A. Definisi Kepribadian Menurut Para Ahli
Kepribadian bahwasanya merupakan suatu desain yng Amat luas. Itulah kenapa definisi kepribadian yng disampaikan oleh satu andal yang dengannya jago yng lain kadang berlainan. Namun perbedaan pendapat itulah yng nantinya akan melengkapi serta memperkaya wawasan kita perihal desain kepribadian. Berikut ialah pemahaman ataupun definisi kepribadian yng disampaikan oleh beberapa andal.
Roucek serta Warren, dalam buku yng berjudul “Sociology an Introduction”, Roucek serta Warren mendefinisikan kepribadian menjdai organisasi aspek-aspek biologis, psikologis, serta sosiologis yng mendasari sikap individu. Faktor-faktor biologis itu meliputi keadaan fisik, system saraf, akhlak, seksual, proses pendewasaan individu yng bersangkutan, serta kelainan-kelainan biologis lain-yang lain. Adapun faktor psikologis mencakup bagian tempramen, perasaan, kemampuan, kesanggupan belajar, harapan, serta sebagainya. Faktor sosiologis yng memberi dampak kepribadian seorang individu bisa berupa proses sosialisasi yng dia dapatkan sejak kecil.
Koentjaraningrat, dalam bukunya yng berjudul “Pengantar Antropologi I”, menyatakan bekerjsama kepribadian merupakan susunan dari bagian-komponen nalar serta jiwa yng memilih tingkah laku ataupun langkah-langkah seseorang.
Yinger, menyampaikan sesungguhnya kepribadian merupakan keseluruhan sikap seseorang yang dengannya system keseringan tertentu yng berinteraksi yang dengannya serangkaian suasana. Jadi, mampu ditarik kesimpulan bantu-membantu kepribadian ialah perpaduan yng utuh antara sifat, sikap, pola pikir, emosi, serta nilai-nilai yng memberi dampak individu supaya berbuat sesuatu yng benar sesuai yang dengannya lingkungannya.
Theodore M. Newcomb, merupakan seorang ahli sosiologi berkebangsaan Amerika Serikat. Ia menyatakan sesungguhnya kepribadian ialah organisasi sikap yng dimiliki seseorang menjdai latar belakang dari perilakunya. Hal ini berguna bergotong-royong kepribadian menerangkan organisasi dari perilaku-sikap seorang individu bagi atau bisa juga dikatakan untuk berbuat, mengenali, berpikir, serta merasakan secara khusus andaikan dia berafiliasi yang dengannya orang lain ataupun disaat dia menghadapi suatu masalah ataupun keadaan.
M. A. W. Brower, berpendapat bantu-membantu kepribadian ialah corak tingkah laku sosial seorang individu yng meliputi kekuatan, dorongan, impian, opini, serta perilaku-sikap seseorang.
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
Kepribadian seseorang selalu berganti serta meningkat seiring yang dengannya proses sosialisasi yng di lakukan orang yang telah di sebutkan. Adapun faktor-aspek yng memberi dampak kepribadian pada seseorang ialah menjdai berikut.
1. Faktor Biologis
Setiap orang pasti memiliki warisan biologis yng berlawanan yang dengannya orang yng lain-yang lain. Warisan biologis bisa berbentukbentuk fisik yng berlawanan antara satu orang yang dengannya orang lain, malah pada anak kembar sekalipun. Karakteristik fisik seseorang mampu menjadi satu dari sekian banyaknya aspek penentu perkembangan kepribadian sesuai yang dengannya bagaimana dia mengetahui kondisi dirinya serta bagaimana beliau diperlakukan dalam penduduk .
2. Faktor Geografis serta Kebudayaan Khusus
Letak geografis yng berlainan akan menciptakan jenis kebudayaan yng berlainan juga. Misalnya saja penduduk pesisir yng menghasilkan kebudayaan nelayan, masyarakat pedesaan yng akan menghasilkan kebudayaan petani, serta kebudayaan masyarakat kota. Letak geografis ini bergotong-royong hanya yakni karakteristik kepribadian biasa dari sebuah masyarakat serta tak seluruh warga penduduk salah satunya di dalamnya. Oleh karena itu mampu kita simpulkan bahwasanya kepribadian lazim merupakan kepribadian yng dimiliki oleh sebagian besar anggota golongan penduduk .
3. Faktor Pengalaman Kelompok
Sepanjang ke hidup-an seseorang, niscaya ada kelompok-kalangan tertentu yng diserap pemikiran -ide serta norma-normanya oleh seseorang. Kelompok keluarga merupakan golongan pertama yng akan dilalui oleh individu serta mungkin yng mempunyai peranan terpenting bagi pembentukan kepribadian seseorang. Kelompok lain yng menjadi rujukan individu dalam membentuk kepribadiannya merupakan kalangan bermain. Peranan golongan bermain ini akan makin menyusut pengaruhnya seiring yang dengannya pertambahnya usia seseorang.
Selain keluarga serta kelompok bermain, golongan mejemuk pun mempunyai peranan yng cukup besar bagi pembentukan kepribadian seseorang. Kelompo mejemuk menunjuk pada fakta penduduk yng Amat beraneka ragam. Bermacam-macam kalangan masyarakat ini mempunyai pendangan-pandangan yng berlawanan dalam memandang nilai serta norma. Dalam kondisi perbedaan semisal ini, seorang individu hendaknya menentukan sendiri apa yng dianggapnya baik bagi dirinya menyebabkan tak terhanyut dalam arus perbedaan yng terealisasi dalam masyarakat majemuk tempatnya berada.
4. Faktor Pengalaman Unik
Dua orang yng hidup di lingkungan yng percis, belum tentu mempunyai kepribadian yng percis. Hal yang sudah di sebutkan penyebabnya yakni lantaran pengalaman yng pernah ditemukan oleh masing-masing individu selalu bersifat unik serta tak ada seorangpun yng menyamainya. Itulah kenapa dua orang individu yng hidup pada lingkungkungan yng percis tak akan menghasilkan kepribadian yng percis, malah pada seseorang yng lahir kembar sekalipun.
Source Article and Picture :