Kali ini akan dishare kumpulan hadits wacana aqiqah dlm islam lengkap bahasa arab & artinya. Hendaknya kita mengetahui dalil aqiqah ini dengan-cara benar agar kita bisa menjalankan apa yan direkomendasikan dlm syariat agama islam.
Bisa diartikan bahwa qiqah yakni binatang yg disembelih selaku wujud rasa syukur atas karunia Allah atas lahirnya seorang anak baik pria atau wanita. Al-Ghazi dlm kitab Fathul Qorib al-Mujib mendefinisikan aqiqah sebagai Kambing yg disembelih untuk bayi pada hari ketujuh kelahirannya.
Hukum aqiqah ini sunnah, bila dijalankan menerima pahala, jikalau ditinggalkan tidaklah berdosa. Aqiqah diusulkan untuk dilaksanakan pada hari ke-7 (tujuh) dgn ketentuan jumlah kambing untuk bayi laki-laki adalah 2 ekor & untuk bayi perempuan 1 ekor. Selain itu si bayi pula perlu diberi nama & dicukur rambutnya pada dikala aqiqah dilaksanakan.
Berbagai hal hal lain yg menjadi dalil aqiqah ini bissa kita temukan dlm hadist hadits perihal aqiqah yg disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi SAW menerangkan dengan-cara detail & lengkap bagaimana hukum aqiqah, kemudian bagaimana sistem pelaksanaan aqiqah, apa faedah & keistimewaan melakukan aqiqah, apa saja syarat binatang yg boleh dijadikan aqiqah & berbagai hal seputar aqiqah yang lain.
Hal ini penting dikarenakan aqiqah tak hanya sekedar menyembelih seekor binatang saja, ada tata cara & syarat yg harus diamati. Para ulama pula menerangkan bahwa aqiqah bisa dilakukan orang tua pada bayi/anaknya yg gres lahir, bisa dilakukan dikala akil balig cukup akal bahkan seseorang bisa mengaqiqahkan dirinya sendiri tatkala sudah mampu dengan-cara ekonomi.
Dan eksklusif saja untuk lebih jelasnya mengenai dalil aqiqah & cara pelaksanaannya, simak berikut ini daftar kumpulan hadits ihwal aqiqah yg shahih lengkap dlm goresan pena bahasa arab & terjemahan Indonesianya.
Kumpulan Hadits Tentang Aqiqah Lengkap
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْـنَـةٌ بِـعَـقِـيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَـنْـهُ يَـوْمَ سَابِـعِـهِ وَيُـسَـمَّى فِيْـهِ وَيُـحْلَـقُ رَأْسُـهُ
“Setiap anak yg lahir tergadai aqiqahnya yg disembelih pada hari ketujuh, & pada hari itu ia diberi nama & digunduli rambutnya.” (Hadits Sahih Riwayat Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Baihaqi & Hakim).
من ولد له ولد فأحب أن ينسك عنه فلينسك عن الغلام شاتان مكافئتان وعن الجارية شاة
Artinya : “Barangsiapa yg anaknya lahir lalu ia ingin menyembelih (aqiqah) untuknya maka hendaknya ia menyembelih dua kambing yg serupa sifatnya untuk anak lelaki & seekor kambing untuk anak perempuan.” [HR Abu Daud (2842). Hadits hasan.]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَقَّ عَنِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ كَبْشًا كَبْشًا.
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengaqiqahi Al Hasan & Al Husain, masing-masing satu ekor kambing kibas.” (HR. Abu Daud)
كُنَّا فِى اْلجَاهِلِيَّةِ اِذَا وُلِدَ ِلاَحَدِنَا غُلاَمٌ ذَبَحَ شَاةً وَ لَطَخَ رَأْسَهُ بِدَمِهَا، فَلَمَّا جَاءَ اللهُ بِاْلاِسْلاَمِ كُنَّا نَذْبَحُ شَاةً وَ نَحْلِقُ رَأْسَهُ وَ نَلْطَخُهُ بزَعْفَرَانٍ. ابو داود
Artinya : Buraidah berkata : Dahulu kami di masa jahiliyah apabila salah seorang diantara kami mempunyai anak, ia menyembelih kambing & melumuri kepalanya dgn darah kambing itu. Maka sesudah Allah menghadirkan Islam, kami menyembelih kambing, mencukur (menggundul) kepala si bayi & melumurinya dgn minyak anyir. [HR. Abu Dawud]
العقيقة تذبح لسبع ولأربع عشرة وللإحدى وعشرين
“Aqiqah itu dilakukan pada hari ketujuh, hari keempat belas, & kedua puluh satu.” [HR Al Baihaqi (9/303). Hadits shahih]
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى. ابو داود 3: 106، رقم: 2838
Dari Samurah bin Jundab, sebetulnya Rasulullah SAW bersabda, “Tiap-tiap anak tergadai (tergantung) dgn ‘aqiqahnya yg disembelih untuknya pada hari ke-7, di hari itu ia dicukur rambutnya & diberi nama“. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 106, no. 2838]
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَهُمْ عَنِ الْغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ
“Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh mereka, untuk anak laki-laki aqiqah dgn dua ekor kambing & anak wanita dgn satu ekor kambing.” (HR. Tirmidzi)
مَنْ اَحَبَّ مِنْكُمْ اَنْ يُنْسَكَ عَنِ وَلَدِهِ فَلْيَفْعَلْ عَنِ الْغُلاَمِ شاَتَاَنِ مُكاَفأَ َتاَنِ وَعَنِ الْجاَ رِيَةِ شاَةٌ
Artinya: Barang siapa diantara ananda ingin beribadah perihal anaknya hendaklah dilakukan aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing yg sama umurnya & untuk anak wanita seekor kambing.(Hadits riwayat Abu Daud & Nasai)
عَنْ يُوْسُفَ بْنِ مَاهَكٍ اَنَّهُمْ دَخَلُوْا عَلَى حَفْصَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمنِ فَسَأَلُوْهَا عَنِ اْلعَقِيْقَةِ، فَاَخْبَرَتْهُمْ اَنَّ عَائِشَةَ اَخْبَرَتْهَا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص اَمَرَهُمْ عَنِ اْلغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَ عَنِ اْلجَارِيَةِ شَاةٌ. الترمذي
Dari Yusuf bin Mahak sesungguhnya orang-orang tiba pada Hafshah binti ‘Abdur Rahman, mereka menanyakan kepadanya ihwal ‘aqiqah. Maka Hafshah mengumumkan pada mereka sebetulnya ‘Aisyah memberitahu kepadanya bahwa Rasulullah SAW sudah memerintahkan para shahabat (biar menyembelih ‘aqiqah) bagi anak pria 2 ekor kambing yg sepadan & untuk anak wanita 1 ekor kambing. [HR. Tirmidzi].
عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِيّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَعَ اْلغُلاَمِ عَقِيْقَةٌ فَاَهْرِيْقُوْا عَنْهُ دَمًا وَ اَمِيْطُوْا عَنْهُ اْلاَذَى. البخارى 6: 217
Dari Salman bin ‘Amir Adl-Dlabiy, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Tiap-tiap anak itu ada ‘aqiqahnya. Maka sembelihlah binatang ‘aqiqah untuknya & buanglah kotoran darinya (cukurlah rambutnya)“. [HR. Bukhari juz 6, hal. 217]
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: عَقَّ رَسُوْلُ اللهِ ص عَنِ اْلحَسَنِ وَ اْلحُسَيْنِ يَوْمَ السَّابِعِ وَ سَمَّاهُمَا وَ اَمَرَ اَنْ يُمَاطَ عَنْ رُؤُوْسِهِمَا اْلاَذَى. الحاكم فى المستدرك 4: 264، رقم: 7588
Artinya:Dari ‘Aisyah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW pernah ber’aqiqah untuk Hasan & Husain pada hari ke-7 dr kelahirannya, beliau memberi nama & menyuruh supaya dihilangkan kotoran dr kepalanya (dicukur)“. [HR. Hakim]
وَزَنَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ شَعَرَ حَسَنٍ وَحُسَيْنٍ، فَتَصَدَّقَتْ بِزِنَتِهِ فِضَّةً.
Artinya: Fatimah Binti Rasulullah SAW (sesudah melahirkan Hasan & Husain) mencukur rambut Hasan & Husain kemudian ia berinfak dgn perak seberat timbangan rambutnya.(Hadits riwayat Malik & Ahmad)
(أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَمْرَهُمْ أَنْ يُعَقَّ عَنْ اَلْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ, وَعَنْ اَلْجَارِيَةِ شَاةٌ)
Artinya: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan mereka agar beraqiqah dua ekor kambing yg sepadan (umur & besarnya) untuk bayi laki-laki & seekor kambing untuk bayi wanita.(Hadits riwayat Abu Daud)
عَنْ سَمُرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيْقَتِهِ. تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَ يُحْلَقُ رَأْسُهُ وَ يُسَمَّى. ابن ماجه 2: 1056، رقم: 3165
Dari Samurah, dr Nabi SAW, dia bersabda, “Setiap anak tergadai dgn ‘aqiqahnya, yg disembelih untuknya pada hari ke-7, dicukur rambutnya, & diberi nama”. [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 1056, no. 3165]
عَنْ اُمّ كُرْزٍ اَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُوْلَ اللهِ ص عَنِ اْلعَقِيْقَةِ فَقَالَ: نَعَمْ. عَنِ اْلغُلاَمِ شَاتَانِ وَ عَنِ اْلجَارِيَةِ وَاحِدَةٌ، لاَ يَضُرُّكُمْ ذُكْرَانًا كُنَّ اَمْ اِنَاثًا. الترمذى وصححه، 3: 35، رقم: 1550
Dari Ummu Kurz (Al-Ka’biyah), sebenarnya ia pernah mengajukan pertanyaan pada Rasulullah SAW tentang ‘aqiqah. Maka jawab beliau SAW, “Ya, untuk anak pria dua ekor kambing & untuk anak perempuan satu ekor kambing. Tidak menyusahkanmu baik kambing itu jantan maupun betina”. [HR. Tirmidzi]
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانُوْا فِى اْلجَاهِلِيَّةِ اِذَا عَقُّوْا عَنِ الصَّبِيّ خَضَبُوْا قُطْنَةً بِدَمِ اْلعَقِيْقَةِ. فَاِذَا حَلَقُوْا رَأْسَ الصَّبِيّ وَضَعُوْهَا عَلَى رَأْسِهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اِجْعَلُوْا مَكَانَ الدَّمِ خَلُوْقًا. ابن حبان
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Dahulu orang-orang pada masa jahiliyah apabila mereka ber’aqiqah untuk seorang bayi, mereka melumuri kapas dgn darah ‘aqiqah, lalu tatkala mencukur rambut si bayi mereka melumurkan pada kepalanya”. Maka Nabi SAW bersabda, “Gantilah darah itu dgn minyak amis“. [HR. Ibnu Hibban]
قَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـعَـقِـيْقَتةُ تُـذْبَحُ لِسَـبْعٍ وَلِأَرْبَعَ عَشَرَةَ وَلِإِحْدَى وَعِشْرِيْنَ
Kata Abu Hurairah r.a., Nabi saw. bersabda, “Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, atau keempat belas , atau keduapuluh satunya. (HR. Baihaqi & Thabrani).
Demikianlah postingan kumpulan hadits wacana aqiqah dlm islam lengkap dlm bahasa arab & artinya. Semoga dgn menyaksikan klarifikasi dalil aqiqah diatas bisa menimbulkan kita memiliki gambaran mengenai hukum & metode pelaksanaan aqiqah bagi yg benar sesuai syariat islam. Wallahu a’lam.