebihan dari tata cara pakar yang dipakai untuk mengajar yakni membuat diagnosa apa penyebab kekurangan dari seorang siswa, kemudian memberi cara untuk memecahkannya.
2.2.3 Interpretasi
Sistem pakar yang melaksanakan proses interpretasi lazimnya memakai data observasi untuk menjabarkan suasana tersebut. Sebagai teladan interpretasi dari pembacaan alat ukur dari alat pemroses kimia memilih status dari proses tersebut. Sistem interpretasi menangani pribadi data kasatmata bukan representasi simbolik dari satu duduk perkara.
2.2.4 Prediksi
Sistem pakar yang melaksanakan prediksi mampu menawarkan kemungkinan solusi tertentu. Contoh yang biasa kita temui adalah memprediksi kemungkinan kerusakan lahan pertanian akibat serangga, seorang pakar meteorology memprediksi cuaca besok menurut data-data sebelumnya, mengestimasikan usul minyak dunia dari kondisi geopolitis didunia dikala ini dan juga memprediksikan dimana perang akan terjadi berdasarkan observasi data-data intelejen.
2.2.5 Perencanaan
Sistem pakar penyusunan rencana merupakan sebuah metode pakar yang sungguh luas mulai dari penyusunan rencana mesin-mesin sampai manajemen bisnis. Penggunaan tata cara pakar ini mengurangi ongkos, waktu dan material, alasannya adalah pengerjaan versi telah tidak diharapkan lagi. Contoh penggunaan antara lain metode konfigurasi komputer, tata letak sirkuit, menciptakan planning untuk melaksanakan suatu urutan reaksi kimia, untuk memprediksi sebuah molekul organik yang kompleks. Sistem pakar ini juga banyak dipakai untuk kepentingan militer untuk seni manajemen penyerangan.
2.2.6 Kontrol
Sistem pakar kendali digunakan untuk mengontrol acara yang membutuhkan presisi waktu yang tinggi. Misalnya yakni melakukan pengontrolan pada industri-industri berteknologi tinggi. Sistem ini memperhatikan tingkah laris tata cara yang mampu disebut normal atau tidak wajar . Sistem ini memang bergantung pada waktu untuk menginterpretasikan tingkah laris yang diperhatikan.(Azis, 1994)
2.3 Ciri-ciri Sistem Pakar
Dalam wawasan sistem pakar terdapat ciri-ciri selaku berikut :
- Sifatnya terbatas pada domain keahlian tertentu.
- Dapat memperlihatkan akal sehat untuk data-data yang tidak pasti.
- Dapat mengemukakan serangkaian argumentasi yang diberikan dengan cara yang dapat dimengerti.
- Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.
- Dirancang untuk mampu dikembangkan secara sedikit demi sedikit.
- Pengetahuan dan prosedur inferensi terang terpisah.
- Keluarannya bersifat usulan.
- Sistem mampu mengaktifkan kaidah secara searah yang cocok dan dituntun oleh dialog dengan pemakai.(Azis,1994)
2.4 Keuntungan dan Kerugian Dalam Sistem Pakar
Sistem pakar mempunyai beberapa laba dan keunggulan, adalah :
2.4.1 Keuntungan Sistem Pakar
Ada beberapa keuntungan penerapan dari sistem pakar adalah :
a. Seseorang yang awam mampu melaksanakan pekerjaan layaknya seorang pakar.
b. Meningkatkan produktivitas kerja dengan jalan mengembangkan efisiensi.
c. Menghemat waktu dalam menuntaskan pekerjaan.
d. Menyederhanakan beberapa operasi.
2.4.2 Kerugian Sistem Pakar
- Penelitian yang dilakukan untuk aplikasi acara tata cara pakar membutuhkan biaya yang tinggi.
- Dalam pembuatan dan pengembangan acara tata cara pakar mengkonsumsi waktu yang lama.
- Program metode pakar yang dibentuk tidak selamanya benar dan tetap tepat mungkin saja ada kesalahan pada mesin inferensi. (Suparman, 1991)
2.5 Komponen-unsur Sistem Pakar
Komponen-komponen dalam pengembangan metode pakar berisikan beberapa bagian diantaranya : Basis Pengetahuan (Knowledge Base), Basis Data (Data Base), Mesin Inferensi (Inference Engine), Antar Muka Pemakai (User Interface).
