close

Contoh Rancangan Penelitian Ilmiah Biologi dan Sistematika Penulisan Laporan

1. Metode Ilmiah
Manusia yakni makhluk ciptaan Tuhan yg memiliki kemampuan berfikir paling cerdas dibandingkan dgn makhluk hidup lainnya. Dengan kecerdasan tersebut insan selalu berkeinginan untuk tahu & tak pernah merasa puas dgn apa yg telah diketahuinya. Dengan demikian manusia akan senantiasa berbagi rasa keinginantahuan tersebut lewat pengetahuannya.


Sifat keingintahuan manusia dapat berkembang lewat tahapan sistematis yg sudah diputuskan, yakni lewat metode ilmiah. Metode ilmiah mengarah pada pola berfikir logis, analitis (memakai analisis), & empiris (sesuai dgn kenyataan). Adanya sifat empiris inilah yg menimbulkan kebenaran itu bersifat objektif, artinya kebenaran melekat pada objek, siapa pun yg menatap objek itu pasti sama.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yg memiliki kemampuan berfikir paling cerdas diband Contoh Rancangan Penelitian Ilmiah Biologi & Sistematika Penulisan Laporan

Langkah yg ditempuh oleh para hebat biologi dlm memecahkan suatu dilema yakni langkah yg sesuai dgn metode ilmiah. Secara garis besar langkah tersebut terdiri atas: Perumusan duduk perkara, penyusunan kerangka berfikir/landasan teori, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, & pengambilan kesimpulan.

Contoh urutan metode ilmiah & penerapannya dapat Anda perhatikan pada tabel berikut ini.
Tabel Urutan Metode Ilmiah & Penerapannya
No.
Tahapan
Penerapan
1
Rumusan duduk perkara
Apakah fokus warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya?
2
Kerangka berfikir
Dari aneka macam keterangan yg diperoleh & dikembangkan dengan-cara logis, analitis & sintesis, sangat masuk nalar bahwa warna kuning telur itik ditentukan oleh jenis makanannya.
3
Rumusan hipotesis
Warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya.
4
Pengujian hipotesis
Melakukan percobaan dgn memberi makanan pellet untuk itik sebagai kendali & memberi makan selain pellet (jagung, padi) untuk itik yg yang lain. Setelah semua itik bertelur & telur dipecah warna kuning telurnya ternyata berlawanan konsentrasinya.
5
Kesimpulan
Konsentrasi warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya.

2. Rancangan Penelitian Ilmiah
Rancangan observasi yaitu pokok-pokok penyusunan rencana seluruh penelitian yg tertuang dlm sebuah kesatuan naskah dengan-cara ringkas, terperinci, & utuh. Rancangan observasi dibentuk dgn tujuan biar pelaksanaan observasi dapat berlangsung dengan-cara benar, baik, & tanpa kendala.

Rancangan observasi menampung judul observasi, latar belakang duduk perkara penelitian, rumusan problem penelitian, tujuan & fungsi penelitian, tinjauan kepustakaan, hipotesis (kalau diperlukan), batasan konsep, metodologi penelitian & daftar kepustakaan. Syarat-syarat rancangan observasi seperti berikut ini.
 Sistematis, artinya unsur-unsur yg ada dlm desain observasi mesti tersusun dlm urutan yg logis. Setiap desain harus menentukan judul observasi, menjelaskan latar belakang, & tujuan penelitian.
 Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara unsurunsurnya, contohnya antara judul dgn tujuan, antara rumusan masalah dgn tujuan, antara rumusan problem dgn metodologi, & sebagainya.
 Operasional, artinya dapat menerangkan bagaimana observasi itu dilaksanakan, misalnya data yg dikehendaki, cara observasi terhadap objek penelitian, alat yg digunakan, & penentuan objek penelitian.

