Ciri-ciri Husnul Khatimah dan Su`ul Khatimah (Bagian 2)

Lanjutan dr Ciri-ciri Husnul Khatimah & Su`ul Khatimah

Dalil yg menjelaskan hal tersebut, di antaranya yaitu hadits yg diriwayatkan dr Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu Anha, bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ أَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ، وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ

Barangsiapa yg mencintai perjumpaan dgn Allah, maka Allah mengasihi perjumpaan dengannya, & barangsiapa yg membenci perjumpaan dgn Allah, maka Allah membenci perjumpaan dengannya.”

Maka aku [Aisyah] mengajukan pertanyaan, “Wahai nabiyullah, apakah tujuannya kebencian terhadap maut? Kita semua tidak suka maut.”

Beliau bersabda,

لَيْسَ كَذَلِكِ، وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا بُشِّرَ بِرَحْمَةِ اللهِ وَرِضْوَانِهِ وَجَنَّتِهِ أَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ، فَأَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ، وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا بُشِّرَ بِعَذَابِ اللهِ وَسَخَطِهِ،كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ، وَكَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ

Bukan begitu, akan namun seorang mukmin kalau diberitakan kepadanya perihal kasih sayang Allah Ta’ala, ridha & nirwana-Nya, maka ia akan menyukai untuk bertemudgn Allah Ta’ala, & Allah pun menyukai perjumpaan dengannya.

Adapun seorang kafir jika diberitakan kepadanya ihwal siksa Allah Ta’ala & kemurkaan-Nya, maka dia akan benci untuk berjumpa dengan-Nya, & Allah pun benci untuk berjumpa dengannya.” (HR. Al-Bukhari & Muslim).

Husnul khatimah memiliki banyak tanda. para ulama sudah menelitinya dgn menyaksikan dalil-dalil yg berkaitan dgn hal tersebut, di sini akan sebutkan beberapa di antaranya:

Pertama, tatkala seseorang meninggal dunia ia mengucapkan kalimat syahadat.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Barang siapa yg ucapan terakhir (dalam hidupnya) ialah La Ilaha Ilallah (tidak ada Tuhan yg berhak disembah selain Allah), maka ia akan masuk nirwana. (HR. Abu Dawud).

  Inilah Amalan 4 Imam Madzhab yang Jarang Kita Ketahui (Bagian 2)

Kedua, kening yg berkeringat tatkala meninggal dunia.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِيْنِ

Kematian seorang mukmin (ditandai) dgn kening yg berkeringat.” (HR. Ahmad).

Ketiga, meninggal dunia pada malam atau siang hari jum’at, sesuai dgn sabda Shallallahu Alaihi wa Sallam,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

Tidaklah seorang muslim meninggal dunia pada hari jum’at atau malamnya, kecuali Allah akan menjaganya dr siksa kubur.” (HR. At-Tirmidzi & Ahmad).

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Ciri-ciri Husnul Khatimah & Su`ul Khatimah (Bagian 3)