Dasar Ilmu Kima Dan Pertumbuhan Di Dunia Industri

DASAR ILMU KIMIA DAN PERKEMBANGAN DI DUNIA INDUSTRI

Disusun Oleh: Roy Irawan @V20-Roy

 

PENDAHULUAN

               Di zaman sekarang ini, tidak disangsikan lagi bahwa hal yang berhubungan dengan kimia banyak sekali kita peroleh dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kita. Banyak zat kimia terjadi secara alamiah ataupun dibuat dengan proses tertentu. Ilmu kimia yaitu bagian dari sains yang secara khusus mempelajari sejumlah faktor pada zat kimia. Hal yang penting dari ilmu kimia tentu saja adalah mempelajari reaksi kimia, yaitu pergeseran yang terjadi jikalau suatu zat kimia berinteraksi dengan yang yang lain untuk membentuk zat baru, perubahan tersebut juga seringkali melibatkan energi.

               Makara, secara lazim mampu didefinisikan bahwa ilmu kimia ialah bab dari sains yang mempelajari tentang struktur materi, pembagian bahan, sifat dan perubahan materi, serta energi yang terlibat pada pergantian materi.

DASAR- DASAR ILMU KIMIA

MATERI DAN PERUBAHAN NYA

Semua zat kimia yang terdapat di alam semesta ialah contoh-acuan bahan, misalnyazat-zat yang terdapat dalam pensil, buku, roti atau manusia. Materi didefinisikan sebagai segalasesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Artinya, materi mempunyai daerah hunian dengan volume tertentu serta mengandung sejumlah tertentu partikel di dalamnya. Pada praktik sehari-hari massa sering disamakan dengan berat sehingga untuk mengetahui massa dari sebuah benda senantiasa diukur dengan neraca.

 

 

 

  

A.     SIFAT DAN PERUBAHAN MATERI

Setiap bahan/zat memiliki sifat tertentu yang khas, hal ini membuat lebih mudah kita untuk mengenal dan membedakan satu zat dengan zat lainnya. Sifat materi dapat dikelompokkan dalam dua klasifikasi, adalah sifat fisika dan sifat kimia. Kita mampu mengukur sifat fisika suatu zat tanpa mengganti ciri dan komposisi dari zatnya, sifat-sifat ini di antaranya warna, amis, kerapatan, titik beku, titik didih, dan kekerasan. Sedangkan sifat kimia merupakan kemampuan suatu zat untuk berganti atau bereaksi membentuk zat lain. Sebagai teladan, sifat kimia yang biasa adalah “Flammabilitas”, kemampuan suatu zat untuk terbakar dengan derma oksigen.

               Dengan mengenali kondisi awal sebuah bahan dengan kondisi akhirnya dalam sebuah pergantian materi, kita dapat membedakan materi menjadi dua yakni:

1.      Perubahan Fisika

Perubahan fisika ialah pergantian materi yang tidak diikuti dengan pembentukan jenis zat yang baru. Contoh es yang mencair.

2.      Perubahan Kimia

Perubahan kimia yakni pergeseran materi yang menghasilkan jenis dan sifat bahan yang berbeda dari zat semula. Contoh nya besi yang berkarat.

 

B.     PENGGOLONGAN MATERI

Secara fisika, bahan mampu digolongkan menurut wujudnya, yakni materi berwujud padat, cair, dan gas. Sedangkan secara kimia, lazimnya materi mampu digolongkan menjadi unsur, senyawa, dan campuran. Untuk memahami secara lebih mendalam tentang penggolongan materi perhatikan Gambar 1.1.

  Pengaruh Industri Kimia Kepada Penduduk Dan Lingkungan Oleh: Roy Irawan (@V20-Roy)

 

1.      ZAT

Zat dibagi menjadi zat padat, cair, dan gas.

2.      UNSUR, SENYAWA, CAMPURAN

Kita mampu mengklasifikasikan zat menjadi unsur dan senyawa. Unsur yakni zat yang tidak mampu diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Tiap bagian hanya dibuat dari sejumlah tertentu sebuah atom. Senyawa, kebalikannya, tersusun dari dua atau lebih komponen, jadi senyawa adalah zat murni yang dapat terurai membentuk zat lain yang lebih sederhana. Setiap senyawa mengandung dua atau lebih jenis atom. Untuk membuat lebih mudah kita mengetahui perbedaan unsur, senyawa dan campuran kitab bisa lihat tabel dibawah ini selaku tumpuan.

 

3.      LARUTAN

Salah satu bentuk adonan yang paling penting dalam kajian ilmu kimia adalah larutan, ialah adonan homogen antara dua atau lebih zat yang komposisinya dapat diatur dan sifat masing-masing zat penyusunnya masih terlihat . Komponen pembentuk larutan yakni pelarut dan zat terlarut.