Selain ketiga syarat di atas, penelitian mesti berfaedah bagi masyarakat maupun kemajuan ilmu pengetahuan, mempunyai daya tarik, & dengan-cara operasional memungkinkan untuk diteliti kembali.
1. Judul penelitian
Judul observasi sebagai nama, sekaligus identitas penelitian yg dicantumkan dlm berbagai dokumen. Judul penelitian harus ringkas, spesifik, & terperinci untuk memberi gambaran mengenai persoalan yg diteliti. Judul observasi misalnya: “Pengaruh dukungan pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 hingga 40 hari“

2. Latar belakang masalah
Dalam membahas latar belakang problem, peneliti mesti memperlihatkan alasan memilih duduk perkara topik atau judul. Dengan demikian fungsi uraian ihwal latar belakang masalah memberi alasan kenapa persoalan atau topik diseleksi oleh peneliti. Banyak duduk perkara yg menjadi topik tetapi hanya satu problem saja yg dipilih, kenapa duduk perkara itu diusulkan untuk diteliti.
Misalnya:
Penelitian efek perlindungan pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari, berlatar belakang selaku berikut.
 Pentingnya buatan ayam kampung dikaitkan dgn kebutuhan bahan pangan protein hewani.
 Pertambahan berat ayam pada umur tertentu sungguh berpengaruh kepada produksi ayam kampung.
 Belum ada observasi wacana efek pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung pada umur tertentu.

3. Rumusan persoalan
Rumusan persoalan observasi berupa pertanyaanpertanyaan yg memudahkan untuk merancang penelitian. Rumusan duduk perkara harus dijabarkan dengan-cara operasional & spesifik dr judul observasi. Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm rumusan dilema, yakni:
 duduk perkara dirumuskan dgn kalimat sederhana & dlm bentuk pertanyaan;
 singkat, terang, & padat serta tak mengakibatkan kerancuan pemahaman.
Perumusan masalah, misalnya:
“Adakah dampak jumlah pakan pelet BR terhadap pertambahan berat ayam kampung umur 10 hingga 40 hari?”

4. Tujuan penelitian
Tujuan observasi dimaksudkan selaku jawaban atas keingintahuan sebuah dilema dlm observasi. Perumusan tujuan penelitian mesti sejalan dgn rumusan problem penelitian. Tujuan observasi dirumuskan dlm kalimat pernyataan.

Kaprikornus tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yg menunjukkan harapan peneliti untuk mencapai sesuatu lewat observasi. Contoh: Mengetahui pengaruh tunjangan pakan pelet BR kepada pertambahan berat ayam kampung umur 10 hingga 40 hari.

5. Manfaat penelitian
Manfaat observasi perlu dikemukakan biar dimengerti hasil yg hendak dicapai dr penelitian & untuk siapa penelitian itu digunakan. Manfaat penelitian bisa bersifat simpel, contohnya mempermudah pengambilan kebijaksanaan, & mampu pula bersifat teoritis, misalnya memperkaya & mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan.

Manfaat observasi misalnya:
 sebagai masukan bagi para peternak dlm meningkatkan buatan ayam kampung
 selaku masukan dlm pengembangan teknologi peternakan

6. Proposal observasi
Proposal penelitian meliputi: identifikasi variabel, latar belakang masalah, manfaat observasi, tinjauan pustaka, hipotesis (bila ada), & metode observasi.
Contoh identifikasi variabel penelitian:
Identifikasi variabel pada observasi wacana efek pakan pelet BR terhadap pertambahan berat tubuh ayam kampung umur 10  40 hari.
Variabel manipulasi: Jumlah pakan pelet BR yg diberikan Variabel respon: pertambahan berat tubuh ayam kampung.
Variabel kontrol: jenis ayam kampung, suhu udara, kelembapan, intensitas cahaya, luas kandang.

7. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka ini meliputi:
 Mempelajari hasil yg diperoleh dr setiap sumber yg relevan dgn observasi yg akan dilaksanakan.
 Mempelajari metode observasi yg telah dipakai, tergolong metode pengambilan sampel, pengumpulan data, sumber data, & satuan ukuran data.
 Mengumpulkan data dr sumber lain yg berafiliasi dgn bidang penelitian yg akan dilakukan.
 Mempelajari analisis deduktif & problema yg diteliti. Analisis deduktif yg dimaksudkan ialah berpikir dr hal yg abstrak ke hal yg faktual.

Di dlm tinjauan pustaka, uraian diharapkan dapat menerangkan (walaupun gres teoritik) problem yg diteliti serta kekerabatan antara variabel yg terkait. Contoh: Penelitian wacana imbas pakan pelet BR kepada pertambahan berat ayam kampung umur 10  40 hari, tinjauan pustakanya, selaku berikut.
 Teori wacana pertumbuhan ayam kampung & aspek-aspek yg memengaruhinya.
 Pengetahuan kandungan zat gizi yg terdapat dlm pelet BR.
 Hubungan zat gizi yg dikandung oleh pelet BR kepada pertambahan berat badan ayam kampung.

8. Hipotesis
Hipotesis merupakan sebuah kemungkinan jawaban dr problem yg diajukan. Hipotesis mampu dikatakan selaku pertimbangan yg masih sederhana (sementara) karena belum diuji kebenarannya. Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara untuk masalah observasi. Hipotesis dinyatakan dlm bentuk kalimat pernyataan yg menghubungkan dua variabel atau lebih.

Berdasarkan isi & rumusannya, hipotesis dibedakan menjadi dua, berikut ini.
 Hipotesis alternatif atau Kerja atau Asli (Ha) yakni praduga yg menyatakan ada pengaruh.
 Hipotesis nol (Ho) ialah prasangka yg menyatakan tak ada dampak.

Perlu dikenali bahwa tak semua observasi harus mempunyai hipotesis. Hipotesis dibutuhkan bila observasi mempersoalkan kekerabatan antarvariabel. Penelitian eksploratif (penelitian yg bersifat menjelajah) & observasi deskriptif (penelitian yg bersifat menggambarkan) tak membutuhkan hipotesis alasannya tujuannya tak menguji hipotesis akan namun menjawab masalah penelitian.

Penelitian yg memerlukan hipotesis yakni penelitian eksplanatif (penelitian yg bersifat mencari kekerabatan antar variable).
Misalnya:
Terdapat imbas positif pinjaman pakan pelet BR terhadap pertambahan berat tubuh ayam kampung umur 10 sampai 40 hari.

9. Metode observasi

Metode observasi menguraikan bagaimana cara melakukan observasi tersebut, mulai dr memastikan populasi & sampel, operasional variabel, mekanisme pengumpulan data, & analisis data.
a. Operasional variabel
Variabel adalah aspek yg kuat, memiliki nilai (ukuran) tertentu & mampu berganti atau diubah. Oleh sebab itu variabel merupakan aspek peubah. Misalnya:
 variabel manipulasi/bebas, aspek ubah yg sengaja dibentuk berlainan-beda oleh pelaku peneliti. Misalnya: jumlah pakan pelet BR yg diberikan.
 variabel respon/terikat aspek ubah yg terjadi sebagai akhir proses yg sedang berjalan.
Misalnya: pertambahan berat ayam kampung
Definisi operasional: Kecepatan pertambahan berat tubuh ayam kampung dlm satuan gram.

b. Merancang penelitian
Yaitu menciptakan rancangan yg menggambarkan korelasi antara variabel bebas dgn variabel terikat yg akan diteliti. Rancangan observasi dapat dibentuk seperti tabel berikut ini.
Tabel Rancangan Penelitian
Kelompok
Perlakuan per hari per ekor
I
Tanpa diberi pakan pelet BR
II
Diberi pakan pelet BR 4 gram
III
Diberi pakan pelet BR 6 gram
IV
Diberi pakan pelet BR 8 gram
V
Diberi pakan pelet BR 10 gram

c. Menentukan populasi & sampel
 Populasi merupakan sekelompok objek penelitian yg kesimpulannya akan digeneralisasikan. Misalnya: populasi yg dimaksudkan dlm observasi ini adalah jenis ayam kampung.
 Sampel yaitu sebagian anggota yg mewakili populasi. Misalnya: diambil sampel 50 ekor ayam kampung.

d. Menentukan instrumen/alat & materi yg diperlukan dlm melakukan observasi (eksperimen).
Instrumen yg diharapkan antara lain:
Tempat untuk memelihara 50 ekor ayam kampung dibagi 5 golongan masing-masing golongan 10 ekor, pakan pelet BR, tempat air untuk minum, daerah pakan, timbangan, kertas, alat tulis.

e. Menyiapkan langkah-langkah observasi atau cara kerja dlm memperoleh data
 Tempatkan ayam kampung pada kawasan yg disediakan
 Kelompokkan sesuai dgn perlakuan pada rancangan percobaan.
 Lakukan penimbangan berat masing-masing ayam kampung setiap 5 hari.
 Catat jadinya & masukkan ke dlm tabel sampai ayam berumur 40 hari.
 Lakukan analisis data.

f. Merancang analisis data
Analisis data merupakan cara mengolah data observasi untuk mengambarkan berlaku tidaknya hipotesis yg diajukan.
Contoh:
 Mencari nilai rata-rata berat ayam kampung pada tiap perlakuan.
 Membandingkan antara hasil perlakuan yg satu dgn perlakuan yg lain.