2.5.1 Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan ialah inti program sistem pakar dimana basis wawasan ini ialah representasi wawasan dari seorang pakar. Pengetahuan representasi ini seperti fakta-fakta, hukum-hukum atau mekanisme serta pengetahuan heuristik yang tersedia dalam metode. Perancangan bentuk representasi pengetahuan menghipnotis rancangan unference engine proses, updating pengetahuan, dan efisiensi sistem secara keseluruhan
2.5.2 Basis Data (data base)
Basis data adalah bagian yang mengandung semua fakta-fakta, baik fakta permulaan pada ketika sistem mulai beroperasi maupun fakta-fakta yang diambil pada dikala dikala proses sedang berjalan. Pada hakekatnya metode pakar banyak mengandung sebuah basis data untuk menyimpan hasil penelitian dan data lainnya yang diharapkan selama pengelolaan.
2.5.3 Mesin Inferensi
Mesin inferensi yaitu bagian yang mengandung prosedur fungsi berpikir dan contoh-acuan pikiran sehat sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan mengecek sebuah masalah dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Mesin inferensi memiliki dua fungsi yakni inferensi dan kendali. Inferensi yakni proses menalar, sedangkan kendali berfungsi mengontrol eksekusi. Inferensi melibatkan proses pencocokkan (watching) dan penggabungan (unification). Proses tersebut menurut pada suatu basis data yang berisi fakta-fakta biasanya tersimpan dalam berkas khusus dan dapat juga diperoleh dari konsultasi dan dipakai dalam proses pengujian hukum-hukum yang diisyaratkan dari basis wawasan. Dua teknik inferensi ialah :
1. Pelacakan ke belakang ( backward chaining ).
2. Pelacakan ke depan ( forward chaining ).
Pelacakan kedepan merupakan kebutuhan dari pelacakan kebelakang yakni memulai penalarannya dari sekumpulan data menuju pada suatu kesimpulan.
Untuk suatu tata cara pakar yang besar dengan rule yang relatif banyak, sistem pelacakan kedepan dinikmati sungguh lambat dalam pengambilan keputusan atau kesimpulan sehingga sistem yang umum dipakai sistem pelacakan kebelakang dalam metode inferensinya. Melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ketingkat dalam secara berurutan (Depth First Search) mampu dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.3 Depth First Search
2.5.4 Antar Muka Pemakai (User Interface)
Antar paras pemakai ini yaitu bagian dari penghubung antara acara metode pakar dengan pemakai dan disini akan terjadi dialog antara program dan pemakai. Program akan bertanya-pertanyaan berupa “ ya atau tidak “ atau berbentuk menu opsi.
Antar muka pemakai didalamnya termasuk :
- Kontrol performa
- Alat masukan (keyboard, mouse, dll)
- Kontrol obrolan
- Fasilitas perlindungan, klarifikasi, usulan
- Model interaksi
- Penjelasan pertanyaan.
2.6 Representasi Pengetahuan
Pengetahuan ialah dasar dari kesanggupan metode pakar, untuk mewujudkan kesanggupan yang ada. Bagaimanapun mesti mampu mempresentasikan pengetahuan tersebut kedalam suatu bentuk metode dan lalu dimanfaatkan untuk mendukung proses akal sehat pada tata cara pakar.
2.6.1 Macam-macam Pengetahuan
Berdasarkan sumbernya pengetahuan dapat dibedakan menjadi wawasan formal (deef knowledge) dan pengetahuan non formal (shallow / surface knowledge). Sedangkan menurut cara merepresentasikan pengetahuan dibedakan menjadi wawasan heuristik, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan deklaratif.
1. Pengetahuan Formal
Pengetahuan formal ialah wawasan yang terdapat dalam jurnal, buku-buku bulletin ilmiah dan sebagainya, dan sering dianggap selaku pengetahuan yang bersifat umum.
2. Pengetahuan Non Formal
Pengetahuan non formal adalah pengetahuan yang dipunyai oleh seseorang berdasarkan pada pengalamannya pada bidang tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama.
3. Pengetahuan Heuristik
Pengetahuan heuristik adalah wawasan yang berupa hirarki, lazimnya wawasan ini berbentuk diagram pohon pengetahuan.
4. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan yang dapat merepresentasikan sebagai satu proses dan prosedural ini disimpan dalam bentuk kode. Dalam hakekatnya suatu algoritma pemrograman berupa prosedural karena mengandung berita bagaimana melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
5. Pengetahuan Deklaratif
Pengetahuan deklaratif yaitu wawasan yang mampu disimpan dalam bentuk berkas data, sehingga dalam penyimpanannya mampu terpisah. Pengetahuan deklaratif ini tersusun berdasarkan kaidah dan fakta. (Azis, 1994)
2.7 Metode Representasi Pengetahuan
Pada representasi pengetahuan dalam metode pakar terdapat beberapa metode yaitu : Metode Kalkulus Predikat, Bingkai (Frame), Jaringan Semantik (Semantic Network), Metode Kaidah Produksi.
