Jajanan minuman masbodoh di pinggir jalan sudah sepatutnya dipertanyakan kebersihannya. Sebab, es yg dipakai yaitu bukan air masak yg mana membahayakan kesehatan. Es batu “kw” istilahnya.
Jelas berita tersebut membuahkan kerugian kesehatan. Tidak hanya soal keracunan sementara, namun salah-salah bisa jadi masih menyimpan kuman atau virus yg mematikan.
Minuman apapun yg tak lewat proses penyiapan yg bersih atau pun proses masak matang, dapat menyebabkan keracunan sebab bakteri yg terkandung dlm air, yakni basil Salmonella enteriditis.
Meskipun memang tak semua cairan mengandung bakteriSalmonella, tetapi mencegah lebih baik daripada mengobati. Tapi bukankah telah diisukan es yg beredar di penganan pinggir jalan populer diyakini menggunakan es yg disangsikan higienitasnya?
Yang Berisiko Keracunan Salmonella
Semua orang berisiko, namun demikian ada beberapa golongan yg mempunyai lebih besar risiko, berikut diantaranya: Orang lanjut usia, bawah umur, dan mereka yg memiliki daya tahan tubuh lemah (pengidap HIV-AIDS, diabetes) sangat berisiko terkena bengkak ini & gejalanya mampu lebih berat. Pada pasien-pasien ini, abses mampu menyebar dr jalan masuk pencernaan ke pembuluh darah.
Biasanya, seperti dilansir KlikDokter, tanda-tanda muncul 6-36 jam sehabis menyantap kuliner yg tak bersih, berupa:
· Mual
· Muntah
· Pusing
· Dehidrasi (kelemahan cairan)
· Demam
· Nyeri perut
· Diare
Tak sedikit dr kita tak pernah tahu kapan es yg kotor ini digunakan di dlm suguhan air minum kita.
Seorang muslim memang harus waspada, alasannya adalah dilema makanan dlm Islam tak hanya berkaitan dgn pemenuhan keperluan zat gizi bagi badan yg dengannya mampu menjadi sehat & berpengaruh, namun menyangkut pemenuhan tuntutan iktikad transenden, yakni perintah Allah semoga seorang muslim mesti memakan yg halal & baik (halal & thayyib). Tidak cukup cuma halal, namun pula baik (higienis). (pm)