Curah Hujan

Curah Hujan – Indonesia adalah negara di garis katulistiwa. Akibatnya, Indonesia mengalami animo kemarau & hujan. Dua demam isu ini sangat besar lengan berkuasa pada kelancaran hidup makhluk hidup di wilayah Indonesia. Konsekuensinya, penduduk Indonesia harus mengenali aspek-faktor dr kedua ekspresi dominan supaya dapat melaksanakan acara tanpa dilema.

Kali ini wargamasyarakat.org akan meberikan pelajaran perihal Curah Hujan. Dimana pelajaran ini akan dikupas dengan-cara terang, dgn menurut Pengertian, Klasifikasi, Kategori & Alat Ukur.

Pengertian

Hujan yaitu jumlah air yg jatuh pada permukaan datar selama periode tertentu yg diukur dlm satuan tinggi milimeter (mm) di atas permukaan horizontal. Hujan pula dapat diartikan sebagai ketinggian air hujan yg dikumpulkan di tempat yg datar, tak menguap, tak menyerap, & tak mengalir.

Curah Hujan

Hujan yaitu jumlah air hujan yg jatuh dlm periode waktu tertentu yg diukur menggunakan satuan ketinggian di atas permukaan tanah horizontal yg diasumsikan tak terjadi infiltrasi, limpasan atau penguapan.

Hujan pula dapat didefinisikan sebagai air hujan yg memiliki ketinggian khusus yg disatukan dlm pengukur curah hujan, tak menembus, tak mengalir serta tak menyerap (tak hilang).

Ketinggian pada air disaat jatuh mampu dinyatakan pada mm. Hujan pada 1 mm bermakna pada tempat seluas 1 M persegi, tempat yg datar dapat memuat air hujan hingga setinggi satu mm atau satu liter.

Hujan bisa dimaknai sebagai jumlah pada air dr hujan disaat jatuh di tempat atau tempat tertentu pada satuan tertentu. Jumlah curah hujan adalah volume air yg dikumpulkan pada permukaan datar dlm periode tertentu (harian, mingguan, bulanan atau tahunan).

Alat Ukur Curah Hujan

Pengukur hujan manual pada dasarnya cuma sebuah wadah atau ember yg diameternya dikenali. Pengukuran hujan memakai perangkat pengukuran manual dijalankan oleh air hujan yg disimpan dlm tangki air hujan yg diukur dlm volume selama interval waktu tertentu atau setiap peristiwa hujan.

Dengan cara ini, hanya data curah hujan yg diperoleh untuk periode tertentu. Ada dua jenis alat ukur hujan manual, yakni:

Alat Ukur hujan otomatis

Alat ukur Hujan Optik

Pengukur hujan optik mempunyai sensor untuk menangkap curah hujan, sehingga pula disebut sensor optik. Alat pengukur hujan ini bekerja dgn sensor setempat lantaran direkam cuma dikala hujan pada sensor yg dipasang. Mekanisme pengukur hujan tipe optik adalah:

  • Ketika air telah terkumpul untuk menciptakan satu tetes, maka itu jatuh ke batang laser.
  • Sensor dikelola pada sudut yg sempurna sehingga laser mampu secepatnya mendeteksinya sebagai flash. Lampu kilat dr photodetector ini dapat dibaca & diantarke perekam.
  • Penakar hujan jenis ini mempunyai beberapa akses.
  • Di setiap akses ada dioda laser & detektor photoresistor untuk mendeteksi gambar yg direkam oleh sensor.
  Yang Ialah Ciri Jaringan Epidermis Yakni…

Alat Ukur Hujan Weighing Bucket

Jenis alat pengukur hujan ini terdiri dr corong untuk memuat air hujan yg diletakkan di atas bejana air yg terletak di tangga yg dilengkapi dgn alat perekam otomatis.

Cara alat ini bekerja yakni:

  • Oleh karena itu, setiap kali hujan terjadi, air hujan yg dikumpulkan oleh corong akan disalurkan ke dlm baskom yg terletak pada skala.
  • Setiap kali hujan ditambahkan ke ember itu dapat direkam di kertas grafik.
  • Setiap periode waktu tertentu gulungan kertas dirilis untuk analisis.
  • Alat perekam otomatis pada skala terhubung ke permukaan kertas grafik yg digulung pada kaleng silinder.

Alat Ukur Hujan Floating Bucket

Pengukur hujan otomatis yang lain yaitu pengukur hujan bejana apung. Jenis alat pengukur hujan ini digunakan untuk memfasilitasi perekaman hujan dengan-cara jauh.

