1. Pengetian Diktat
Pengertian diktat berdasarkan Kamus besar Indonesia Purwadarminta yaitu pegangan yang dibuat guru berupa kutipan bentuk goresan pena atau ketikan. Menurut Djuroto adalah buku pelajaran yang termasuk golongan karangan ilmiah, yang dibentuk bukan berdasar hasil penelitian, namun bahan pelajaran dari sebuah ilmu.
Diktat umumnya dibentuk oleh dosen, guru atau widyaiswara untuk mata diklat tertentu. Bisa jadi dosen atau guru menciptakan buku pelajaran atau diktat yang diajarkan. Dalam bab lain diktat ialah unit terkecil dari suatu mata pelajaran yang dapat bangun sendiri dan mampu dipergunakan dalam proses mencar ilmu mengajar selaku alat bantu diktat yang disusun secara sistematis dari yang mencakup tujuan dan uraian materi.
2. Prinsip-prinsip menciptakan diktat
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun diktat antara lain prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan. Prinsip relevansi antinya keterkaitan, bahan yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin diraih. Prinsip konsistensi artinya keajekan, jikalau kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka bahasan yang ada pada diktat juga mesti meliputi empat macam.
Prinsip kecukupan artinya bahan yang diajarkan hendaknya memadai dalam membantu akseptor diklat menguasai kompetensi yang mau diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan dihentikan terlampau banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu meraih kompetensi standar, sebaliknya kalau terlalu banyak akan membuang buang waktu dan tenaga yang tidak perlu dipelajarinya.
3. Ketentuan membuat diktat
Sampai ketika ini belum ada hukum baku wacana pembuatan diktat yang khusus, namun mengenang diktat merupakan bab kecil dari buku paket maka ketentuan pengerjaan diktat hampir sama dengan pembuatan buku paket antara lain:
a. Persyaratan yang berhubungan dengan materi
- Relevan dengan tujuan
- Sesuai dengan kemampuan yang hendak dicapai
- Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
- Sesuai dengan kemajuan ilmu wawasan dan teknologi
- Sesuai dengan jenjang dan target
- Isi dan bahan mengacu pada kompetensi
b. Persyaratan dengan penghidangan
- Uraian teratur
- Saling memperkuat dengan bahan lain
- Menarik minat dan perhatian
- Menantang dan merangsang akseptor untuk mempelajarinya
- Mengacu pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor
- Hindari penyuguhan yang bertele-tele
c. Persyaratan yang berhubungan dengan bahasa
- Menggunakan bahasa yang benar dan baik
- Menggunakan kalimat yang tepat dengan kematangan dan kemajuan peserta
- Menggunakan istilah, kosakata, simbol yang membuat lebih mudah pengertian
- Menggunakan kata-kata terjemahan yang dibakukan.
d. Persyaratan yang berhubungan dengan ilustrasi
- Relevan dengan bahan bimbing yang dibuat
- Tidak memakai kesinambungan antar kalimat, antar bagian dan antar paragraf
- Merupakan bagian terpadu dari bahan latih
- Jelas, baik dan ialah hal-hal esensial yang membantu memperjelas bahan
4. Bagian-bab dari diktat
Diktat sama mirip buku yang berisikan tiga bagian yang mencakup:
a. Bagian permulaan yang berisi
Halaman cover berisi perihal ( judul, pengarang, gambar sampul, lingkup penggunaan, tahun terbit, nama departemen (biasanya digunakan untuk kalangan sendiri). Daftar isi yang menampung judul bagian, sub bab, dan nomor halaman. Daftar lain seperti daftar gambar, daftar table, daftar lampiran
b. Bagian isi
Bagian ini berisi pokok-pokok bahasan yang menjadi inti naskah diktat dan memuat uraian klarifikasi, proses operasioanal atau langkah-langkah kerja dari setiap bab maupun sub bagian. Dengan demikian paragraf merupakan unit terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut harus saling mendukung dan merupakan suatu kesatuan yang koheren. Apabila diperlukan klarifikasi dan uraian dilengkapi dengan tabel, bagan, gambar dan ilustrasi lain.
c. Bagian selesai
Pada bab akhir diktat terdiri dari: lampiran, jika lampiran lebih dari satu lembar mesti diberi nomor urut, glosarium jika ada, kata/perumpamaan yang menghubungkan dengan uraian diktat sehingga membuat lebih mudah pemahaman pembaca. Kepustakaan, ada beberapa cara menuliskan kepustakaan, tetapi demi keseragaman diseleksi satu dari sekian cara tersebut dengan ketentuan selaku berikut:
- Hendaknya dipakai buku pola yang berkaitan
- Tidak ketinggalan ninimal 5 tahun
- Disusun denga urutan aksara
5. Sistematikan penulisan diktat
Penulisan diktat hendaknya didahului dengan penyususnan kerangka penulisan. Kerangka penulisan disusun berdasarkan konsep dasar ilmu yang bersangkutan, sesuai dengan tema dan judul yang hendak ditulis. Penulis diktat hendaknya berpedoman pada kerangka penulisan yang sudah disusun, oleh alasannya adalah itu kerangka harus lengkap dan rinci untuk membuat lebih mudah penulisan, isi naskah terdiri dari bab atau unit, seetiap bab diberi nomor urut dengan angka romawi dan dilengkapi dengan judul bagian. Pecahan bab yang disebut sub bab ditulis dengan nomor huruf.
6. Pengetikan naskah diktat
Dalam pengetikan naskah diktat ada beberapa hal yang harus diamati, kertas yang digunakan yakni kertas HVS putih ukuran A4, kwarto atau folio. Bidang pengetikan berjarak 4 Cm dari tepi kiri dan 3 Cm dari tepi atas, 2,5 Cm tepi kanan dan 3 Cm dari bawah. Diktat ditulis dengan computer yang baku dengan jenis huruf time new roman besar aksara 12, spasi 1,5 pengetikan dengan memakai rata kanan, Awal alinea diketik pada ketukan ke enam dari batas kiri bidang pengetikan setelah tanda baca titik, titik dua, titik koma, dan koma hendaknya diberi satu ketikan kosong. Istilah tertentu yang belum umum ditulis digaris bawahi atau ditulis dengan aksara miring, tergolong kata dalam bahasa inggris.
7. Ilustrasi dan perwajahan
Diktat meskipun dibuat oleh seorang guru, maupun widyaiswara yang pada zaman komputer belum banyak dipergunakan, gambaran belum banyak digunakan, tetapi sehabis komputer ada, banyak digunakan ilustrasi, ilustrasi umumditulis dan diatur sendiri, sebab pengeditan dan perancangan paras telah ada fasilitasnya dalam hal gambaran seorang penulis diktat harus memperhatikan problem-duduk perkara : (1) format diktat biar yummy dibaca, (2) tata letak untuk membuat lebih mudah pengertian isi buku dan menerima ketentraman membaca, (3) tipografi yang menyangkut nama dan jenis karakter, panjang baris, dan (4) gambaran agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata mampu dihidangkan dengan gambar, ilustrasi mempesona kalau berbentukfoto yang berwarna.
8. Petunjuk teknis penulisan diktat
a. Hal-hal yang harus diamati
- Berilah jarak 3 spasi antara table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya.
- Judul table atau gambar diketik pada halaman yang serupa dengan table atau gambarnya, penyebutan menggunakan tabel atau gambar.
- Tepi kanan teks tidak harus rata, oleh sebab itu kata pada simpulan baris tidak harus diiris. Jika terpaksa diiris tanda hubungnya ditulis sehabis karakter final, tanpa disisipi spasi, bukan ditaruh dibawahnya.
- Tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halamam, kecuali pada halaman pertama setiap bagian dan halaman bagian permulaan.
- Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
- Nama awal atau tengah dapat disingkat asalkan dikerjakan secara konsisten.
b. Hal yang dihentikan dilaksanakan
- Tidak boleh ada bagian yang kosong pada simpulan halaman kecuali kalau halaman tersebut merupakan simpulan bagian.
- Tidak boleh memotong table atau gambar.
- Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada tabel kecuali terpaksa.
- Tidak boleh memberi tanda apapaun selaku tanda berakhirnya suatu bagian.
- Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas tabel pada tamat halaman.
- Rincian dihentikan memakai tanda hubung (-) tetapi memakai billet (*) untuk penulisan yang dijalankan dengan mengunakan komputer.
- Tidak boleh menambah spasi antar kata dalam sebuah baris yang bermaksud meratakan tepi kanan.
- Daftar referensi todak boleh diletakkan di kaki halaman atau final setiap bagian, daftar rujukan hanya mampu ditempatkan sesudah bagian tamat.