A. Assessment (tgl 25 Agustus 2005)
1). Anamnesa
Data pasien
a. Nama : Tn. H
b. Umur : 67 tahun
c. Alamat : Jl. Lapangan condet Raya no.
52 kerikil ampar Jakarta timur
d. Pekerjaan : Karyawan
e. Agama : Islam
f. Diagnosa medis : Repair ruptur m. Quadriceps
g. Tindakan yang dilakukan : Post op repair ruptur
m. Quadriceps
h. Tgl operasi : 4 Juli 2005
i. Tgl mulai acara Fisioterapi : 25 Agustus 2005
2). Riwayat Penyakit
a). Keluhan utama
: Os mengeluh nyeri pada kawasan operasi m. Quadriceps kiri dan ketidakmampuan menekuk lutut secara penuh
b). Riwayat Penyakit sekarang
Pada tgl 3 juli 2005 Os mengalami kecelakaan kemudian lintas dijambi dan langsung dibawa ke RS Jambi lalu dikerjakan operasi. Setelah itu Os pulang kejakarta, kemudian Os menjalani fisioterapi diRS Siaga Raya.
c). Riwayat Penyakit dahulu : Tidak ada
3). Pemeriksaan
a) Pemeriksaan lazim
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tekanan Darah : 130 / 80 mmHg
c. Denyut Nadi : 80 x / menit
d. Pernafasan : 20 x / menit
e. Suhu : Afebris
b) Inspeksi
a. Os tiba dengan teladan jalan pincang dan tanpa santunan alat apapun
b. Ada bekas luka pada tungkai atas dan bawah sebelah kiri dan terlihat ada oedema.
c. Tungkai kanan tampakwajar
c) Palpasi
a. Adanya oedema pada tungkai atas dan bawah
b. Adanya nyeri tekan pada tempat operasi
d) Antropometri
Panjang tungkai
|
Kanan
|
Kiri
|
True length
|
87 cm
|
87 cm
|
Bone length
|
44 cm
|
44 cm
|
Apperence length
|
97 cm
|
97 cm
|
|
e) Lingkar segmen
Lingkar segmental
|
kanan
|
Kiri
|
Tungkai atas
|
43 cm
|
45 cm
|
Tungkai bawah
|
35 cm
|
39 cm
|
Lingkar kaki
|
23 cm
|
25 cm
|
f) MMT
Gerakan
|
Kanan
|
Kiri
|
Ekstensi Knee
|
5
|
3-
|
Fleksi Knee
|
5
|
3-
|
g) ROM
Gerakan
|
Kanan
|
Kiri
|
Ekstensi Knee
|
0°
|
0°
|
Fleksi Knee
|
135°
|
37°
|
h) Pengukuran nyeri (VAS)
½
Tidak nyeri 3,5 cm Nyeri sekali
A. Problem Fisioterapi
a) Adanya atrofi pada m.quadriceps
b) Adanya hypostesia tempat lateral paha bawah
c) Oedema pada tungkai atas dan tungkai bawah
d) Keterbatasan gerak sendi fleksi knee kiri
e) Gangguan gerak fungsional
f) Menurunnya kekuatan otot
B. Diagnosa Fisioterapi
Gangguan gerak sendi, kinerja otot dan ROM yang berkaitan dengan post op repair ruptur m. quadriceps.
D. Rencana Fisioterapi
1. Jangka Pendek
· Mengurangi nyeri
· Mengurangi oedema
· Meningkatkan kekuatan otot
· Meningkatkan ROM
· Melatih fungsional berjalan
2. Jangka Panjang
Mengembalikan dan memajukan kesanggupan fungsional pasien dalam melakukan kegiatan secara normal.
3. Rencana intervensi
a. MWD (Micro Wave Diatermy)
b. IFC
c. Ultra Sound
d. Quadriceps exercise dengan metode contract relaks & stretching
e. Quadriceps setting
f. Aktif Asisted exercise
g. Home acara
E. Intervensi Fisioterapi
· MWD
Diberikan selama 10 menit dengan intensitas 120 W/cm² , diberikan pada daerah lutut sebelah kiri.
· IFC
Diberikan selama 10 menit dengan intensitas toleransi pasien dengan memakai 4 pad yang dipasang pada lutut dan pergelangan kaki.
· Ultra Sound
Diberikan selama 3 menit dengan intensitas 1,8 W/cm², diberikan pada daerah lutut kiri.
· Quadriceps Exercise dengan tata cara contract relaks & stretching
Posisi pasien telungkup dan salah satu tangan fisioterapis diletakan dipaha untuk stabilisasi dan tangan yan satunya ditungkai depan. Kemudian pasien diminta untuk menurunkan kebawah dan tangan fisioterapis menahan lalu relaks dan pada ketika itu dilaksanakan stretching hingga batas toleransi nyeri (ditahan selama 5 hitungan dan diulangi selama 30 kali).
· Quadriceps setting
Posisi pasien terlentang, kedua tungkai lurus. Pasien diminta untuk menekan lututnya yang kiri kebawah. Tangan terapis diletakan diatas m.quadriceps untuk merasakan kontraksi. Kemudian minta pasien untuk menahan kontraksinya dengan 5 kali hitungan dan diulangi selama 30 kali. Lebih lanjut cara ini dijalankan dengan cara meletakan bantalan pasir dibawah lutut kiri pasien dan pada 1/3 distal tungkai bawah diberi beban 2 kg.
· Aktif Asisted exercise
a. Pada Hip
Pasien tidur terlentang dan diintrusikan untuk menggerakan hipnya keatas dengan diberi sedikit pertolongan untuk menambah ROM hip.
b. Pada Knee
Pasien tidur terlentang, diminta untuk melakukan gerakan fleksi-ekstensi knee secara aktif.
c. Pada Ankle
Pasien tidur terlentang, diminta untuk melakukan gerakan plantar fleksi-dorsal fleksi, eversi-inversi.
· Home acara
Pasien diusulkan untuk kembali berlatih dirumah berdasarkan latihan yang sudah diajarkan.
F. Evaluasi
Evaluasi dijalankan pada tanggal 27 dan 29 Agustus 2005, dengan hasil selaku berikut :
· Nyeri berkurang
· Oedema berkurang
· Ada kenaikan kekuatan otot
· Ada kenaikan ROM
· Ada perbaikan contoh berlangsung
G. Lampiran
1. Pengukuran nyeri
Tanggal 27 Agustus 2005
½
Tidak nyeri 3,3 cm Nyeri sekali
Tanggal 29 Agustus 2005
½
Tidak nyeri 3 cm Nyeri sekali
2. MMT
Kanan
|
Kiri
|
|||
27-08-05
|
29-08-05
|
27-08-05
|
29-08-05
|
|
5
|
5
|
Fleksi Hip
|
3
|
3+
|
5
|
5
|
Ekstensi Hip
|
3
|
3+
|
5
|
5
|
Plantar fleksi ankle
|
3
|
3+
|
5
|
5
|
Dorsal fleksi ankle
|
3
|
3+
|
3. ROM
Sendi
|
Kanan
|
Kiri
|
||
27-08-05
|
29-08-05
|
27-08-05
|
29-08-05
|
|
Fleksi knee
|
135°
|
135°
|
40°
|
55°
|
Ekstensi knee
|
0°
|
0°
|
0°
|
0°
|
4. Lingkar segmen
Kanan
|
27-08-05
|
29-08-05
|
Kiri
|
27-08-05
|
29-08-05
|
Tungkai Atas
|
43 cm
|
43 cm
|
Tungkai Atas
|
45 cm
|
45 cm
|
Tungkai Bawah
|
35 cm
|
35 cm
|
Tungkai Bawah
|
38 cm
|
38 cm
|
Punggung kaki
|
23 cm
|
23 cm
|
Punggung kaki
|
25 cm
|
25 cm
|