Kemunafikan ialah penyakit berbahaya. Awal Surat Al Baqarah mengisyaratkan dgn banyaknya ayat yg membicarakannya. Apa saja ciri-ciri orang munafik, berikut ini hadits & penjelasannya.
Daftar Isi
Pengertian Munafik & Nifak
Munafik (المنافق) yakni orang yg nifaq (النفاق). Secara bahasa, nifaq artinya ketidaksamaan antara lahir & batin.
Jika ketidaksamaan itu dlm hal kepercayaan, hatinya kafir tetapi mulutnya menyampaikan beriman, maka ini yaitu nifaq i’tiqadi. Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hijrah ke Madinah, ada munafik-munafik jenis ini dgn gembongnya berjulukan Abdullah bin Ubay bin Salul.
Nifaq jenis inilah yg Allah firmankan di awal-awal Surat Al Baqarah:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Di antara manusia ada yg mengatakan: “Kami beriman pada Allah & Hari kemudian,” pada hal mereka itu sebenarnya bukan orang-orang yg beriman. (QS. Al-Baqarah : 8)
Karena kemunafikan itu problem hati yg tersembunyi, maka tak seorangpun yg bisa menentukan seseorang itu munafik atau bukan. Bahkan teman sekaliber Umar bin Khatab pun tak mengetahuinya. Di antara para sobat nabi, cuma Hudzaifah Ibnul Yaman yg tahu satu per satu siapa orang-orang munafik di Madinah. Beliaulah pemegang rahasia Rasulullah.
Nifaq yg kedua ialah nifaq amali. Yakni melaksanakan pekerjaan orang-orang munafik, tetapi masih ada iman dlm hatinya. Nifaq amali tak sampai mengeluarkan seseorang dr Islam, tetapi merupakan dosa besar yg harus dijauhi.
Ciri-Ciri Orang Munafik
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dgn tentang ciri-ciri orang munafik:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Tanda-tanda orang munafik ada tiga: bila berbicara ia berbohong, kalau berjanji ia mengingkari, & kalau diberi amanah ia berkhianat. (HR. Bukhari & Muslim)
Jika para sobat saja tak mengetahui orang per orang siapa munafik, terlebih kita. Namun dr hadits ini, kita tahu tiga ciri atau tandanya. Jika ciri-ciri munafik ini ada pada seseorang, hendaklah berhati-hati, jangan jadikan ia pemimpin bagi umat Islam. Namun yg lebih penting, dgn mengamati gejala ini kita mewaspadai diri kita supaya jangan sampai kemunafikan hinggap dlm jiwa.
1. Suka Berbohong
Ciri orang munafik yg pertama adalah suka berbohong.
إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ
jika berbicara ia berbohong
Semakin sering berbohong, kian dekat dgn kemunafikan. Semakin sering berdusta, semakin bersahabat ia dgn nifaq.
Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menerangkan sifat seorang mukmin. Bahwa mungkin saja seorang mukmin itu penakut, mungkin saja bakhil, tetapi tak mungkin seorang mukmin itu pembohong.
قيل لرسول الله صلى الله عليه و سلم أيكون المؤمن جبانا فقال نعم فقيل له أيكون المؤمن بخيلا فقال نعم فقيل له أيكون المؤمن كذابا فقال لا
Ditanyakan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut?” Beliau menjawab: ‘Ya.” Beliau ditanya lagi: “Apakah seorang mukmin dapat menjadi bakhil?” Nabi menjawab: “Ya.” Lalu ditanyakan lagi: “Apakah seorang mukmin dapat menjadi pembohong?” Beliau menjawab: “Tidak!” (HR. Malik dr Sofwan bin Sulaim dlm Al-Muwatha’)
2. Sering Mengingkari Janji
Ciri orang munafik yg kedua yaitu sering mengingkari kesepakatan.
وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ
dan jika berjanji ia mengingkari
Semakin sering mengingkari komitmen, kian bersahabat dgn kemunafikan. Semakin banyak ingkar komitmen, terlebih janji yg besar, makin dekat ia dgn nifaq.
Tanda munafik yg kedua ini tak lebih mudah disingkirkan daripada tanda munafik pertama. Sering kali seorang muslim sudah bisa menjaga biar perkataannya benar, menghindari berbohong, tetapi ia masih gampang berjanji padahal ia tahu dirinya sukar memenuhi komitmen itu.
Apalagi jika seseorang menjadi kandidat pemimpin; dorongan untuk berjanji biasanya lebih besar. Pada masa kampanye, semoga diseleksi, seseorang banyak berjanji. Janji ini komitmen itu. Lalu bagaimana sesudah terpilih, apakah akad-kesepakatan itu dipenuhi?
3. Berkhianat
Ciri orang munafik yg ketiga ialah sering mengkhianati amanah.
وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
dan kalau diberi amanah ia berkhianat
Semakin sering mengkhianati amanah, makin erat dgn kemunafikan. Semakin besar amanah yg dikhianati, makin jelas tanda kemunafikan.
Amanah bentuknya bisa beragam. Bisa jadi ia adalah pekerjaan atau profesi yg di dalamnya ada kewajiban yg sebaiknya kita penuhi. Bisa jadi ia ialah kepemimpinan yg kita telah mendapat kepercayaan mengembannya. Bahkan titipan barang dr orang lain agar kita menjaganya. Atau rahasia dr orang lain agar kita menyimpannya.
Maka, marilah kita melaksanakan introspeksi diri supaya tak terjerumus dlm kemunafikan. Jika selama ini kita kurang komitmen kepada kejujuran, gampang mengingkari kesepakatan atau menilai remeh amanah, marilah kita banyak istighfar, bertaubat & memperbaiki diri.
Pelajaran Hadits
Dari hadits shahih riwayat Imam Bukhari & Imam Muslim di atas, kita menerima banyak pelajaran penting. Antara lain selaku berikut:
1. Munafik yakni orang yg nifaq, antara lahir & batinnya tak sama (bertolak belakang). Yang paling parah yaitu tatkala dengan-cara dzahir mengatakan beriman tetapi hatinya kafir. Inilah nifaq i’tiqadi.
2. Selain nifaq i’tiqadi, ada pula nifaq amali. Yakni perbuatannya ibarat orang-orang munafik, namun dlm hatinya masih ada kepercayaan. Nifaq i’tiqadi mengeluarkan seseorang dr Islam. Sedangkan nifaq ‘amali tak sampai mengeluarkan dr Islam, tetapi merupakan dosa besar.
3. Meskipun orang munafik tak mampu dimengerti dengan-cara niscaya, namun tanda-tandanya dapat dimengerti. Terutama untuk nifaq ‘amali.
4. Ciri-ciri munafik ada tiga yakni kalau mengatakan ia dusta, kalau berjanji ia mengingkari & kalau diberi amanah ia berkhianat.
Demikian hadits perihal ciri-ciri orang munafik & penjelasannya. Semoga Allah menjauhkan kita semua dr kemunafikan & ciri-cirinya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]