close

Dari Secarik Kertas

Tiba-datang saya terpikir untuk mengambil secarik kertas yang ada dihadapanku.. yah cuma secarik kertas untuk menuliskan kekesalanku waktu itu, aku melamun apa yang mampu ku kerjakan untuk melewatkan segala yang terjadi cuma dengan menuliskannya.
Berlahan gesekan demi tabrakan lalu menjadi kata dan sedikit mulai terlihat beberapa kalimat yang mewakili perasaanku di kertas mungil berbalut coretan.
Satu hal yang membuatku menyadarinya, peristiwa itu mengharapkan aku menulis pengalaman, perasaanku, dari secarik kertas saya mulai mengayunkan tanganku untuk menawan beberapa kertas dan mulai menulis lanjutan dari apa yang ku rasakan.
Awalnya saya memang menyukai menuliskan kata-keyword dari insiden yang terjadi dalam hidupku, namun tak semua insiden hanya sebagian saja yang memang betul-betul sukses menghipnotis ku.
Entah mengapa final-tamat ini aku merasakan sensasi yang berbeda, ingin rasanya jariku bergerak mengikuti alunan kipas angin yang berputat mengipasi ruang kamar kos adikku..
Sesekali ku renggangkan jari jemari ketika menulis kata perkata menjadi suatu bacaan yang semoga mampu menunjukkan inspirasi bagi kalian yang membacanya.
Bukankah ini zaman digital? Aku berpindah daerah saat itu juga dari secarik kertas, menjadi lembaran kertas, dan sekarang berpindah ke keyboard notebook yang ku miliki.
Sembari bercermin sesekali ku liat wajahku, dan gerakan mataku melirik sedikit  sembari bertanya dalam hati apakah dispenser telah mulai memanaskan airnya.. ehehehe
Ku ambil segelas air hangat dan secangkir susu coklat bagus untuk menemaniku merangkai kata hari ini, biar terkesan lebih memiliki arti dari hari kemarin.
Kamar kos yang mungil memberiku semangat untuk terus menggoyangkan jari jemari ini, saat itu juga aku memutuskan untuk berhenti, ada sesuatu yang datang-tiba terlintas di pikiranku.. 
Yaaaah… rupanya aku mengingat kata-kata yang mendorongku untuk terus melanjutkan apa yang seharusnya aku teruskan semenjak permulaan.
Kalian mau tahu kata-kata yang memberiku dorongan untuk terus lanjut menulis?
“Berkaryalah dan bermanfaatlah alasannya jangan sampai ada dan tidak adanya dirimu sama saja”
Nah… bagaimana dengan kalian? Apa yang kalian akan lakukan dikala membaca goresan pena seseorang diatas?
Aku akan kembalikan terhadap diri kalian teman.. 
Wallahu a’lam..