Contoh Peran Ihwal Metode Riset Gizi “ Klarifikasi Tata Cara Observasi Pada Jurnal”

TUGAS
METODE RISET GIZI
“ Penjelasan Metode Penelitian Pada Jurnal”

 OLEH :

PUTRI SULHAM WIJAYA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN ILMU DAN TENOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016

 

Penjelasan :
  
Tujuan observasi adalah mengecek sistem penyelenggaraan masakan lunak dan menganalisis persepsi responden terhadap kuliner lunak serta argumentasi menghabiskan atau tidak menghabiskan kuliner.
Pada jurnal ini dijalankan penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan  tata cara survey yang dimana tata cara survey ialah sistem pengambilan data dengan cara pengamatan  yakni dengan menunjukkan kuisioner atau wawancara. 
Penelitian ini memakai sistem survey karna untuk menerima data dari para koresponden mesti dikerjakan dengan cara menanyakan hal-hal yang mau diteliti, tetapi yang hendak dijadikan selaku koresponden sebelumnya sudah ditetapkan.
Sampel pada observasi ini adalah bab dari populasi yang diambil secara purposive sejumlah 30 orang di setiap rumah sakit, dengan persyaratan sampel pasien cukup umur (21-60 tahun), menerima makanan lunak, sekurang-kurangnyasudah dirawat selama dua hari, bisa berkomunikasi, bersedia mengikuti observasi.
 Koreponden dibagi menurut karakteristik yang dapat mendukung, atau memudahakan  observasi yang dikerjakan. Seperti pada pengumpulan data ihwal daya terima makan lunak pasien, argumentasi pasien tidak menghabiskan masakan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah serta kuliner selingan.
Sedangkan untuk mendapatkan data perihal pergantian hidangan kuliner pada rumah sakit bisa dilaksanakan dengan pengambilan data secara primer dan sekunder ( observasi, dan pengambilan data pada instansi ) yang bersangkutan. 
Penjelasan:
 Tujuan penelitian ini yakni mengidentifikasi korelasi antara sikap dan tingkat konsumsi energi dengan status gizi balita.
 Penelitian ini menggunakan tata cara cross sectional yang dimana Metode Cross Sectional ialah Metode cross sectional yakni tata cara yang di pakai untuk mencari kekerabatan sehingga lebih sempurna atau lebih sering di gunakan dalam model observasi yang bertujan untuk mengidentifikasi sikap dan tinkat konsumsi, mengetahui perbedaan konsumsi energi, mengenali relasi kepuasan pelayanan RS, mengetahui teladan konsumsi masakan serta kekerabatan asupan energi dan zat gizi.
 Besaran sampel berjumlah 81 orang dengan memakai teknik Proportional Random Sampling. 
Pengukuran status gizi dengan menggunakan indeks BB/U WHO 2005, untuk perilaku dan konsumsi energi memakai kuesioner dan penilaian asupan makanan.
 Analisa bivariat memakai chi square.
Penjelasan :
     
Tujuan : untuk mengenali perbedaan konsumsi energi dan zat-zat gizi berdasarkan metode recall dan record menurut interval waktu konsumsi kuliner di Pondok Pesantren Ibadurrahman Kotamadya Tangerang. 
Jenis Penelitian ini adalah cross sectional. Metode cross sectional ialah tata cara yang di pakai untuk mencari kekerabatan sehingga lebih tepat atau lebih sering di gunakan dalam versi observasi yang bertujan untuk mengidentifikasi perilaku dan tingkat konsumsi, mengetahui perbedaan konsumsi energi, mengetahui hubungan kepuasan pelayanan RS, mengetahui acuan konsumsi masakan serta kekerabatan asupan energi dan zat gizi.
Responden berjumlah 109 dewasa putri. 
Analisa data memakai uji t-independen dan uji anova untuk menganggap perbandingan dua sistem konsumsi makanan berdasarkan rata-rata lama hari.
Penjelasan : 
Tujuan penelitian yaitu untuk membuatkan  versi indeks pembangunan gizi. Penelitian ini menggunakan dua pen- dekatan, yaitu :
a.    observasi kualitatif 
Dengan penelitian kualitatif akan dikem- bangkan instrumen indeks pembangunan gizi (IPG).
b. kuantitatif.
Penelitian kuantitatif dilaksanakan untuk mengkontruksi instrumen serta pengkajian      IPG Kota Semarang. 

Penjelasan :

Tujuan observasi ini yaitu  mengetahui  hubungan kepuasan pelayanan kuliner RS dan asupan makanan dengan pergantian status gizi pasien yang dirawat di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak. 
Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini yaitu semua pasien yang dirawat di instalasi rawat inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak. yang dimana Metode cross sectional adalah metode yang di gunakan untuk mencari kekerabatan sehingga lebih tepat atau lebih sering di gunakan dalam model observasi yang bertujan untuk mengidentifikasi sikap dan tinkat konsumsi, mengetahui perbedaan konsumsi energi, mengetahui korelasi kepuasan pelayanan RS, mengetahui contoh konsumsi masakan serta hubungan asupan energi dan zat gizi.

    Penjelasan : 
Survei dijalankan dengan cara wawancara memakai kuesioner dan versi masakan tiruan.
Penjelasan :
 Metode :
Jenis observasi deskriptif di bidang gizi klinik. Pendekatan penelitian ini di kerjakan secara cross sectional study, semua variabel yang di teliti di  kunjungi. Penelitian dilaksanakan di RS. Tugurejo Semarang terletak di  jalan Raya  Tugu. 
Populasi  yang  diambil  yakni semua pasien yang  menderita  hipertensi  rawat  jalan di RS. Tugurejo. Data  primer  diperoleh  dengan cara  wawancara  langsung pada  penderita. 
 Penjelasan : 
Metode :
Jenis Penelitian yang dipakai ialah cross sectional Metode cross sectional ialah metode yang di pakai untuk mencari kekerabatan sehingga lebih tepat atau lebih sering di gunakan dalam model penelitian yang bertujan untuk mengidentifikasi perilaku dan tinkat konsumsi, mengetahui perbedaan konsumsi energi, mengetahui korelasi kepuasan pelayanan RS, mengenali contoh konsumsi kuliner serta relasi asupan energi dan zat gizi.
Populasi adalah semua santri putri yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Makassar sebanyak 100 orang. 

Penjelasan :

Metode :
Penelitian ini memakai percobaan acak buta pada 100 pasien TBC terbagi menjadi kon- trol dan perlakuan.
Penelitian dilakukan lewat 3 tahap yakni: (1) penentuan jenis makanan yang mampu ditingkatkan kua- litas cita rasanya pada sajian makanan lazimdi RSUP H. Adam Malik Medan, (2) penentuan sampel penelitian, (3) menganalisis pengaruh kenaikan mutu cita rasa kuliner terhadap konsumsi kuliner, asupan zat gizi, status kesehatan (berat badan, indeks massa badan), dan usang perawatan pasien.