Ciri-ciri Husnul Khatimah dan Su`ul Khatimah (Bagian 4)

Lanjutan dr Ciri-ciri Husnul Khatimah & Su`ul Khatimah (Bagian 3)

Kedelapan, meninggal dunia dlm kondisi bederma shalih.

Sebagaiamana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yg mengucapkan kalimat La Ilaha Illallah dengan menghendaki ridha Allah Ta’ala, & meninggal dunia pada saat itu, maka dia akan masuk surga.

Seseorang yg berpuasa pada suatu hari dgn menghendaki ridha Allah Ta’ala, & meninggal dunia pada dikala itu, maka ia akan masuk surga; & seseorang yg bersedekah, & meninggal dunia pada saat itu, maka dia akan masuk nirwana.” (HR. Ahmad)

Adapun su’ul khatimah, ialah di saat seseorang meninggal dunia dlm kondisi berpaling dr Allah Ta’ala, melakukan perbuatan yg dimurkai-Nya, tak pernah melaksanakan keharusan bergama.

Tidak disangsikan, bahwa hal itu merupakan simpulan kehidupan yg buruk.

Orang-orang bertakwa senantiasa merasa cemas bila hal itu terjadi pada diri mereka, & senantiasa memohon pada Allah Ta’ala supaya terjauh darinya.

Pada saat ini, banyak terlihat gejala su`ul khatimah di sebagian masyarakat, mirip seseorang yg menolak & enggan untuk mengucapkan kalimat syahadat, meninggal dunia dlm keadaan mengucapkan kata-kata kotor & haram.

Tingkatan su`ul khatimah ada dua yakni selaku berikut:

Pertama, tingkatan yg sungguh keji, yaitu tatkala seseorang akan meninggal dunia, hatinya diliputi rasa ragu & ingkar pada Allah hingga ruhnya dicabut.

Hal ini menjadi penghalang antara dirinya dgn Allah Ta’ala, & menyebabkan dirinya mendapatkan siksaan yg kekal & baka.

  Menjadi “Anak Hilang” Usai Gunung Purba

Kedua, pada ketika akan meninggal dunia, hati seseorang diliputi kecintaan terhadap sesuatu yg berkaitan dgn dunia, atau mencintai hal-hal yg diharamkan, sehingga rasa cinta tersebut tertancap dlm hatinya.

Seseorang akan meninggal dunia sebagaimana beliau hidup, kalau beliau tergolong orang yg terbiasa mempraktikkan riba, maka beliau akan menyelesaikan hidupnya dgn kecintaannya terhadap riba.

Su`ul khatimah tak akan terjadi pada seorang, bila lahir & batinya bareng Allah Ta’ala & senantiasa jujur dlm perkataan & amal perbuatannya.

Ya Allah, kami memohon husnul khatimah terhadap-Mu, & berlindung kepada-Mu dr su’ul khatimah.

Ya Allah, ridhailah kami untuk selalu beramal shalih tatkala akhir hayat menjemput kami, Wahai Dzat Yang Maha Pengasih.

Demikian ditulis kembali dr Durus Al-Am karya Abdul Malik Al-Qasim.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]