Contoh Sambutan Kegiatan Workshop Bahan Ajar PAUD. Salah satu Tugas, Pokok & Fungsi (TUPOKSI) Pusat Kurikulum yakni melaksanakan Pengembangan bahan asuh & Standar Kompetensi PAUD. Untuk melaksanakan aktivitas tersebut perlu dijalankan serangkaian aktivitas yg khususnya ialah kriteria & bahan bimbing kurikulum mata pelajaran pendidikan dasar.
Kegiatan di awali dgn penyusunan desain untuk menetapkan fokus pengembangan, selanjutnya melakukan kajian dokumen Standar Isi, pengembangan pelaksanaan kriteria isi, diskusi hasil pengembangan dokumen patokan isi, diskusi hasil kajian pelaksanaan stadar isi, Studi dokumentasi persyaratan isi, analisis data hasil kajian, penyusunan hasil pengembangan bahan ajar silabus, presentasi hasil pengembangan & penyusunan laporan.
Contoh Sambutan Kegiatan Workshop Bahan Ajar PAUD
Dalam pembukaan kegiaran tersebut lazimnya dr dinas terkait akan menunjukkan sambutan yg berisi info penting & terbaru dlm kebijakan PAUD. Berikut ini yaitu Contoh Sambutan Kegiatan Workshop Bahan Ajar PAUD:
Salah satu penyebab utama dlm kesalahan mendidik yaitu banyak para orangtua & guru yg kurang menyadari cara-cara mendidik yg patut. Pada awal tahun 80-an mulai bermunculan banyak sekali kritikan kepada kurikulum yg dianggap telah mematikan semangat & kecintaan anak untuk berguru. NAEYC (National Association for the Young Children) sebuah organisasi yg timbul pada tahun 1980-an di AS merupakan gerakan yg berupaya mematut kepada aneka macam miskonsepsi dlm dunia pendidikan anak usia dini.
Di sini berhimpun para spesialis pendidik anak usia dini, dimotori Sue Bredekamp membuat petisi lewat “konsep DAP”. Terjemahan bebas konsep DAP (Developmentally Approriate Practice) merupakan pendidikan yg layak berorientasi tahap kemajuan anak. Setiap anak yg berusia 0-8 tahun memiliki contoh perkembangan yg mampu diprediksi sehingga memudahkan dlm upaya menunjukkan pelayanan pendidikannya.
Penerapan konsep DAP dlm pendidikan anak usia dini memungkinkan para pendidik melayani anak sebagai individu yg utuh (The Whole Child), yg melibatkan empat bagian dasar yg dimiliki anak, yakni Pengetahuan, Ketrampilan, Sifat Alamiah, & Perasaan yg bekerja dengan-cara bersama-sama & saling bekerjasama. Oleh alasannya adalah itu jika metode pembelajaran dapat melibatkan semua faktor ini dengan-cara serentak maka perkembangan kepribadian anak akan berkembang dengan-cara berkesinambungan.
Bapak Ibu Peserta Workshop Sekalian,
Mengingat pentingnya masa golden age anak usia dini (0-6 tahun), maka peran stimulasi berbentukpenyediaan lingkungan yang aman mesti disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh ataupun orang sampaumur lain yg ada disekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk berbagi seluruh potensinya (Teori konstruktivisme). Potensi yg dimaksud mencakup faktor moral & nilai-nilai agama, sosial, emosional & kemandirian, kesanggupan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, & seni.
Selama ini karakteristik kemajuan anak usia dini sering dilihat dari sisi kemampuan kognitif, sosial-emosional, moral & nilia-nilai agama, fisik, bahasa & seni. Padahal pendapat ahli ihwal kemampuan anak kini makin berkembang dgn adanya teori kecerdasan jamak (multiple intelligencies) dari Gardner, dimana seorang anak bergotong-royong mempunyai lebih dr satu kecerdasan.
Dengan demikian, perlu dirumuskan suatu tolok ukur perkembangan bagi anak usia dini yg dikembangakan berdasarkasn karakteristik pertumbuhan anak yg meliputi faktor-aspek perkembangan: moral & nilia-nilai agama, sosial-emosional & kemandirian bahasa kognitif, fisik motorik & kemajuan seni, agar mampu digunakan oleh para pendidik anak usia dini dlm berbagi seluruh potensi anak.
Bapak Ibu Sekalian,
Sederet faktor resiko pada anak usia dini terkait dgn ketidak matangan aspek sosial-emosi mirip rendahnya rasa percaya diri, rendahnya kemampuan bekerjasama, kurang konsentrasi, ketidak mampuan dlm berkomunikasi, & kurangnya rasa tenggang rasa, kelak mereka di kemudian hari akan mengalami kesusahan dlm berguru, berinteraksi sosial, & merugikan banyak kehidupan mereka ke depan. INILAH yg menjadi fokus workshop yg diselenggarakan ini, yaitu bagaimana pentingnya pendidikan bagi anak usia dini & pengembangan materi bimbing yg terstandar sesuai dgn prinsip-prinsip perkembangan anak dengan-cara patut.
Jika anak-anak tercabut dari masa kanak-kanaknya, maka lihatlah, saat anak itu cukup umur, maka ia akan menjadi orang cukup umur yang infantile alias kekanak-kanakan… – Neil Postman
Bapak & Ibu serta Hadirin yg berbahagia,
Demikian beberapa hal yg mampu saya disampaikan & selamat mengikuti Workshop ini, mudah-mudahan semua yg kita lakukan berguna bagi Nusa, Bangsa & generasi mendatang. Maka dgn mengucap : “Bismillahirrohmannirrochim”, Workshop Pengembangan Bahan Ajar PAUD ini, dengan-cara resmi Saya nyatakan DIBUKA.