Mekanisme utama aksi pengukur ini yaitu:

  • Instrumen ini dilengkapi dgn tata cara drainase otomatis: tatkala air hujan yg mencapai mencapai kapasitas penerimaannya, itu akan dihapus dr kapal & pena akan kembali ke posisi dasar dr kartu rekaman data hujan.
  • Corong menerima air hujan, yg dikumpulkan dlm wadah persegi panjang.
  • Menggunakan pergerakan pelampung yg naik di kapal lantaran penangkapan hujan.
  • Pelampung ini dikaitkan dgn tata cara perekaman skala pena yg menciptakan catatan data hujan.

Alat Ukur Hujan Tipping Bucket

Pengukur hujan ini cocok untuk akumulasi hujan dgn total lebih dr 200 mm / jam atau lebih. Prinsip kerjanya dengan-cara sederhana, yaitu:

  • Pada titik baskom pulpen menggores pancang skala 0,5 (0,5 mm).
  • Pena akan menggores piramida dgn gerakan naik & turun.
  • Dari tabrakan pena pada skala piramida, Anda mampu melihat jumlah hujan.
  • Air hujan akan masuk melalui corong ukur, kemudian mengalir untuk mengisi ember.
  • Setiap jumlah air hujan yg masuk hingga 0,5 mm atau hingga 20 ml, maka ember akan dimiringkan ke tempat bejana yang lain akan & siap mendapatkan air hujan berikutnya.

Alat Ukur Tilting Siphon

Pengukur hujan ini mengukur presipitasi dr intensitas presipitasi yg berkesinambungan. Mekanisme hujan penakar jenis ini adalah:

  • Setiap pergerakan air di dlm tabung dicatat di piramida seperti alat pengukur hujan otomatis lainnya.
  • Kaprikornus Anda bisa menyaksikan hujan yg dikumpulkan oleh pergerakan air.
  • Biasanya waktu pengukuran dilakukan selama 24 jam & akan diperiksa saban hari pada waktu yg berlawanan.
  • Prinsip operasi dr instrumen tipe siphon ini yakni bahwa air hujan dikumpulkan dlm suatu wadah.
  • Ketika wadah sudah penuh, tabung miring.
  • Sifon mulai melakukan pekerjaan dgn mengeluarkan air di pipa tatkala tangki sudah sarat .
  Faktor Internal Yang Mempengaruhi Dinamika Populasi

Alat Ukur Bendix

Pengukur hujan otomatis lainnya yakni jenis bendix ibarat mirip bentuk bendera tetapi ini ialah salah satu alat pengukur hujan otomatis yg melakukan pekerjaan cukup sederhana.

Cara kerja dr alat pengukur bendix jenis ini adalah:

  • Melalui cara mekanis, hasil dr skala-skala ini ditransfer oleh jarum-jarum runcing.
  • Kaprikornus hujan akan dikenali dgn menimbang air yg ditransfer dr jarum ke piring kertas.
  • Jenis Rain Penakar bekerja dgn menimbang air hujan.
  • Air hujan dikumpulkan di tangga yg telah disediakan.

Alat Ukur Hujan Hellman

Umumnya alat ukur Hellman yg digunakan oleh BMKG adalah Rain Fues yg diimpor dr Jerman, meskipun ada jenis penakar yg diproduksi dengan-cara nasional.

Mekanisme hujan penakar jenis ini yakni:

  • Gerakan pena direkam pada piramida.
  • Jika air dlm tabung nyaris sarat , pena akan mencapai titik tertinggi piramida.
  • Setelah air meraih lengkungan tabung gelas, kemudian menurut pada sistem siphon otomatis, air dlm tabung akan keluar pada ketinggian tabung & ujung tabung.
  • Bersamaan dgn keluarnya tangki terapung & pena jatuh & menjinjing garis vertikal.
  • Jika hujan lagi, pelampung akan naik lagi.
  • Curah hujan dijumlah dgn menghitung garis vertikal.
  • Jika hujan, masuk lewat corong, lalu kumpulkan dlm tabung pelampung.
  • Air hujan ini menciptakan pelampung & tongkatnya naik atau naik.
  • Di pegangan pelampung ada tuas yg gerakannya senantiasa mengikuti pegangan pelampung

Alat Ukur Curah Hujan Manual

Pengukur hujan manual intinya hanya suatu wadah atau bejana yg diameternya dimengerti. Pengukuran hujan memakai perangkat pengukuran manual dilaksanakan oleh air hujan yg disimpan dlm tangki air hujan yg diukur dlm volume selama interval waktu tertentu atau setiap insiden hujan.

