Cara Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini (PAUD)

Pembelajaran geografi untuk anak usia dini dalam Cara Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini (PAUD). Mari kita simak Bagaimana cara mendampingi & memfasilitasi anak usia dini belajar sains?

Cara Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini (PAUD)

Cara mendampingi & memfasilitasi anak usia dini berguru sains adalah dgn mengenalkan rancangan pembelajaran geografi untuk anak yaitu “Bumi Tempat Tinggal Kita” yg di dalamnya meliputi daratan & air, & merawat bumi kita. Penjelasan selengkapnya berikut ini.

Pengenalan “Bumi Tempat Tinggal Kita” Untuk Anak

Piaget telah melabel tahap berpikir anak sebagai “artifisialisme”, ialah gagasan bahwa anak anak memandang benda benda di bumi untuk mereka gunakan sendiri, dibuat untuk tujuan tujuan (biasanya mereka). Dan dibentuk sendiri atau oleh orang lain pegunungan menciptakan dirinya sendiri, tukang bangunan membuat kerikil.

Ingat terus pemikiran anak anak usia dini, ayah bunda mampu menolong bawah umur membangun desain yg lebih akurat wacana bumi dgn menunjukkan pengalaman terorganisir yg pribadi & konkrit di lingkungan mereka.

Dalam menyiapkan pengalaman penelitian bumi, ayah bunda mesti mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang:

  1. Apa yg telah anak anak melalui pengalaman mereka wacana cara bumi berfungsi?
  2. Apa yg telah anak pelajari ihwal fenomena alam kekuatan bumi, bagaimana air mengalir menuruni bukit, imbas perkembangan tumbuhan & binatang?

Ayah bunda dapat memakai jawabannya untuk mempersiapkan pengalaman untuk anak anak berdasarkan konsep kunci kenali geografi, wawasan perihal bumi.

Kita hidup, & kita tinggal di bumi. Ide yg sungguh sederhana kecuali ayah bunda yaitu anak kecil yg yakin bahwa semua yg bergerak itu hidup & bahkan beberapa benda yg tak bergerak, mirip racun, yg mampu membunuh ayah bunda, pula hidup (Piaget, 1965).

Bagi anak-anak kendaraan beroda empat, perahu, awan, sungai & seluruh benda yg bergerak mempunyai nyawa & kesadaran. Saat anak mengeksplorasi lingkungan, ayah bunda dapat menunjukkan pertanyaan untuk menolong anak membedakan benda hidup & benda tak hidup.

Eksplorasi Dahulu Pada Anak
Tanyakan pada mereka apakah benda yg mereka mainkan hidup atau tak hidup. Berdasarkan jawaban mereka, ayah bunda mampu menunjukkan pertanyaan lain atau menunjukkan rekomendasi nasehat. Usahakan memperluas pemikiran anak anak dgn bertanya, “Apakah menurutmu ini hidup?” “Mengapa menurutmu ini hidup?” “Bagaimana ananda tahu?” “Apakah ananda hidup?” “Benda terlebih yg hidup?” “Benda apa yg tak hidup?”

Setelah melaksanakan eksplorasi, ayah bunda mampu menyiapkan meja, papan bulletin, atau diagram benda hidup & benda tak hidup. Anak anak mampu meletakkan benda atau gambar yg mewakili benda benda yg mereka lihat dlm eksplorasi ke diagram yg sesuai.

Batu, pasir, & gambar rumah dapat diposisikan pada potongan benda tak hidup & gambar atau pecahan tumbuhan, pohon, & gambar hewan serta burung di penggalan benda hidup.

Ayah bunda pula mampu membantu anak anak menciptakan booklet benda hidup & tak hidup. ayah bunda dapat membantu anak anak menuju generalisasi bahwa benda hidup memerlukan masakan & air sementara benda tak hidup tak memerlukannya.

Pengalaman lain mampu mendukung rancangan bahwa kita hidup di permukaan bumi. Saat bermain di luar ruang, bawah umur dapat menggolongkan benda-benda yg ada di bumi.

