Definisi Operasional Variabel
Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Pada observasi ini yang menjadi variabel dependen adalah kinerja sistem.
Kinerja tata cara menurut Soegiarto (2001) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4) ialah penilaian terhadap pelaksanaan acara ketimbang tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Rahayu dan Supriyadi (2000) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4) melakukan penelitian yang memikirkan level perkembangan metode dengan melihat hubungan antara kinerja SI dengan aspek-aspek yang memepengaruhi kinerja SI. Penelitian yang dilaksanakan oleh Soegiarto (2001) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4) perihal faktor-aspek yang mensugesti kinerja tata cara menyimpulkan bahwa tingginya kepuasan pemakai diperoleh dari pemakai yang memiliki partisipasi dalam pengembangan metode.
Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai.
Kinerja tata cara menurut Soegiarto (2001) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4) ialah penilaian terhadap pelaksanaan acara ketimbang tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Rahayu dan Supriyadi (2000) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4) melakukan penelitian yang memikirkan level perkembangan metode dengan melihat hubungan antara kinerja SI dengan aspek-aspek yang memepengaruhi kinerja SI. Penelitian yang dilaksanakan oleh Soegiarto (2001) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4) perihal faktor-aspek yang mensugesti kinerja tata cara menyimpulkan bahwa tingginya kepuasan pemakai diperoleh dari pemakai yang memiliki partisipasi dalam pengembangan metode.
Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai.
1. Partisipasi Pemakai
Partisipasi pemakai ialah keterlibatan pemakai metode info dalam pengembangan metode informasi. Apabila pemakai diberi potensi untuk menawarkan pendapat dan ajuan dalam pengembangan tata cara informasi maka pemakai secara psikologis akan merasa bahwa sistem informasi tersebut merupakan tanggung jawabnya sehingga diperlukan kinerja sistem info akan meningkat.
2. Kepuasan Pemakai
Kepuasan pemakai merupakan rasa terpenuhinya kebutuhan pemakai akan tata cara info. Kepuasan pemakai ditunjukkan oleh terpenuhinya kebutuhan pemakai dan kemudahan pemakai dalam mengoperasikan tata cara gosip sehingga kinerja tata cara gosip akan semakin tinggi.
Teknik Skala Penelitian
Untuk variabel partisipasi pemakai kaitannya dengan kinerja metode isu, memakai 6 point skala Likert, opsi yang tersedia ialah:
Untuk variabel partisipasi pemakai kaitannya dengan kinerja metode isu, memakai 6 point skala Likert, opsi yang tersedia ialah:
SS = sangat baiklah dengan skor 1
S = baiklah dengan skor 2
AS = agak oke dengan skor 3
ATS = agak tidak setuju dengan skor 4
TS = tidak baiklah dengan skor 5
STS = sungguh tidak oke dengan skor 6
Untuk variabel kepuasan pemakai terhadap metode berita memakai 5 point skala Likert. Pilihan yang tersedia yaitu :
SM = sungguh membuat puas dengan skor 1
M = membuat puas dengan skor 2
AM = agak memuaskan dengan skor 3
ATM = agak tidak memuaskan dengan skor 4
TM = tidak memuaskan dengan skor 5
STM = sangat tidak membuat puas dengan skor 6
Teknik Analisis Data
Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada penyusunan kuesioner, salah satu kriteria kuesioner yang bagus yakni validitas dan reliabilitas kuesioner. Validitas menawarkan kinerja kuesioner dalam mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas memperlihatkan bahwa kuesioner tersebut konsisten kalau dipakai untuk mengukur tanda-tanda yang serupa. Tujuan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner yaitu untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang kita susun akan sungguh-sungguh baik dalam mengukur gejala dan menciptakan gejala yang valid.
Uji Validitas
Validitas ialah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Validitas suatu survey dapat diketahui melalui uji validitas menurut kuesioner dan jawaban dari responden. Suatu kuesioner dibilang valid bila pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang mau diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas dilakukan berdassrkan analisis item, adalah mengkorelasikan skor setiap pertanyaan dengan skor totalnya. Teknik korelasinya memakai pearson correlation dengan alat bantu Software SPSS 11 item pertanyaan diberi predikat valid bila mempunyai koefisien kekerabatan pearson kasatmata dengan signifikansi ≥5% (0.05).
Uji Reliabilitas
Analisis reliabilitas yaitu analisis untuk menguji sejauh mana sebuah instrumen pengukuran dapat dipercaya atau sejauh mana suatu hasil pengukura relatif konsisten kalau pengukuran diulang dua kali atau lebih. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tata cara Cronbach Alpha.
Uji reliabilitas dapat dijumlah dengan santunan software spss 11.00 for windows. Jika dari hasil perhitungan komputer tersebut menerima nilai cronbach’s alpha lebih besar dari r-tabel maka instrumen dinyatakan cukup reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel kalau memiliki Cronbach alpha ≥0.50 (Nunally:1978) dalam Nursya’bany Purnama (2002:179).
Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada penyusunan kuesioner, salah satu kriteria kuesioner yang bagus yakni validitas dan reliabilitas kuesioner. Validitas menawarkan kinerja kuesioner dalam mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas memperlihatkan bahwa kuesioner tersebut konsisten kalau dipakai untuk mengukur tanda-tanda yang serupa. Tujuan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner yaitu untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang kita susun akan sungguh-sungguh baik dalam mengukur gejala dan menciptakan gejala yang valid.
Uji Validitas
Validitas ialah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Validitas suatu survey dapat diketahui melalui uji validitas menurut kuesioner dan jawaban dari responden. Suatu kuesioner dibilang valid bila pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang mau diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas dilakukan berdassrkan analisis item, adalah mengkorelasikan skor setiap pertanyaan dengan skor totalnya. Teknik korelasinya memakai pearson correlation dengan alat bantu Software SPSS 11 item pertanyaan diberi predikat valid bila mempunyai koefisien kekerabatan pearson kasatmata dengan signifikansi ≥5% (0.05).
Uji Reliabilitas
Analisis reliabilitas yaitu analisis untuk menguji sejauh mana sebuah instrumen pengukuran dapat dipercaya atau sejauh mana suatu hasil pengukura relatif konsisten kalau pengukuran diulang dua kali atau lebih. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tata cara Cronbach Alpha.
Uji reliabilitas dapat dijumlah dengan santunan software spss 11.00 for windows. Jika dari hasil perhitungan komputer tersebut menerima nilai cronbach’s alpha lebih besar dari r-tabel maka instrumen dinyatakan cukup reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel kalau memiliki Cronbach alpha ≥0.50 (Nunally:1978) dalam Nursya’bany Purnama (2002:179).
Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda mampu disebut selaku versi yang bagus bila versi tersebut terbebas dari asumsi-perkiraan klasik statistik, baik itu multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas.
Multi Kolinearitas
Uji multikolinearitas diharapkan untuk mengetahui ada tidaknya variabel bebas yang mempunyai kemiripan dengan variabel bebas lain dalam suatu versi. Kemiripan antara variabel bebas dalam suatu versi akan mengakibatkan terjadinya korelasi yang sungguh kuat antar sebuah variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Selain itu deteksi multikolinearitas juga bertujuan untuk menyingkir dari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan tentang pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen kepada variabel dependen.
Deteksi multikolinearitas pada sebuah model dapat dilihat dari bebrapa hal, antara lain:
a. Jika nilai Varian Inflation Factor (VIF) tidak lebuh dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1, maka mampu dikataka terbebas dari multikolinearitas. VIF=1/Tolerance. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance.
b. Jika nilai koefisien kekerabatan antar masing0masing variabel nmdependent kurang dari 0,07 maka model dapat dinyatakan bebas dari perkiraan klasik multikolinearitas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi relasi yang sungguh berpengaruh antar variabel independent sehinggat terjadi multikolinearitas.
c. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R2 maupun R-square diatas 0,06 tetapi tidak ada variabel independent yang kuat.
Heterokedastisitas
Hetereokedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Uji ini menggunakan metode korelasi ranking spearman (Spearman Rank korelation). Bila nilai probabilitas (sig)>0,05, maka tidak terjadi tanda-tanda heterokedastisitas.
Autokorelasi
Autokorelasi untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda ada relasi antara kesalahan pengganggu pada peride t dengan kesalahan pada masa t-1 (sebelumnya). Tentu saja versi regresi yang baik adalh regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan pengujian Durbin-Watson (Alghifari, 1997:79).
Analisis Koefisien Korelasi
Merupakan analisis yang dipakai untuk mengetahui keeratan kekerabatan antara suatu variabel independen (partisipasi pemekai dan kepuasan pemakai) terhadap variabel dependen (kinerja tata cara info). Pengujian analisis koefisien kekerabatan akan memakai pearson correlation analysis. Menurut Young dalam Djarwanto (1996) dalam Skripsi S-1 Anik, 2003) kriteria derajat korelasi hubungan yakni selaku berikut : koefisien korelasi 0.70 hingga 1.00 (plus atau minus) memberikan derajat relasi yang sedang. Apabila koefisien korelasinya diatas 0.20 hingga dibawah 0.40 (plus atau minus) menawarkan adanya kekerabatan yang rendah dan bila kurang dari 0.20 mampu diabaikan.
Alat Analisis Data
Analisis Regresi Berganda
Pengujian analisis regresi linier berganda antara variabel dependen (kinerja metode berita) dengan variabel independen (partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai) dengan memakai regresi linier berganda, yaitu untuk mengetahu pengaruh variabel independen kepada variabel dependen. Data dimasak memakai komputer dengan pinjaman software acara SPSS model 11.0.
Persamaan regresi:
Y=bo+b1X1+b2X2+b3X1X2+E
Keterangan
Y = Kinerja Sistem
X1 = Partisipasi Pemakai
X2 = Kepuasan Pemakai
Bo = Koefisien Regresi
E = Kemungkinan Error