DEFINISI ILMU
Dari sisi perumpamaan, ilmu banyak definisinya. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Ilmu diartikan, ‘Sebagai pengetahuan ihwal sebuah bidang yang disusun secara bersistem menurut tata cara tertentu yang dapat digunakan untuk menandakan tanda-tanda tertentu di bidang (pengetahuan) itu; atau pengetahuan atau kepandaian perihal soal darul baka,duniawi,lahir, batin,da sebagainya.
Menurut Muslim A. Kadir, “Ilmu ialah kumpulan sistematis sejumlah pengetahuan wacana alam semesta yang diperoleh lewat aktivitas berpikir,” Sementara Ziauddin Sardar mendefinisikan ilmu dengan,”Cara mempelajari alam secra objektif dan sistematis serta ilmu merupakan suatu aktivitas manusia.”
Berdasarkan definisi diatas dapat dimengerti bahwa ilmu ialah suatu aktivitas (proses), metode (prosedur), dan wawasan (produk). Ketiga-tiganya saling menyokong satu sama lain.Ilmu tidak akan ditemukan kecuali melalui kegiatan insan dalam menggali,memepelajari, atau menghafalkan serta menuliskannya.
Berdasarkan definisi diatas dapat dimengerti bahwa ilmu ialah suatu aktivitas (proses), metode (prosedur), dan wawasan (produk). Ketiga-tiganya saling menyokong satu sama lain.Ilmu tidak akan ditemukan kecuali melalui kegiatan insan dalam menggali,memepelajari, atau menghafalkan serta menuliskannya.
Aktivitas manusia juga tidak akan menuai hasil yang optimal kecuali acara trsebut diikuti dengan tata cara-tata cara tertentu untuk mendapatkan ilmu tersebut. Pada dikala acara yang disandingi dengan sistem-tata cara dimaksus telah diaplikasi,lahirlah hasil yang dibutuhkan. Hasil yang didapatkan melalui proses aktivitas dan penerapan sistem tersebut dinamakan dengan ilmu pengetahuan.
Ditinjau dari subjeknya, ilmu dapat diklasifikasi ke dalam dua bab :
Pertama, ilmu yang diperoleh lewat perjuangan (al-muktasab), mirip ilmu yang dimiliki insan. Untuk memperoleh sebuah ilmu insan harus berusaha untuk menggalinya. Usaha dimaksud baik dengan cara belajar, membaca, ataupun melalui cara lain yang bersifat perjuangan.
Kedua, Ilmu yang diperoleh bukan dari hasil perjuangan (ghairu Al-muktasab), mirip ilmu Allah Swt, ilmu para rasul dan ilmu para malaikat. Untuk mendapatkan ilmu, mereka tidak perlu mencar ilmu, membaca, atau menulis, seperti halnya insan.
Dilihat dari segi objeknya, ilmu digolongkan ke dalam dua kalangan:
Pertama, ilmu nadhari . Ilmu nadhari yakni ilmu yang didapatkan seseorang lewat proses observasi. Seperti observasi yang dilaksanakan Thomas Alva Edison dalam membuat bola lampu pijar.
Kedua, ilmu zharuri. Ilmu zharuri ialah ilmu yang diperoleh seseorang dengan tidak harus melaksanakan penelitian. Bahkan ilmu yang bersifat ‘zharuri’ ini akan secara otomatis dimengerti manusia walaupun tidak berguru, seperti mengenali bahwa api itu panas , es itu masbodoh, dan gula itu rasanya bagus.
Sumber bacaan :
“AGAR MENUNTUT ILMU JADI MUDAH” . Oleh : Abdul Hamid M. Djamil, Lc. Halaman 4-7.