Data Sekunder: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Dalam sebuah penelitian, tentu saja diperlukan data selaku bahan analisis utamanya. Salah satu data yg banyak dipakai yakni data sekunder. Jenis data ini bukan merupakan data yg diperoleh dr sumber utama, melainkan sudah melalui beberapa sumber.

Sebenarnya, perbedaan utama pada setiap data cuma diputuskan lewat proses pengambilannya. Seperti yg sudah dijelaskan diatas, data sekunder diambil dr sumber-sumber sekunder, bukan orang yg mencicipi langsung fenomena yg diteliti.

Data dlm sebuah penelitian yakni hal yg wajib ada sebab tanpa adanya data, penelitian tersebut tak akan mampu dijalankan. Tidak peduli apapun jenis penelitiannya, kualitatif ataupun kuantitatif.

Pengertian Data Sekunder

Data sekunder yaitu jenis data tambahan yg tak diperoleh dr sumber utama, namun sudah melalui sumber kesekian. Artinya, orang-orang tersebut tak mencicipi dengan-cara pribadi fenomena yg sedang diteliti, namun menerima informasinya dr sumber-sumber primer yang lain.

Memperoleh jenis data ini sangatlah mudah & tak memerlukan proses yg rumit. Kalian hanya perlu melakukan studi pustaka, meliaht informasi, & mewawancarai para mahir untuk mengenali pendapat mereka. Kegunaannya yaitu untuk mendukung & memperkuat informasi primer yg sebelumnya telah ditemukan.

Sebenarnya, data sekunder ini memiliki aneka macam sumber, mulai dr buku, jurnal, postingan, & hingga observasi sebelumnya. Semua bisa digunakan sebagai sumber data satu ini. Yang terpenting adalah mesti menegaskan apabila data yg diperoleh memang benar-benar valid.

&nsbp;

Ciri-Ciri Data Sekunder

Data sekunder berasal dr sumber sekunder

Perlu dikenali bahwa dengan-cara definisi, data sekunder adalah data-data apapun yg ditemukan dr sumber sekunder. Umumnya, data mirip ini pula digunakan selaku data pendukung, bukan data utama dlm observasi alasannya permasalahan akurasi & kesempatanmisinterpretasi yg cukup tinggi.

Namun, tak jarang suatu observasi berfokus pada data-data sekunder saja. Penelitian seperti ini lazimnya disebut selaku meta-study atau studi-studi yg mengagregasikan studi yang lain.

Berikut ini ialah beberapa ciri-ciri yg lazimnya menempel pada data sekunder.

Biasanya Bersifat Pendukung

Dalam sebuah observasi, data ini umumnya tak difungsikan sebagai data utama, melainkan cuma sebagai pendukung dr data-data sebelumnya. Data ini biasanya digunakan untuk mendukung dapat dipercaya dr data-data primer yg sudah dikumpulkan sebelumnya.

Namun, tak sedikit pula observasi yg murni memakai data sekunder. Penelitian-penelitian mirip ini biasanya bersifat metastudy yg mengagregasikan observasi-penelitian lainnya dlm suatu studi.

 

Biasanya Bersumber dr Pihak Ketiga

Maksud data yg ditulis oleh pihak ketiga yaitu perihal persoalan pemerolehannya. Mengapa disebut sebagai data pihak ketiga? Hal ini karena sebagian besar sumber data jenis ini menggunakan dokumen ataupun pertimbangan hebat. Contohnya saja dokumen yg telah ditulis oleh wartawan atau informan yang lain.

Ketika mengandalkan data dr dokumen wartawan & informan yang lain, dengan-cara otomatis prosesnya tak diperoleh dr sumber utama. Hal ini pastinya berhubungan dgn kiprahnya sebagai data penunjang. Untuk itu, sebagian besar data yg digunakan tak diperoleh dr tangan pertama.

Tangan pertama disini maksudnya yakni apakah mereka eksklusif mengalami atau tak insiden yg sedang diteliti. Jika tidak, maka mereka dianggap selaku sumber sekunder.

 

Bisa Diambil & Dianalisis Tanpa Harus Mendatangi Lokasi

Karena memanfaatkan dokumen & pendapat-usulan jago yg biasanya tersebar di media atau wadah yang lain, tak ada keharusan untuk mengunjungi dengan-cara pribadi lokasi dimana fenomena tersebut berada.

Untuk daerah-daerah yg sungguh sulit untuk dihadiri, studi data sekunder ini sangat penting selaku basis data permulaan dlm observasi. Terutama jika sangat susah untuk menerima data primer & mengakses wilayah tersebut.

Bisa dilakukan dr mana saja inilah yg menjadikan observasi data sekunder disebut sebagai desk study karena mampu dijalankan dr meja mencar ilmu masing-masing.

 

Cara Mendapatkan Data Sekunder

Data sekunder dapat diambil dr buku & literatur lainnya

Setiap jenis data mempunyai teknik pengumpulan yg berlainan-beda. Hal ini pula berlaku pada jenis data sekunder selaku pendukung data primer dlm penelitian.

Secara umum, terdapat dua cara untuk menerima data sekunder yakni dgn melakukan studi pustaka serta analisis media (mampu media massa ataupun media sosial).

Studi Literatur

Studi literatur pada dasarnya yakni meneliti sebuah dokumen agar nantinya dapat ditarik kesimpulan ataupun makna dr literatur tersebut. Harapannya, makna & keterangan yg terkandung dapat menawarkan pandangan & pengetahuan yg baru kepada suatu permasalahan.

Studi literatur ini merupakan sumber data sekunder yg paling sering dipakai. Selain alasannya adalah sumbernya sungguh banyak, studi literatur pula relatif lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan dgn analisis sentimen media atau akuisisi data primer.

Umumnya, sumber-sumber literatur yg dijadikan referensi ini merupakan basis data yg terpercaya & mampu dipertanggungjawabkan. Contohnya yaitu badan sentra statistik (BPS) di Indonesia, data sektoral kementrian-kementrian, hasil studi ilmiah terdahulu yg ada pada thesis ataupun jurnal ilmiah, serta publikasi-publikasi ilmiah yang lain.

Tidak jarang pula studi literatur ini memanfaatkan dokumen kode negara & dokumen regulasi setempat. Indonesia sendiri mempunyai beberapa dokumen mirip ini, beberapa diantaranya adalah RDTR, RPJM, RTRW, serta Renstra.

Dalam melaksanakan studi literatur, harus sungguh waspada alasannya bisa saja hasil studi tersebut kurang relevan terhadap observasi yg ingin dilaksanakan. Oleh alasannya adalah itu, mesti sungguh waspada dlm menentukan sumber data untuk dikaji.

 

Analisis Media

Selain memanfaatkan studi literatur untuk menganalisis & mensarikan dokumen-dokumen yg sudah ada, terdapat pula analisis media dimana kita mencoba untuk melihat sentimen-sentimen yg ada di media umum terkait suatu fenomena.

Dalam melakukan observasi atau untuk merumuskan suatu dilema, menerima konteks sangat penting. Inilah tugas media populer dimana kita dapat menyaksikan apa yg orang-orang lain tulis tentang suatu fenomena.

Selain itu, kita pula mampu mengetahui dengan-cara lazim, persoalan-masalah apa yg dipikirkan oleh mereka, sehingga mampu memperkaya penelitian kita. Dengan adanya analisis media ini, diperlukan nantinya kita dapat mempunyai citra yg menyeluruh kepada suatu permasalahan & keadaan di lapangan, walaupun tak langsung terjun ke lapangan.

 

Contoh Data Sekunder

Sebagai sumber data pendukung, data sekunder lazimnya menghidangkan data-data yg biasa . Maksud lazim di sini ialah data yg diperoleh pada umumnya sudah merupakan hasil penelitian yg sebelumnya dijalankan. Contohnya saja seperti data yg diperoleh dr sumber UNESCO, Badan Statistika, & sejenisnya.

Selain itu, kebanyakan jenis data ini pula memiliki keterangan berupa “dirujuk, dikutip, ataupun dilansir”. Hal ini menunjukan apabila peneliti tak mendapatkan data yg diperoleh dr sumber utama.

Selanjutnya perlu diketahui apabila teladan data ini pula sungguh dipengaruhi oleh jenis penelitian yg dilaksanakan. Terkadang, jenis data yg tersedia tak cocok dgn observasi yg akan dikerjakan.

Berikut ini yaitu beberapa acuan-acuan data sekunder yg sering digunakan dlm penelitian.

  • Data kependudukan yg diambil dr Badan Pusat Statistik Nasional ataupun BPS regional
  • Data impor-ekspor yg diambil dr Bea Cukai & otoritas pelabuhan terkait
  • Isu-isu suatu wilayah yg ditemukan dr liputan di koran atau wawancara di kanal berita nasional
  • Data-data spesifik yg ditemukan dr riset terdahulu yg sudah diterbitkan dlm jurnal ilmiah
  • Isu-isu suatu kawasan yg ditemukan dr kritik-kritik di media umum seperti Twitter, Facebook, ataupun Instagram
  • Gambaran kondisi fisik suatu wilayah yg didapatkan dr peta
  • Arahan pengembangan suatu daerah ditemukan dr RTRW & RPJMD wilayah

Bagaimana, sudah cukup terang kan data-data mirip apa yg masuk kedalam data sekunder? Sekarang kita akan coba membicarakan lebih lanjut tentang kelebihan & kehabisan dr data sekunder dlm penelitian.

 

Kelebihan Dan Kekurangan Data Sekunder

Data sekunder memiliki beberapa keunggulan & kelemahan

Setiap jenis data pasti ada keunggulan & kekurangannya. Untuk data sekunder, berikut ini yakni keunggulan serta kekurangan dlm mempergunakan data ini pada suatu observasi.

Keunggulan Data Sekunder

Karena data sekunder diambil dr sumber-sumber lain & dicocokkan dgn framework analisis yg ada, lazimnya data ini jauh lebih hemat biaya & gampang diakuisisi.

Berikut ini adalah keunggulan-keunggulan yg dengan-cara biasa dimiliki oleh data sekunder dibandingkan dgn data primer.

  • Murah alasannya sudah tersedia & tinggal digunakan. Disini, peneliti tak perlu melaksanakan survey lapangan yg mahal untuk mendapatkannya
  • Hemat waktu karena sudah tersedia & dapat pribadi diakses sebagai data penelitian
  • Dapat memperlihatkan konteks yg lebih luas pada data primer
  • Dapat melengkapi data-data primer, utamanya yg sukar untuk diakuisisi di lapangan
  • Dapat memperkuat atau menjadi basis perbandingan dgn data primer. Jika tak ada perbedaan mempunyai arti, memiliki arti tak ada anomali. Sedangkan kalau sungguh berbeda, maka ada indikasi anomali data.

Cukup banyak ya keunggulan dr data sekunder. Setelah ini, kita akan menjajal mengulas kekurangan dr data sekunder.

 

Kelemahan Data Sekunder

Karena data sekunder umumnya diakuisisi oleh orang lain atau berasal dr sumber lain, akurasinya kerap dipertanyakan. Selain itu, ada potensi pula bahwa data sudah kadaluwarsa & tak sesuai dgn realita di lapangan.

Berikut ini adalah beberapa kelemahan-kelemahan data sekunder dlm suatu observasi

  • Tidak terjamin akurasinya karena diakuisisi oleh forum lain. Bisa saja, lembaga tersebut memiliki kendali kualitas yg lebih rendah dibandingkan dgn kita.
  • Banyak data yg sudah tua alasannya diakusisi sebelumnya oleh lembaga-forum lain. Bisa jadi, keadaan di lapangan sekarang sudah berlawanan dgn data tersebut
  • Terkadang tak berhubungan & tak cocok dlm suatu observasi. Hal ini terjadi karena kelas data, jenis data, & hal-hal yg ada pada data tersebut diambil untuk studi lain yg sebelumnya pernah dikerjakan. Struktur data tersebut belum tentu cocok dgn data yg kita butuhkan

Semoga, sehabis membaca ini, kalian mampu melakukan penelitian-penelitian dgn lebih baik & mempergunakan data sekunder dengan-cara sempurna dlm penelitian kalian!

  Indikator: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya