Dakwah Sembunyi-Sembunyi Hasilkan 40 Assabiqunal Awwalun

Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menerima wahyu pertama, masa kenabian dimulai. Lalu beliaupun mengawali dakwahnya begitu turun wahyu kedua, Surat Al Muddatsir. Dakwah sembunyi-sembunyi.

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنْذِرْ (2) وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ (3) وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ (4) وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ (5) وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ (6) وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ

Hai orang yg berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan! & Tuhanmu agungkanlah! & pakaianmu bersihkanlah, & perbuatan dosa tinggalkanlah, & janganlah ananda memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yg lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. (QS. Al Muddatsir: 1-7)

Sebagian ulama menyampaikan, tatkala turun Surat Al Alaq di gua Hira, Rasulullah diangkat menjadi Nabi. Tatkala turun Surat Al Muddatsir ini, ia diangkat menjadi Rasul.

Tahapan Dakwah Rasulullah

Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfury dalam Ar Rahiqul Makhtum membagi masa dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menurut periodenya selaku berikut:

  1. Periode Mekkah (± 13 tahun)
  2. Dakwah sembunyi-sembunyi
  3. Dakwah terang-terangan
  4. Dakwah di luar Makkah
  5. Periode Madinah (± 10 tahun)
  6. Peletakan dasar masyarakat Islam & konsolidasi dakwah
  7. Perdamaian dgn kafir Quraisy & perluasan dakwah di luar Madinah
  8. Kemenangan & berbondong-bondongnya manusia masuk Islam

Sedangkan Syaikh Mahmud Al Misri dalam Sirah Rasulullah & Syaikh Said Ramadhan Al Buthi dalam Fiqhus Sirah membagi dakwah Rasulullah dlm empat tahap:

  1. Dakwah sembunyi-sembunyi
  2. Dakwah terang-terangan hanya dgn mulut
  3. Dakwah terang-terangan disertai pertempuran untuk membela diri
  4. Dakwah terang-terangan diikuti pertempuran untuk memerangi pihak yg menghalangi dakwah

Ada pula ulama lain yg membagi tahapan dakwah Rasulullah menjadi tiga bagian:

  1. Sirriyatud da’wah wa sirriyatut tanzhim (Dakwahnya belakang layar, strukturnya pula diam-diam)
  2. Jahriyatud da’wah wa sirriyatut tanzhim (Dakwahnya terbuka, strukturnya diam-diam)
  3. Jahriyatud da’wah wa jahriyatut tanzhim (Dakwahnya terbuka, strukturnya pula terbuka)

Dakwah Sembunyi-Sembunyi

Setelah turunnya Surat Al Muddatsir, Rasulullah secepatnya mengawali dakwah Islam dengan-cara sembunyi-sembunyi. Beliau mengajak orang-orang terdekat untuk masuk Islam. Mereka yg didakwahi Rasulullah pribadi menyambut ajakan ia sebab sudah mengenal dgn baik betapa tingginya reputasi dia & betapa agungnya etika beliau.

Orang-orang pertama yg masuk Islam setelah didakwahi Rasulullah yaitu:

  1. Khadijah (55 tahun), istri Rasulullah
  2. Ali bin Abu Thalib (8 tahun), keponakan Rasulullah yg diasuh & tinggal di rumah beliau
  3. Zaid bin Haritsah (20 tahun), pembantu Rasulullah
  4. Abu Bakar Ash Shiddiq (37 tahun), kawan dekat karib Rasulullah
  5. Anak-anak Rasulullah; Zainab, Ummu Kultsum, Fatimah & Ruqayyah

Abu Bakar sungguh bergairahdlm berdakwah. Setelah masuk Islam, ia segera mendakwahi teman-temannya hingga banyak yg masuk Islam. Antara lain:

  1. Utsman bin Affan (34 tahun)
  2. Abdurrahman bin Auf (30 tahun)
  3. Sa’ad bin Abi Waqash (17 tahun)
  4. Thalhah bin Ubaidillah (13 tahun)
  5. Zubair bin Awwam (12 tahun)

Setelah itu, sejumlah orang menyusul mereka masuk Islam. Hingga menurut Ibnu Hisyam, jumlah assabiqunal awwalun itu mencapai 40 orang lebih.

  1. Bilal bin Rabah (sekitar 30 tahun)
  2. Abu Ubaidah bin Jarah (27 tahun)
  3. Arqam bin Abi Arqam (16 tahun)
  4. Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad (sekitar 30 tahun)
  5. Utsman bin Mazhun berusia (30 tahun)
  6. Qudamah bin Mazhun (19 tahun)
  7. Abdullah bin Mazhun (17 tahun)
  8. Ubaidah bin Al-Harits (50 tahun)
  9. Sa’id bin Zaid (< 20 tahun)
  10. Khabab bin Al-Art (sekitar 20 tahun)
  11. Abdullah bin Mas’ud (14 tahun)
  12. Mas’ud bin Rabi’ah (17 tahun)
  13. Ja’far bin Abu Thalib (18 tahun)
  14. Shuhaib ar-Rumi (< 20 tahun)
  15. Thulaib bin Umair (sekitar 20 tahun)
  16. Saib bin Mazhun (sekitar 20 tahun)
  17. Amir bin Fuhairah (23 tahun)
  18. Mush’ab bin Umair (24 tahun)
  19. Miqdad bin Al-Aswad (24 tahun)
  20. Abdullah bin Jahsy (25 tahun)
  21. Utbah bin Ghazwan (27 tahun)
  22. Abu Hudzaifah bin Utbah (sekitar 30 tahun)
  23. ‘Ayash bin Rabi’ah (sekitar 30 tahun)
  24. ‘Amir bin Rabi’ah (sekitar 30 tahun)
  25. Na’im bin Abdullah (sekitar 30 tahun)
  26. Ammar bin Yasir (sekitar 30 tahun)
  27. Yasir berusia (sekitar 50 tahun)
  28. Para perempuan mirip Sumayyah, Fatimah binti Khatab, dll.

Dakwah sembunyi-sembunyi ini berlangsung selama tiga tahun & memperoleh 40 hingga 50 orang assabiqunal awwalun. Merekalah teman dekat nabi yg paling permulaan masuk Islam. Mayoritas mereka yakni cowok.

Syaikh Muhammad Ali Ash Shalabi menyebutkan, dr jumlah itu cuma 13 orang yg berasal dr kaum miskin & dhuafa. Mayoritas assabiqunal awwalun berasal dr kalangan bangsawan & orang-orang terpandang.

Aqidah, Tazkiyah & Ibadah

Selain mengokohkan aqidah & tazkiyah, di antara wahyu yg pertama turun yaitu perintah shalat. Namun shalatnya belum shalat lima waktu, melainkan shalat pagi & petang hari.

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

“Dan bertasbihlah seraya memuji Rabbmu pada waktu pagi & petang.” (QS. Al Mu’min: 55)

Syaikh Shafiyurrahman menerangkan, Jibril mengajak Rasulullah ke lembah & mengajari cara wudhu & sholat. Lalu Rasulullah mengajarkan pada Khadijah & para kawan dekat. Tatkala datang waktu sholat, mereka sholat sembunyi-sembunyi, bahkan pergi ke lembah agar tak tertangkap tangan orang lain.

Quraisy Mulai Mendengar Secara Global

Setelah melihat insiden di sana-sini, orang-orang Quraisy mulai mendengar lamat-lamat adanya dakwah Islam. Namun mereka belum begitu perhatian. Mereka mengira Muhammad hanya peduli spiritual sebagaimana Amr bin Naufal & Qus bin Saidah.

Mereka mendengar adanya anutan yg memurnikan keyakinan pada Allah, beribadah pada Allah tanpa mempersekutukannya dgn siapapun, menyucikan jiwa serta berbuat baik pada sesama. Namun tahun-tahun pertama itu mereka anggap gerakan spiritual semata. Dakwah sembunyi-sembunyi membuat berita yg mereka dapatkan pula terbatas. Dan kesannya, mereka masih belum menaruh perhatian besar.

Hikmah Dakwah Sembunyi-Sembunyi

Syaikh Ramadhan Al Buthi & ulama yang lain menjelaskan, dengan-cara default, dakwah itu bersifat terbuka. Namun di saat dakwah gres merintis & masih lemah, dakwah sembunyi-sembunyi menenteng banyak pesan yang tersirat.

Jika dakwah eksklusif terang-terangan & terbuka, orang-orang kafir Quraisy akan eksklusif memusuhi dakwah dengan-cara frontal & menghancurkannya sebelum sempat berkembang. Dakwah sembunyi-sembunyi menciptakan mereka tak tahu siapa pun yg sudah Rasulullah dakwahi. Bahkan mereka tak tahu dengan-cara jelas apa yg Rasulullah dakwahkan.

Strategi dakwah ini bukti kecerdasan Rasulullah yg dibimbing Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah tak takut resiko dakwah karena sejak awal dia sudah diperintah untuk tabah. Beliau tahu resiko dakwah & dia tak takut mati.

Dakwah sembunyi-sembunyi bukan lantaran Rasulullah takut tetapi lantaran Rasulullah menghendaki dakwah ini bersemi. Beliau tidak ingin dakwah yg gres disemai ini lalu dicerabut hinga mati. Di samping beliau pula ingin orang-orang dhuafa yg mengikutinya terlindungi. Setidaknya di tahun-tahun permulaan rintisan dakwah ini. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]

 < Sebelumnya Berikutnya >
 Wahyu Pertama Dakwah Terang-Terangan
Selengkapnya (urut per bab)
Sirah Nabawiyah

  Khauf dan Raja’ (Takut dan Harap kepada Allah Azza wa Jalla)