Pekan ini saya mengisi pengajian Tarhib Ramadhan di beberapa lembaga. Pada pengajian di suatu perusahaan, saya mengajak mereka mengisi polling di Menti.com dgn beberapa pertanyaan. Di antaranya, “Apa yg paling Anda sukai di bulan Ramadhan?”
Jawabannya menggelitik. Tiga balasan terbanyak yakni THR, Malem Selawe, & Ngabuburit. Tidak salah, saya sampaikan kalau itu jawaban yg jujur. Manusiawi. Namun, ada hal lain yg mestinya lebih kita senangi di bulan Ramadhan ini.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah dlm kitabnya, Ar Ruh, mengisahkan beberapa peristiwa yg hampir sama wacana penyesalan orang yg meninggal. Di antaranya riwayat Ibnu Abi Dunya dr Abu Qilabah.
“Aku pergi dr Syam menuju Bashrah,” kata Abu Qilabah memulai kisahnya. “Di tengah perjalanan, gue singgah di suatu daerah. Malamnya, sesudah bersuci, gue shalat. Lalu tidur di situ yg ternyata ada kuburannya.”
Antara tidur & terjaga, Abu Qilabah dihadiri penghuni kubur tersebut. “Semalaman kau-sekalian telah mengusikku. Kalian yaitu orang yg bisa beramal tetapi tak mengenali. Sedangkan kami yakni orang yg mengenali namun tak mampu bersedekah. Dua rakaat seperti yg kau-sekalian lakukan tadi lebih baik dr dunia & seisinya,” kata penghuni kubur itu pada Abu Qilabah.
Dalam beberapa riwayat yg lain dgn pelaku berlawanan, penghuni kubur menyampaikan, “Shalat dua rakaat mirip yg kalian lakukan lebih gue senangi daripada dunia & seisinya.”
Perhatikanlah, shalat dua rakaat lebih diminati oleh orang yg telah meninggal dibandingkan dengan dunia seisinya. Apalagi dibandingkan dgn THR yg cuma satu kali gaji atau dua kali honor.
Dan sungguh kelak orang-orang yg telah meninggal dunia ingin dikembalikan ke dunia untuk menjalankan amal-amal shalih yg sebelumnya mereka tinggalkan. Orang-orang yg tak beriman, lebih keras lagi penyesalannya.
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ . لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ
(Demikianlah kondisi orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian pada seseorang dr mereka, ia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah gue (ke dunia), semoga gue berbuat amal yg saleh kepada yg sudah gue lewati … (QS. Al Mu’minun: 99-100)
Semestinya, kita merindukan Ramadhan alasannya adalah argumentasi-alasan yg lebih mendasar. Di antaranya alasannya pada bulan ini Allah mewajibkan puasa sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yg beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian supaya kalian menjadi orang yg bertaqwa. (QS. Al Baqarah: 183)
Ketika Ramadhan tiba, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
Telah tiba pada kalian bulan yg penuh berkah, diwajibkan pada kalian ibadah puasa… (HR. Ahmad)
Inilah yg semestinya menjadi kerinduan kita. Karena puasa Ramadhan memiliki banyak keutamaan yg hebat. Tiga yg paling utama di antaranya yakni:
Daftar Isi
1. Penghapusan Doa
Orang yg berpuasa Ramadhan alasannya adalah iman dgn keikhlasan, Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yg berpuasa sebab kepercayaan & mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yg sudah lalu. (Muttafaq ‘Alaih)
Siapa di antara kita yg tak punya dosa? Setelah baligh, kita semua pasti punya dosa. Semakin bertambah usia, bisa jadi semakin banyak dosa kita. Maka, Ramadhan menjadi kesempatan emas meniadakan dosa. Menunaikan puasa alasannya akidah & dgn keikhlasan, kemudian Allah menimbulkan dosa kita berguguran.
Baca juga: Niat Puasa Ramadhan
2. Pahala Tanpa Batas
Berbeda dgn ibadah lain yg umumnya mempunyai batasan pahala 10 kali lipat hingga 700 kali lipat, puasa Ramadhan pahalanya unlimited. Tidak terbatas.
Pahala kebaikan dengan-cara lazim Allah lipatgandakan sepuluh kali. Sedekah, Allah lipatgandakan 700 kali.
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yg dikeluarkan oleh) orang-orang yg menafkahkan hartanya di jalan Allah ialah serupa dgn sebutir benih yg menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yg ia inginkan. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261)
Namun puasa, Allah tak menyebutkan pahalanya. Allah langsung yg akan mengganjarnya. Sebagaimana firman-Nya dlm hadits qudsi:
قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Allah berfirman: “Setiap amal anak Adam untuknya kecuali puasa, maka itu untuk-Ku & Aku yg akan membalasnya…” (Muttafaq ‘Alaih)
Sungguh puasa yaitu separuh kesabaran. Dan Allah prospektif pahala bagi orang-orang yg sabar itu tanpa batas.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
…Sesungguhnya cuma orang-orang yg bersabarlah yg dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar: 100)
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Surabaya
3. Masuk Surga
Puasa akan memasukkan pelakunya ke dlm nirwana. Sebagaimana balasan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tatkala seorang sobat bertanya.
عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْتُ مُرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ. قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لاَ عِدْلَ لَهُ . ثُمَّ أَتَيْتُهُ الثَّانِيَةَ فَقَالَ عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ
Dari Abu Umamah berkata: Saya tiba pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka saya berkata: “Perintahkan pada saya dgn suatu amal yg dapat memasukkan saya ke dlm nirwana!” Beliau menjawab: “Berpuasalah, sebenarnya tiada tandingan baginya” Kemudian saya tiba untuk kedua kalinya, maka Beliau berkata: “Berpuasalah” (HR. Ahmad, Nasa’i & Hakim & ia menshahihkannya)
Semoga Allah memperpanjang usia kita, menggenapkan sebulan puasa Ramadhan kita dgn doktrin & keikhlasan, sehingga kita bisa mendapatkan ampunan-Nya, pahala tanpa batas, & kelak disambut di nirwana sebagaimana firman-Nya:
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ
Selamat makmur atasmu alasannya adalah kesabaranmu (QS. Ar-Ra’du: 24)
Demikian tiga keistimewaan puasa yg luar biasa. Masih banyak keistimewaan puasa yang lain. Namun, tiga keutamaan terbesar ini saja seharusnya sudah sungguh cukup untuk membuat kita termotivasi menunaikan ibadah puasa dgn ikhlas & berkualitas. Dan gampang-mudahan kita bisa melanjutkan tema-tema lain dlm Ceramah Ramadhan 2022 berikutnya. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]
*Untuk tema-tema yang lain, silakan baca Ceramah Ramadhan 2022