Pelarut ialah zat yang digunakan selaku media untuk melarutkan zat lain, umumnya (tidak selalu) memiliki jumlah lebih besar dari zat terlarutnya, dan wujudnya tetap. Sedangkan zat terlarut adalah zat yang melarut dalam sebuah pelarut, umumnya (tidak selalu) mempunyai jumlah lebih sedikit dari pelarutnya, dan wujudnya berganti. Sebagai acuan sirup meskipun dalam sirup air lebih sedikit dibanding gula, namun air tetap berwujud cair, sedangkan gula berganti dari padat menjadi larutan maka air tetap selaku pelarut dan gula selaku zat terlarut. Pada larutan yang berwujud cair, cairannya merupakan pelarut dan unsur lain yang berbentukgas dan padatan merupakan zat terlarut.

 

C.     HUKUM HUKUM DASAR MATERI

1.      Hukum Konservasi Massa ( Hukum Lavoiser )

Hukum Lavoiser berbunyi ”zat-zat sebelum reaksi akan sama dengan massa zat-zat hasil reaksi”. Contohnya kalau kayu dibakar, dan debu nya kita timbang maka akibatnya tidak sama dengan massa kayu Ketika sebelum di bakar. Hal tersebut dikarenakan gas hasil pembakaran tidak ikut kita timbang.

2.      Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Proust )

Hukum Proust berbunyi Perbandingan massa bagian-komponen penyusun sebuah senyawa yaitu tetap, tidak tergantung pada asal-seruan senyawa tersebut atau cara pembuatannya”. Contohnya ketika1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram gas oksigen menghasilkan 9 gram air, setiap 2 gram gas hidrogen bereaksi dengan 16 gram gas oksigen membentuk 18 gram air, dst.

  Kesetimbangan Kimia Dan Jenisnya

3.      Hukum Perbandingan Berganda ( Hukum Dalton )

Hukum Dalton berbunyi Apabila dua komponen membentuk beberapa senyawa, perbandingan massa dari satu komponen yang bergabung dengan massa tertentu dari bagian yang lain merupakan perbandingan bilangan bundar”.

4.      Hukum Perbandingan Volume

Hukum Perbandingan Volume didapatkan oleh Gay Lussac yang berbunyi Pada temperatur dan tekanan yang serupa, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan lingkaran dan sederhana”.

5.      Teori Avogrado

Teori Avogrado berbunyi Gas-gas yang volumenya sama, jikalau diukur pada temperatur dan tekanan yang serupa mengandung jumlah molekul yang sama.

PERKEMBANGAN KIMIA DALAM DUNIA INDUSTRI

Ilmu kimia ialah ilmu yang mempelajari perihal komposisi,struktur,dan sifat zat maupun materi dari skala atom sampai molekul serta transformasinya dalam membentuk bahan gres Lalu menerapkannya di tingkat makroskopik(level pengimplementasian dalam bentuk benda).Menrut ilmu kimia,sifat fisik dari sebuah bahan ditentukan oleh struktur tingkat atom atau lebih diketahui dengan ikatan kimia.Perintis dari ilmu kimia sendiri yakni Abu Musa Jabir Bin Hayyan,Paracelus,dan Robert Boyle.Robert Boyle dikenal selaku sang perintis dari ilmu kimia modern.Pada tahun 1783,Antoine Lavoisier mengemukakan sebuah hukum kekekalan massa dan disempurnakan dengan terciptanya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1863.Dan Pada permulaan kala ke-20,ilmu mekanika kuantum muncul dan menjelaskan sifat fisik ikatan kimia.Tidak lama setelah itu,ilmu kimia berkembang pesat  dan bisa melebar kebidang biologi yang lalu cabang ilmu ini diberi nama biokimia.

          Ilmu kimia dibagi menjadi 5 cabang utama, yaitu

a)Kimia Analitik

b)Biokimia

c)Kimia anorganik

d)Kimia organik

e)Kimia Fisik

Selain kelima cabang diatas,ada beberapa cabang ilmu kimia lainnya mirip kimia material,kimia teori,termokimia,teknik kimia,fitokimia,elektrokimia,geokimia,fotokimia serta kimia kuantum.kimia komputasi,dan nanoteknologi.

          Tidak hanya itu saja,ilmu kimia juga mampu dikombinasikan dengan ilmu-ilmu lainnya mirip ilmu materi dalam pengimplementasiannya.Maka jelaslah andil ilmu kimia dalam kemajuan kehidupan insan utamanya bidang industri.Karena dengan mampu berkaitannya ilmu kimia dengan ilmu bahan,pihak perindustrian dapat menciptakan barang-barang mirip semen,polimer,aluminium,genteng,dan cat.Yang dimana terang barang-barang tersebut sangat diperlukan manusia dalam menuju kehidupan periode terbaru.