Dengan cara ini, cuma data curah hujan yg diperoleh untuk periode tertentu. Ada dua jenis alat ukur hujan manual, yaitu:

Alat Ukur Hujan Ombrometer Observatorium

Pengukur hujan ini merupakan pengukur curah hujan berbentuk manual dimana dgn menggunakan semacam gelas pengukur guna mengukur curah hujan.

Alat pengukur hujan ini adalah alat pengukur hujan yg banyak dipakai di Indonesia & merupakan persyaratan di Indonesia. Pengamat penakar mempunyai keunggulan, yaitu mudah dipasang, gampang digunakan & bahkan perawatannya pun relatif sederhana.

Kerugiannya yakni bahwa data yg diperoleh hanya untuk jumlah curah hujan dlm periode 24 jam, risiko kurang gelas ukur & risiko kesalahan pembacaan dikala membaca permukaan level air di gelas ukur, sehingga jadinya mungkin berbeda. Prinsip operasi dr instrumen ini yakni:

  • Selama jam pengamatan, air hujan yg dikumpulkan diukur menggunakan gelas ukur.
  • Jika jumlah curah hujan melampaui kapasitas gelas ukur, pengukuran dikerjakan berulang kali sehingga semua air hujan yg dikumpulkan mampu diukur.
  • Saat hujan, air memasuki corong ukur.
  • Air yg menembus ke dlm penakar mengalir & terkumpul dlm tabung tangki.
  Vitamin A Memiliki Tugas Yang Penting Dalam Indra Pandangan Manusia

Alat Ukur Hujan Ombrometer Biasa

Pengukur hujan ini tak dapat didaftarkan (tanpa pendaftaran), bentuk sederhana yg terbuat dr pelat seng yg tingginya sekitar 60 cm pada cat aluminium, beberapa terbuat dr paralon setinggi 100 cm.

Prinsip operasi Ombrometer memakai prinsip pembagian antara volume air hujan yg dikumpulkan dibagi dgn lebar lisan pengukur. Payung biasanya diposisikan pada ketinggian 120-150 cm. Kemudian area pengukuran mulut pengukur dijumlah, volume air hujan yg dikumpulkan. Metode pengamatan:

  • Pengukuran presipitasi pada gelas ukur dilaksanakan langsung di kepingan bawah mouse.
  • Jika kepingan bawah mouse tak tepat pada garis skala, garis yg paling bersahabat dgn mouse diambil.
  • Ketika kepingan bawah mouse berada tepat di tengah di antara dua garis skala, ia diambil atau dibaca dlm angka ganjil, contohnya dr 17,5 mm hingga 17 mm, dr 24,5 mm hingga 25 mm.
  • Pengamatan dikerjakan setiap hari pukul 07.00 waktu setempat atau pada waktu-waktu tertentu.
  • Letakkan gelas ukur di bawah keran & keran dibuka sehingga air ditempatkan di gelas ukur.
  • Jika hujan melampaui 25 mm sebelum meraih skala 25 mm, keran dapat ditutup terlebih dahulu & terdaftar. Kemudian lanjutkan hingga air yg dlm digunakan & terdaftar.

Klasifikasi

Tergantung pada ukuran butir, pembagian terstruktur mengenai hujan mampu dibagi menjadi empat, yaitu:

  • Hujan es ialah yg jatuh dr awan yg memiliki suhu di bawah 0 derajat Celcius yg terjadi di ekspresi dominan panas.
  • Hujan deras ialah aliran air yg memiliki butiran sekitar 7 milimeter & berasal dr awan dgn suhu di atas 0 °.
  • Gerimis ialah sejumlah kecil hujan yg pula mampu disebut hujan ringan yg biasanya memiliki diameter kurang dr 0,5 mm.Gerimis disebabkan oleh awan kecil lapisan & awan stratocumulus.
  • Salju merupakan hujan dr kristal kecil air yg menjadi es & memiliki suhu di bawah nol.

Kategori Curah Hujan

Perbandingan jumlah curah hujan untuk periode waktu tertentu (trend hujan atau animo kemarau) & jumlah curah hujan normal (rata-rata 30 tahun untuk periode 1981-2010). kategori hujan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:

  • Normal (N), kalau nilai curah hujan antara 85% & 115% dr rata-rata.
  • Di bawah wajar (BN), jika nilai curah hujan kurang dr 85% dr rata-rata.
  • Di atas normal (AN), jika nilai presipitasi lebih tinggi dr 115% dr rata-rata.

Demikianlah sobat yg dapat kami sampaikan bahan pelajaran ini. Semoga dgn apa yg telah kami sampaikan dlm postingan ini, dapat memperlihatkan pengertian serta berguna untuk teman semua.

Baca Juga: