Ciri-ciri Umum & Karakteristik Fabel
1. Menggunakan tokoh binatang dlm penceritaannya
2. Hewan yg selaku tokoh utama mampu bertingkah mirip manusia (mengatakan, berfikir)
3. Menunjukkan penggambaran budpekerti/bagian susila & aksara insan & kritik perihal kehidupan di dlm ceritanya.
4. Penceritaan yg pendek.
5. Menggunakan opsi kata yg mudah.
6. Dalam cerita fabel, paling baik yg diceritakan yaitu antara karakter manusia yg lemah & berpengaruh.
7. Menggunakan setting alam (Schauplatz in der Natur)
Cerita fabel dibangun oleh unsur – unsur selaku berikut:
1. Tokoh: orang/ binatang yg menjadi pelaku dlm kisah (tokoh protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).
2. Ciri tokoh utama ialah (1) sering dibicarakan; (2) sering timbul; & (3) menjadi pusat cerita (menggerakkan jalan kisah). Tokoh pembantu adalah tokoh aksesori.
3. Penokohan: tunjangan huruf pada tokoh. Karakter bisa bersifat protagonis/yang disenangi atau tokoh antagonis/yang tak disenangi.
4. Watak tokoh mampu disimpulkan dr penggambaran fisik, penggambaran langkah-langkah tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/ narasi penulis kepada tokoh.
5. Setting atau latar adalah tempat & waktu kejadian serta situasi dlm dongeng. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, & latar sosial. komponen Intrinsik
6. Tema ialah pemikiran yg mendasari kisah. Tema dapat didapatkan dr kalimat kunci yg diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan insiden alasannya adalah-balasan pada kisah
7. Amanat yaitu pesan yg disampaikan penulis dengan-cara tak eksklusif. Amanat ditarik kesimpulan dr sikap penulis kepada permasalahan yg diangkat pada dongeng.
Fabel ialah dongeng fiksi berupa dongeng yg menggambarkan kecerdikan pekerti insan yg diumpamakan pada binantang. Karakter binatang dlm cerita fabel dianggap mewakili aksara manusia & diceritakan bisa bertindak mirip manusia tetapi tak menghilangkan huruf binatangnya. Tokoh fabel yaitu binatang.
Fabel bertema kehidupan binatang. Biasanya, berlatar di hutan, sungai, atau alam bebas yg tak dapat diubah menjadi latar rumah atau sekolah.
Tokoh dlm fabel biasanya adalah binatang jinak & binatang liar. Misalnya, fabel Cici & Serigala pada buku ini memakai tokoh kelinci & serigala. Tokoh baik akan selsai senang & tokoh jahat rampung sengsara atau mendapatkan akhir dr perbuatannnya.
Konflik fabel disebabkan oleh pengkhianatan, kelicikan, penghinaan, keangkuhan, persahabatan, perilaku buruk yg risikonya diperbaiki, kecerdikan, keluarga, & sebagainya. Konflik-pertentangan tersebut mengemban amanat berbentuknilai-nilai susila & abjad insan yg baik.
Latar fabel berbentukalam (hutan, sungai, kolam, lembah, & sebagainya). Sebagai teks narasi fabel memiliki urutan-urutan insiden yg menarik & menginspirasi.
Alur pada tabel umumnya alur maju ( dr awal bergerak maju hingga terjadi akibat dr insiden sebelumnya) Dalam urutan beberapa peristiwa atau peristiwa dengan-cara kronologis memakai konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, sesudah itu, atau alhasil.Penggunaan konjungsi waktu serempak (sementara itu, seraya, sambil)
Jenis fabel ada yg terdapat pesan eksplisit (ada koda) & ada fabel yg pesan pengarang tak dicantumkan dengan-cara eksplisit.