2.7.1 Metode Kalkulus
Kalkulus predikat ialah cara sederhana untuk merepresentasikan wawasan secara deklaratif. Dalam kalkulus predikat, pernyataan deklaratif dibagi atas dua yaitu bab predikat dan argumen. Contoh :
2.7.2 Bingkai (Frame)
Bingkai adalah blok atau pecahan-pecahan yang berisi wawasan mengenai objek-objek khusus, kejadian lokasi, suasana ataupun unsur lainnya dengan ukuran yang relatif besar. Blok-blok ini menggambarkan objek tersebut secara lebih rinci misalnya sebagai berikut :
2.7.3 Jaringan Semantik (Semantic Network)
Jaringan semantic ialah cara penyajian wawasan yang paling tua dan paling gampang. Cara ini merupakan penggambaran grafis dari wawasan yang menawarkan relasi hirarki dari objek-objek, objek tersebut sebagai simpul pada sebuah grafik dan hubungan antara objek dinyatakan oleh garis penghubung berlabel. Contoh gambar semantic :
Gambar 2.4 Contoh jaringan semantik
2.7.4 Kaidah Produksi
Metode kaidah bikinan ini biasanya dituliskan dalam bentuk kalau – maka (IF – THEN). Kaidah ini dapat dibilang selaku korelasi implikasi dua bagian yaitu bab premise (jika) dan bab konklusi (maka). Contoh :
2.8 Alat Pembangunan Sistem Pakar
Alat untuk membangun sebuah sistem pakar terdiri atas dua bagian ialah bahasa pemrograman dan shell.
2.8.1 Bahasa Pemrograman
Secara umum semua bahasa pemrograman komputer intinya mampu dipakai untuk sebuah aplikasi program yang akan dibuat, namun hanya sekedar memakai tanpa mengetahui keunggulan dan kelemahan dalam menciptakan acara tata cara pakar., maka akan terjadi kesalahan pada program yang sudah dibuat. Dari duduk perkara diatas maka perlu untuk mampu mengenali cara kerja dari bahasa pemrograman. Untuk menciptakan metode pakar yaitu menggunakan LISP dan Prolog, walaupun demikian dengan memakai bahasa prosedural dapat dikerjakan namun mesin inferensinya mesti dibuat sendiri. (Azis, 1994)
Bahasa pemrograman Borland Delphi 5.0. acara ini merupakan bahasa pemrograman visual yang sangat cocok dengan keinginan pemakai saat ini yang pada umumnya menginginkan produk yang gampang dipergunakan dan tampilan yang menarik. Perangkat lunak ini juga bisa bekerjasama dengan Dbase dan paradox serta aplikasi lain yang mendukung.
2.8.2 Shell
Shell yaitu sebuah program sistem pakar yang basis pengetahuannya masih kosong. Ada lima jenis shell menurut pada sistem representasi wawasan yang dipakai yakni :
1. Simple Rule – Base Tools
Jenis sheel ini menggunakan IF – THEN dalam merepresentasikan wawasan alat ini mampu dijalankan pada komputer langsung (PC) dan mampu mengorganisir sampai 500 kaidah acuan alat ini adalah EXSYS, IN SIGH T2x, VP EXPERT, DAN ESP ADVISOR.
2. Inductive Tools
Jenis shell ini membangkitkan kaidah dari teladan-acuan dalam basis wawasan alat ini terbagi dua jenis, yaitu large inductive yang dilaksanakan pada main frame dan small inductive yang dilaksanakan pada PC.
3. Struktured Rule Base Tools
Pada jenis shell ini menggunakan IF – THEN yang disusun dalam kaidah untuk merepresentasikan pengetahuan.
4. Logic Base Tools
Shell ini memakai ketentuan horn dan resolusi tujuan ditentukan dengan kalkulus predikat, kebanyakan alat ini dibangun dengan prolog dalam merepresentasikan wawasan.
5. Frame Based Tools
Jenis shell ini sering dijabarkan sebagai object oriented secara biasa menanamkan masing-masing teknik representasi pengetahuan, termasuk bingkai dalam satu paket.