Ayah bunda dapat menerima pemahaman tentang proses berfikir mereka, yg dibutuhkan untuk merencanakan & menganggap proses berguru mengajar.

cara mendampingi & memfasilitasi anak usia dini belajar sains? sains untuk anak sains untuk anak tk sains untuk anak usia dini sains untuk anak pra sekolah sains untuk anak paud sains untuk anak berkebutuhan khusus sains untuk anak sekolah dasar sains sederhana untuk anak tk praktek sains untuk anak tk permainan sains untuk anak manfaat sains untuk anak usia dini materi sains untuk anak tk belajar sains untuk anak tk bermain sains untuk anak tk materi sains untuk anak usia dini pembelajaran sains untuk anak berkebutuhan khusus alat peraga sains untuk anak tk praktek sains untuk anak-anak permainan sains untuk anak-anak sains untuk anak-anak artikel sains untuk anak usia dini ape sains untuk anak tk sains air untuk anak usia dini percobaan sains untuk anak-anak artikel percobaan sains untuk anak tk artikel pengertian sains untuk anak usia dini pengertian sains untuk anak berkebutuhan khusus belajar sains untuk anak belajar sains untuk anak usia dini bermain sains untuk anak paud buku sains untuk anak usia dini belajar sains untuk anak paud bermain sains untuk anak belajar sains untuk anak sd contoh belajar sains untuk anak usia dini materi bidang pengembangan sains untuk anak tk latar belakang pembelajaran sains untuk anak usia dini buku kumpulan cerita sains untuk anak bermain sains untuk anak usia dini buku sains untuk anak batasan sains untuk anak usia dini sains biologi untuk anak usia dini contoh percobaan sains untuk anak usia dini contoh kegiatan sains untuk anak usia dini contoh kegiatan sains untuk anak tk contoh pembelajaran sains untuk anak tk contoh praktek sains untuk anak tk contoh percobaan sains untuk anak kumpulan cerita sains untuk anak contoh kegiatan sains untuk anak contoh eksperimen sains untuk anak contoh permainan sains untuk anak paud contoh eksperimen sains untuk anak paud contoh sains untuk anak usia dini cerita sains untuk anak contoh sains untuk anak contoh permainan sains untuk anak usia dini contoh permainan sains untuk anak tk contoh eksperimen sains untuk anak usia dini contoh permainan sains untuk anak

Daratan & Air

Dengan mengenali lingkungannya, anak anak dapat mulai mengerti perbedaan permukaan bumi & kekerabatan antara permukaan ini & bagaimana mereka hidup. Anak anak butuh waktu untuk bermain, bereksperimen, & mengeksplorasi sifat pasir, air, & tanah di dlm & di luar untuk mempelajari sifat permukaan bumi.

Contoh eksperimen sains untuk anak
Seluruh materi ini dicampur dgn pasir & tanah. Bermain dgn lumpur & air menolong anak anak membangun pengetahuan fisik wacana bumi dimana mereka tinggal wawasan yg sangat diharapkan untuk pemikiran formal perihal bumi nantinya (NRC & IM, 2000).

Eksplorasi anak anak dgn air, pasir, & lumpur mampu menolong mereka mengetahui bahwa bahan bahan ini mengambil bentuk tempat penampungannya & mempraktekkan wangsit bahwa jumlah bahan tersebut tetap sama, bahkan ketika dimasukkan ke dlm penampung yg berlawanan bentuknya.

Pada suatu grafik, anak-anak usia primer mampu menjumlah & mengenang berapa jumlah cangkir pasir, air, atau tanah yg diperlukan untuk mengisi penampung yg besar.

Minta mereka menuangkan isi cangkir ke dlm penampung lain & untuk memperkirakan apakah jumlah air tetap sama. Mereka dapat menguji hipotesa mereka dgn materi tersebut kembali ke wadah awal.

Ingatlah bahwa pengalaman ini bersifat eksplorasi & harus konkrit. Konsep absurd dr sifat tanah & air mirip evaporasi, harus diajarkan dgn cara konkrit. Walaupun begitu, pengertian belum dewasa mungkin tetap parsial.

Peneliti menyarankan bahwa bahkan sesudah instruksi yg melibatkan pengalaman langsung bawah umur usia 7-8 tahun yakin bahwa air sudah berevaporasi (menguap) dr makanan sebetulnya terserap ke dlm makanan. Apalagi, spons & handuk menyerap air, jadi kenapa masakan tak (Landry & Forman, 1997).

Di sekolah atau lingkungan sekitar, anak anak mampu memperoleh permukaan tanah yg berbeda. Tempat bermain mungkin berumput, atau memiliki kawasan berpasir. Anak-anak mampu mencicipi permukaan yg berlainan & pengelompokan selaku keras, lunak, berangasan atau halus & mendiskusikan tujuan & penggunaan masing-masing.

Tanyakan, “Mengapa jalan raya keras? Apa yg terjadi jika ananda terjatuh di atasnya?” “Apa ananda pernah terjatuh di pinggir jalan? Apa yg terjadi?” “Kendarai sepedamu di jalan, ia atas rumput & kemudian di atas pasir. Dimana sepeda dgn gampang dikendarai? Mengapa?”. Beberapa permukaan mungkin dibentuk oleh insan, yg lain dengan-cara alami.

Anak anak PAUD mungkin sudah bisa menggolongkan permukaan. Perjalanan dilakukan di komunitas yg lebih luas memungkinkan anak-anak untuk mengamati bahwa bumi ditutupi pula oleh air selain daratan. Satu kelas tingkat 2 di Boston melaksanakan perjalanan malam ke tempat rekreasi danau untuk berenang di danau, mendaki gunung di sekellingnya, & betul-betul mengalami sendiri perbedaan permukaan bumi.

Bahkan dgn melakukan perjalanan, anak anak tak mampu benar benar mengetahui seluruh permukaan bumi. “Tugas sekolah adalah melengkapi materi bahan sumber pelajaran” (Mitchell,1934). Berbagi pengalaman dgn foto, lukisan atau gambar digital & materi referensi atau audio visual mampu digunakan untuk menolong anak anak mengembangkan kesadaran tentang perbedaan jenis permukaan bumi.

Pilih buku tumpuan faktual & pula bacaan anak anak untuk memperluas wawasan belum dewasa perihal permukaan bumi. Mulailah dgn memilih buku buku tentang lingkungan & komunitas anak. Gunakan buku buku lain untuk menjinjing bawah umur ke tempat yg belum pernah dijelajahi.
Tergantung pada pengalaman pribadi anak dgn tanah, air, & buku yg sudah dibaca, mereka dapat melakukan beberapa acara berikut:

  • Membuat dua lukisan dinding dgn label “Di bumi, Di air” & memasukkan gambar dr hal-hal yg hidup di darat atau di air, ditempatkan dgn benar.
  • Mengklasifikasikan gambar kalangan bidang tanah, perbukitan, pegunungan, lembah, padang pasir, & sekelompok gambar permukaan sungai, gerojokan, danau, laut & air. Anak anak mampu mengurutkan dua kalangan gambar ke dlm kotak yg sesuai label.
  • Membahas & menggambar jenis acara yg terjadi di darat & di air, membuat buku kecil atau grafik untuk kelas. Berenang, memancing & berperahu diklasifikasikan sebagai aktivitas air, berkemah, bermain bola & acara berkebun diklasifikasikan selaku acara di darat.

Merawat Bumi Kita

Hal ini sangat mengkhawatirkan ialah banyak anak tak berhubungan dgn alam. Kita sendiri yakni penggalan dr alam, berevolusi bareng dgn hewan & tanaman lain. Kita seharusnya menunjukkan perhatian lebih untuk habitat kita, memahami bahwa kehilangan mereka yaitu penyebab utama kepunahan spesies (Rivkin, 1995) & iklim, mengetahui bahwa pergeseran iklim merupakan penyebab utama dr pemanasan global.

Setiap individu, dimulai dr anak anak, mesti belajar untuk peduli terhadap tempat tinggal kita di bumi. Setiap orang mesti peduli dgn rantai kehidupan, kekayaan akan burung, serangga, rumput & pohon-pohon, serta kondisi udara, air, & tanah.

Berdasarkan beberapa studi, berguru untuk merawat bumi (a) yakni proses yg berkesinambungan (b) terdiri dr berbagai disiplin ilmu (c) harus sesuai usia (d) harus dengan-cara langsung berhubungan dgn anak, pengalaman sehari-hari, & (e) harus meliputi rancangan & perilaku & nilai-nilai.

Pendidik mampu memulainya dgn mendorong anak-anak untuk mencar ilmu memperhatikan lingkungan mereka, menunjukkan pengalaman yg dapat mengembangkan pemahaman wacana saling ketergantungan, kesadaran estetika, & kesadaran sosial, seluruh bagian dr pendidikan lingkungan.

  Proses Pembelajaran Sains Bagi Anak Usia Dini (PAUD)