Terkadang tanpa kita sadari penyakit iri hati, sombong, dengki, ujub telah ada dalam diri kita. Tahukah teman bahwa penyakit ini telah ada sejak keturunan manusia pertama yakni dikala Qabil iri kepada saudaranya yang menerima istri lebih manis dari dirinya, sampai Qabil membunuh saudaranya sendiri, Habil.
Sangat berbahaya bukan? bahkan iri hati bisa sampai membunuh saudara sendiri. Tentu saja selsai dengan penyesalan. Maka dari itu, kita mesti berguru dari cerita diatas.
Hati merupakan bab terpenting dari diri kita. Jika hati kita baik maka, semua amal kita akan baik. Jika hati kita buruk maka, seluruh amal kita akan buruk.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. Bahwa dalam diri setiap insan terdapat segumpal daging, bila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila dia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu yaitu hati.” (HR. Imam Al-Bukhari)
Dari hadist diatas kita bisa mengerti bahwa hal yang paling penting dalam menjaga amal kita ialah hati kita sendiri.
Bagaimana cara mendeteksi bahwa hati kita sedang sakit?
“Orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang sudah ada dan mereka mati dalam keadaan kafir.” [At Taubah 125]
Hati yang sedang sakit akan sukar menerima kebenaran, mempunyai sifat arogan, riya’, dengki, iri hati, ujub ( takjub dengan diri sendiri), dll.
Sudahkah kita mendeteksi sendiri apakah hati yang miliki sudah bebas dari penyakit hati? sadar tidak sadar setiap manusia mempunyai penyakit hati. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita harus mengatasinya sebelum maut kita menjemput.
Dalam Islam ada 4 cara untuk menghalangi atau mengobati penyakit hati :
1). Berdoa
Tentu saja perasaan iri hati sangatlah manusiawi. Oleh alasannya itu, berdoalah meminta ampun kepada Allah Ta’ala biar menolong kita dari penyakit iri hati dan lainnya. Jangan sampai mendoakan kejelekan bagi orang lain. Berdoalah dengan berharap cuma terhadap Allah Ta’ala biar menawarkan kita ketekunan, isyarat , dan hidayah. Sehingga kita akan lebih bersyukur dari apa yang kita miliki sekarang ini.
Doa Menghindari Sifat Dengki
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Robbanagh firlanaa wa li ikhwaninaladziinaa sabaquuna bil iimaan wa laa taj’al fii qulubiinaa ghillan lil ladzinaa aamanu robbanaa rouufur roohiim
Artinya :
“Ya Allah, ampunilah dosa‐dosa kami dan dosa‐dosa saudara kami yang sudah mendahului kami dengan membawa keyakinan, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang‐orang yang beriman. Ya Allah, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al‐Hasyr: 10)
2). Bersyukur
Nah, pastinya dengan menyaksikan apa yang kita miliki saat ini tidak harus kita keluhkan, namun sebaliknya kita harus mensyukurinya. Karena bisa jadi apa yang diperoleh orang yang membuat kita iri itu memang baik untuknya, dan tidak baik untuk diri kita.
Ingatlah bahwa bersyukur akan membuat kita jauh lebih menikmati hidup ini. InsyaAllah.
3). Berserah diri
Hal yang paling utama yaitu berserah diri, menyerahkan segalanya terhadap takdir Allah Ta’ala. Berserah diri bukan bermakna tidak melaksanakan apa-apa. Bukan bermakna berputus apa. Tapi berserah diri, kita melaksanakan apapun semampu kita dan serahkan akibatnya kepada Allah Ta’ala. Karena Allah Ta’ala yang lebih tau apa yang terbaik bagi hamba-hambaNya.
4). Segala sesuatu yakni cobaan
Penting untuk kita sadari ketika kita merasa iri hati kepada seseorang bisa jadi hati kita sedang di uji. Apakah kita sudah bersyukur, atau malah berkeluh kesah atas lezat yang telah Allah Ta’ala berikan terhadap kita. Maka, mohon ampunlah dikala mendapati diri kita mempunyai rasa iri hati kepada kerabat kita.
Demikian, Semoga panyakit hati yang sering menjangkiti hati-hati kita dihapuskan dan diganti dengan rasa syukur dan senantiasa ingat kepada Tuhan yang telah membuat diri kita. Aamiin..
Wallahu a’lam…
Sumber bacaan :
Berbagai artikel Islami