Cerita Lucu (22)

Kuda dalam perut

Ada seorang abnormal di rumah sakit abnormal sedang bercakap-mahir dengan dokternya, memohon kepada sang dokter biar beliau dapat menyembuhkan rasa sakit di dalam perutnya alasannya berdasarkan Si Gila ada seekor kuda di dalam perutnya.
si Gila : Dok !!, mohon dok..keluarkan kuda ini dari perut saya, rasanya sakiiit sekali dok, aku mohon dok..!
Dokter: Mana..sini aku obati (sang dokter menyuntikan obat tidur terhadap si abnormal dan sesudah itu beliau mengambil kuda berwarna putih dan ditempatkan disamping si Gila yang masih pingsan)
Setelah si Gila siuman…
Dokter: Naah.kini kudanya sudah aku keluarkan..kamu bisa tenang dan tidak akan merasakan sakit lagi.
Si Gila: Tapi dok….kuda yang ada diperut aku berwarna coklat.
————————————————————————————————–

3 Parasut

Dalam pesawat terbang dari Dili menuju Denpasar terdapat tiga penumpang. Yang seorang yakni anggota pramuka dan pastor asal Timor Timur dan Harmoko. Tiba-tiba terdengar bunyi pilot melalui pengeras suara.
“Dalam beberapa detik pesawat kita akan jatuh. Sayang kita hanya punya tiga parasut. Saya akan mengambil satu, sebab saya harus melaporkan kecelakaan yang melipatkan tokoh penting ini.” Sang pilot pun eksklusif loncat. Melihat pilot dengan sigap meloncat, Harmoko tergesa-gesa mengambil 1 suatu parasut yang ada di dekatnya. “Saya perlu menyelamatkan diri,” ujar Harmoko, “Sebab aku bertugas memimpin Sidang Umum MPR untuk menggolkan Soeharto sebagai Presiden RI.” Harmoko pun pribadi terjun menyusul sang pilot.
Pastor pun memandang si pramuka kecil. “Nak,” ujar sang pastor, “Saya sudah puas menjalani kehidupan ini. Sedang kamu masih mesti menjalaninya. Gunakanlah parasut ini. Semoga Tuhan menyertaimu, Nak.”
“Jangan bersedih, Pastor”‘ ujar si pramuka. “Kita masih punya dua parasut. Yang diambil Pak Harmoko tadi adalah ransel aku.”
————————————————————————————————–
Lurus…boleh jalan terus…
Di suatu perempatan jalan mirip lazimada tulisan “Lurus..jalan terus! Saya..berhubung mau lurus..ya tancap gas lagi agak dalam…eeehhh datang-datang sepeda motor didepan saya tiba-datang menginjak rem secara secara tiba-tiba.. soalnya terdengar berdecit-2. Saya tentu eksklusif banting stir agak kekiri untuk menyingkir dari ukiran,maklum jalanan agak padat. Saya pribadi buka jendela dan mengumpat pada si pengemudi tersebut “heh mas…gimana sih! kan itu ada tulisannya kalo lurus jalan terus!..” sambil sedikit melotot pasti.. Si pengemudi tersebut kelihatan dengan paras tak berdosa mirip mau minta maaf…beliau membuka helm nya..”tapi pak…aku kan keriting…”
————————————————————————————————–

Mengaku

Seorang guru Sejarah menunjukkan pertanyaan kepada murid-muridnya, “Anak-anak, siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945?”
Murid-murid semua membisu seribu bahasa.  Karena sampai menjelang usai jam pelajaran belum satu murid pun menjawab, sang guru marah dan hasilnya menghukum seluruh muridnya berjemur di lapangan upacara

hingga sore hari. Salah seorang murid tersebut, sebut saja Anto, tiba di rumah dengan menangis tersedu-sedu.  Ayahnya yang keheranan bertanya, “To, kenapa kamu? Berkelahi?”  Anto menjawab, “Bukan Pak, tetapi kami dihukum jemur oleh pak Guru.” Ayahnya mengajukan pertanyaan lagi, “Kenapa sampai dieksekusi?” Anto menjawab, “Kami tidak menjawab siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945, pak” Tiba-datang wajah sang Ayah merah padam dan menampar anaknya itu sembari menghardik, “Kenapa tidak mengaku saja kamu yang menulisnya!!!”