Dari selancar di internet aku memperoleh perumpamaan yng menawan tentang integritas :
“When you are looking at the characteristics on how to build your personal life, first comes integrity; second, motivation; third, capacity; fourth, understanding; fifth, knowledge; and last and least, experience.
Without integrity, motivation is dangerous; without motivation, capacity is impotent; without capacity, understanding is limited; without understanding, knowledge is meaningless; without knowledge, experience is blind. Experience is easy to provide and quickly put to good use by people with all other qualities.
Make absolute integrity the compass that guides you in everything you do. And surround yourself only with people of flawless integrity.”
Ungkapan yng saya cetak tebal usulan dari saya Amat inspirasional : Tanpa integritas , motivasi menjadi riskan; tanpa motivasi, kapasitas menjadi tidak berdaya; tanpa kapasitas, pengertian menjadi dibatasi; tanpa pemahaman pengetahuan tak ada pengertiannya; tanpa pengetahuan, pengalaman menjadi buta.
Kesimpulannya, integritas ialah kompas yng mengarahkan perilaku seseorang. Integritas merupakan gambaran keseluruhan pribadi seseorang (integrity is who you are).
Setelah membaca perihal makna integritas, aku beropini kriteria integritas menjdai kriteria pertama dalam menentukan pimpinan, baru berikutnya menyusul syarat kapabilitas intelektual serta manajerial. Semakin tidak sedikit tipe kita-kita yang dengannya integritas yng tinggi akan memilih maju mundurnya sebuah forum serta lebih luas lagi akan memilih kurun depan sebuah Negara. Jika demikian halnya, saya jadi bertanya-tanya bila Indonesia sampai masa ini masih berkutat dalam upaya melepaskan diri dari jerat korupsi yng sedemikian sistemik, apakah ini ada kaitannya yang dengannya integritas para pemegang jabatan Negara ya? Di antara begitu banyaknya pemimpin Negara di kelembagaan administrator, legislatif, serta yudikatif, siapa-siapa saja yng mengambarkan seorang pemimpin yng berkarakter serta berintegritas tinggi mengakibatkan mampu menumbuhkankan trust di hati tak sedikit warga bangsa Indonesia? Kalau mencari pemimpin yng berpendidikan tinggi , yng mahir ataupun pakar di bidangnya tentunya kita tak akan kesusahan menemukannya. Indonesia berlimpah yang dengannya sarjana. Magister, doctor, serta professor setiap tahun pun kian bertambah jumlahnya. Namun, siapa pemimpin yng benar-benarberintegritas tentunya tidaklah sebanyk jumlah para spesialis.
Sungguh celaka jikalau bantu-membantu pemimpin yng berintegritas itu sukar didapati, serta sebaliknya yng tidak sedikit malahan tipe sebaliknya ialah tipe hipocricy . Jika begitu maka Indonesia betul-betul dalam bahaya bahaya. Bahaya yng mengancam ini bukan main-main. Karena pemimpin yng tak jujur, lebih mengutamakan kepentingan langsung , kalangan serta kelompok akan cenderung menghalalkan segala cara bagi atau bisa juga dibilang untuk mencapai tujuan. Lembaga ataupun Negara yng mengalami krisis integritas akan mengalami kemerosotan akibat proses pembusukan dari dalam komponen-komponen organisasi ataupun Negara itu sendiri.
Saya berdoa supaya Indonesia tersayang ini tak akan menghadapi bahaya ancaman krisis integritas. Kalau pun kita tak bisa berharap tidak sedikit pada generasi abad ini, kita masih bisa menaruh keinginan serta cita-cita kita di bahu generasi mendatang. Kuncinya ada di pendidikan. Nilai-nilai apa yng ditanamkan di benak generasi mendatang serta contoh apa yng dicontohkan akan membentuk aksara orang-orang. Bicara integritas, maka nilai kejujuran serta pentingnya menaruh kepentingan bangsa serta Negara di atas kepentingan eksklusif, kelompok serta kalangan menjadi nilai yng utama. Sudahkah nilai-nilai ini kita tanamkan serta kita contohkan pada belum dewasa Indonesia abad ini ? Jika belum ataupun malah yng ditanamkan ialah nilai-nilai yng mengunggulkan serta mengutamakan kepentingan diri serta kelompoknya sendiri serta yng dicontohkan ialah perilaku yng tak konsisten yang dengannya yng diucapkan serta dikotbahkan, maka jangan berharap akan tidak sedikit lahir manusia-insan berintegritas di bumi Indonesia.
Source Article and Picture :