Definisi Ideologi – Ideologi merupakan kumpulan pandangan baru ataupun gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada simpulan kala ke-18 bagi atau mampu juga dibilang untuk mendefinisikan “sains tentang ide“. Ideologi mampu dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara menatap segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara biasa (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok inspirasi yang diajukan oleh kelas yang mayoritas pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi yaitu untuk menawarkan pergeseran melalui proses pemikiran normatif. Ideologi yakni tata cara aliran absurd (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada dilema publik sehingga membuat desain ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap ajaran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai tata cara berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme). Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya ide, pemahaman. Kata kerja Yunani oida = mengenali, menyaksikan dengan akal. Kata “logi” yng berasal dari bahasa Yunani logos yng pengertiannya pengetahuan. Jadi Ideologi memiliki arti pengetahuan tentang gagasangagasan, pengetahuan perihal inspirasi-wangsit, science of ideas ataupun ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari pendapat dari Kaelan ‘idea’ disamakan pengertiannya yang dengannya citacita. Dalam kemajuan nya terdapat definisi Ideologi yng dikemukakan oleh beberapa hebat. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi adalah ‘science of ideas’, suatu program yng diharapkan bisa membawa perubahan institusional dalam penduduk Perancis. Karl Marx mengartikan Ideologi menjdai pandang-an hidup yng dikembangkan didasari kepenti-ngan kalangan ataupun kelas sosial tertentu dalam bidang politik ataupun sosial ekonomi. Gunawan Setiardjo mengemukakan bekerjsama ideologi ialah seperangkat inspirasi asasi tentang kita-kita serta seluruh realitas yng dijadikan pedoman serta kehendak hidup. Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua Definisi Ideologi yakni Ideologi secara fungsional serta Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional diartikan seperangkat pemikiran tentang kebaikan bersama ataupun tentang masyarakat serta negara yng dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini digolongkan menjadi dua tipe, adalah Ideologi yng doktriner serta Ideologi yng pragmatis. Ideologi yng doktriner bilamana pedoman-anutan yng terkandung di dalam Ideologi itu dirumuskan secara sistematis, serta pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh pegawanegeri partai ataupun abdnegara pemerintah. Sebagai contohnya ialah komunisme. Sedangkan Ideologi yng pragmatis, andaikan pedoman-pemikiran yng terkandung di dalam Ideologi yang telah di sebutkan tak dirumuskan secara sistematis serta terinci, akan tetapi dirumuskan secara lazim hanya prinsip-prinsipnya, serta Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui ke hidup-an keluarga, system pendidikan, system ekonomi, ke hidup-an agama serta system politik. Pelaksanaan Ideologi yng pragmatis tak diawasi oleh aparat partai ataupun aparat pemerintah melainkan yang dengannya pengaturan pelembagaan (internalization), misalnya individualisme ataupun liberalisme. Ideologi secara struktural diartikan menjdai system pembenaran, semisal gagasan serta formula politik atas setiap kebijakan serta langkah-langkah yng diambil oleh penguasa.
Sumber : Wikipedia serta