          Tidak hanya materi-materi itu saja,Setiap hari dapat dipastikan bahwa kita menggunakkan produk  hasil pengimplementasian dari ilmu kimia,seperti Sabun,deterjen,pasta gigi,dan kosmetik.Selain itu,penggunaan polimer pengganti untuk perlengkapan rumah tangga  dari penggunaan materi baku logam menjadi materi baku plastic polivynil clorida(PVC) juga menggunakkan implementasi dari ilmu kimia.Tidak hanya berbentukbarang,implementasi dari ilmu kimia juga banyak digunakkan dalam kebutuhan kuliner seperti makanan olahan,pengawetan,dan bungkus dari makanan. Berikut contoh pemanfaatan kimia dalam dunia industry:

1.      Industri Pertanian

  Energi Surya Sebagai Penyelesaian Keperluan Energi Terbarukan Di Indonesia

Contoh lainnya dari pengimplementasian ilmu kimia oleh pihak industri adalah adanya penggunaan pupuk di bidang pertanian baik itu pupuk kimia maupun pupuk non kimia,meskipun berlainan tetap saja kedua jenis pupuk ini menggunakkan rancangan ilmu kimia.Penggunaan pupuk benar-benar suatu terobosan yang luar biasa karena mampu memajukan hasil panen,melindungi hasil panen dari hama dan penyakit serta bisa memajukan kualitas hasil panen.

2.      Industri Kesehatan

Untuk bidang kesehatan,pihak industri melalui pengimplementasian ilmu kimia sudah membuat berbagai macam obat-obatan sekaligus peralatan kesehatan.Contoh dari obat-obatan itu mirip komplemen,obat flu,obat sakit kepala,

          Menilik dari banyaknya hal yang mampu diimplementasikan dari ilmu kimia dan banyaknya acara insan dalam menggunakkan produk-produk implementasi ilmu kimia terperinci akan semakin membuat pihak perindustrian makin berkembang.Tidak hanya dalam memproduksi jumlah barang,mutu dari barang-barang tersebut juga akan kian meningkat.Hal ini juga akan makin memajukan kemakmuran masyarakat.

Bukan cuma itu saja,keterikatan ilmu kimia dengan beberapa ilmu lainnya seperti dengan ilmu kelingkungan akan membuat pihak industri bisa meminimalisr dari akibat negatif dari produk-produk hasil buatannya.Hal ini mampu dilihat secara terang dari upaya-upaya daur ulang yang dikerjakan.Contoh:Pengembalian baterai yang rusak ,dan penghematan penggunaan zat-zat kimia dalam deterjen yang mampu merusak lingkungan.Karena intinya saat terjadi kerusakan lingkungan akhir industri yang mengimplementasikan ilmu kimia,jelas itu bukan salah  dari ilmu kimianya melai
nkan dari pengolahan produk-produk yang menyimpang dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah ilmu kimia.Dapat juga berasal dari kelalaian-kelalaian yang seharusnya tidak dijalankan.

Terlepas dari hal-hal negatif yang mungkin mampu terjadi dalam pengimplementasian ilmu kimia,perindustrian betul-betul bisa meningkat   dengan menciptakan produk-produk hasil implementasi kimia.Dan menolong mengembangkan kesejahteraan penduduk .Karena industri berbasis kimia mewakili acara ekonomi yang sangat penting.Tercatat pada tahun 2004,produsen bahan kimia 50 teratas secara global memiliki pemasaran mencapai 587 bilyun dollar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan sebesar 2,1% dari total penjualan.Maka secara otomatis,semakin besar penguasaan kepada ilmu kimia maka kian berkembanglah sebuah industri yang dimana notabene dibutuhkan bisa merekrut lebih banyak lagi tenaga kerja.Semakin banyak tenaga kerja yang direkrut maka secara otomatis akan meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat.

 

Daftar Pustaka

Atep Afia Hidayat dan M. Kholil . 2017 . Kimia, Industri, dan Teknologi Hijau untuk Lingkungan yang Lestari. Rafika Tama. Jakarta.

Atep Afia Hidayat dan M. Kholil . 2018 . Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. WR . Yogyakarta

Sunarya, Y. Kimia Dasar I Prinsip-prinsip Kimia Terkini. 1st Ed. Bandung: Alkemi Grafisindo Press.

Kimia Dasar II Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia Terkini. 2nd Ed. Bandung: Alkemi Grafisindo Press.

https://youtu.be/uTQuf-Wqguk

 

http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ruang-lingkup-ilmu-kimia/peran-ilmu-kimia-dan-rangkuman/

http://imc.kimia.undip.ac.id/mata-kuliah/kimia-dasar-i/dasar-dasar-ilmu-kimia-dan-reaksi-kimia-1/