g. Menyusun agenda observasi. Memperkirakan lama waktu dlm penelitian sampai dgn penulisan laporan.
Contoh agenda observasi mampu kalian lihat pada tabel berikut.
Tabel Jadwal Penelitian
No.
Kegiatan
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Minggu 5
1
Menyusun proposal




2
Menyiapkan alat & materi




3
Melakukan penelitian


4
Analisis data




5
Menulis laporan penelitian





h. Mengumpulkan data dr hasil percobaan
Setelah alat & materi sudah siap, dimulailah eksperimen/percobaan seperti yg telah direncanakan. Pertumbuhan berat tubuh ayam diukur/ditimbang setiap 5 atau 10 hari. Kemudian buatlah tabel data observasi untuk setiap golongan percobaan, data yg diperoleh dicatat dlm tabel, dgn demikian diperlukan 5 tabel observasi pertumbuhan. Misalnya:
Tabel Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Ayam Kampung dilihat dr Berat Tubuhnya (kg)
Kelompok
Percob. 1
Penambahan berat ayam setiap 5 hari
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
A kampung 1









A kampung 2









A kampung 3









A kampung 4









A kampung 5









A kampung 6









A kampung 7









A kampung 8









A kampung 9









A kampung 10










Tabel Rata-Rata Berat ayam Kampung dlm kg setelah 40 hari pada aneka macam perlakuan
Perlakuan
Berat tubuh
Kelompok I

Kelompok II

Kelompok III

Kelompok IV

Kelompok V


i. Mendeskripsikan data, menginterpretasi data, & menguji hipotesis
Maksud dr mendeskripsikan data yakni menghidangkan data dlm bentuk yg mudah dipahami oleh orang lain. Dalam penghidangan data, angka-angka yg ditampilkan sudah merupakan hasil rata-rata hasil perlakuan, pola tabel desain penelitian di atas.

Jika pada data yg disuguhkan terjadi peningkatan berat tubuh ayam kampung sesuai dgn jumlah pertambahan pakan pelet BR yg diberikan, (berdasarkan tabel rata-rata berat ayam kampung), dapat diinterpretasikan bahwa peningkatan pakan pelet BR mampu meningkatkan pertambahan berat ayam kampung.

j. Menguji hipotesis
Hipotesis yg sudah dirumuskan ialah “Terdapat pengaruh positif sumbangan pakan pelet BR kepada pertambahan berat tubuh ayam kampung “. Jika data-data yg diperoleh mendukung hipotesis, hipotesis yg diungkap di atas terbukti benar.

k. Menyusun pembahasan hasil observasi
Pembahasan hasil penelitian ialah membandingkan hasil penelitian, teori, fakta, & konsep-konsep yg ditulis dlm tinjauan pustaka. Kemudian menunjukkan alasan-alasan (argumentasi) untuk memperkuat hasil observasi.

l. Kesimpulan & saran
Kesimpulan & saran ini didasarkan pada analisis data & pembahasan. Kesimpulan harus mengacu pada tujuan observasi, misal kesimpulan penelitian di atas ialah; “Jumlah santunan pakan pelet BR berpengaruh terhadap pertambahan berat tubuh ayam kampung umur 10 sampai 40 hari”.

Dari kesimpulan mampu dirumuskan nasehat-rekomendasi, contohnya:
 Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-aspek lain yg memengaruhi penambahan berat tubuh ayam kampung.
 Perlu dikaji ulang berapa jumlah penambahan pakan pelet BR yg efektif untuk mempercepat pertambahan berat tubuh ayam kampung

m. Menyusun daftar pustaka
Daftar pustaka disusun dengan-cara berurutan menurut huruf. Contoh:
 Biologi, Campbell  Reece  Mitchell, Edisi kelima  Jilid 3, Penerbit Erlangga, tahun 2004.
 Prosedur Penelitian, DR. Suharsini Arikunto, Penerbit Rineka Cipta, tahun 1996.
 Zoologi, Prof. Drs. Radioputro, Penerbit Erlangga, 1983.

3. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Ilmiah
Sistematika penulisan laporan observasi selaku berikut.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Kajian Hasil-Hasil Penelitian
C. Rumusan Hipotesis (apabila ada)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Variabel & Definisi Operasional Variabel
B. Rancangan Penelitian
C. Sasaran Penelitian (Populasi & Sampel)
D. Instrumen Alat & Bahan
E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
F. Rencana Analisis Data
G. Jadwal Penelitian
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Interpretasi Data
C. Uji Hipotesis
D. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN