Cara Pemakaian Jimat Semar Mesem Agar dicintai Orang Lain
Pemakaian jimat hingga kini masih banyak dipercaya sebagian penduduk Indonesia dengan menggantungkanya pada bab tubuh tertentu. Orang yang membutuhkan memberinya nama bermacam-macam mirip tolak bala, hajaz (pengawalan), hijab (penyekat), gaman, penglaris, mendatangkan rizki, menolak penyakit, menolak musuh, menolak pencuri, menolak tuyul, kewibawaan, semoga dicintai orang lain, untuk kekebalan, untuk keselarasan rumah tangga, untuk akomodasi persoalan, menaklukkan lawan dan nama-nama lain yang serupa. Padahal bahu-membahu hanyalah tipuan syaitan belaka, janji, komitmen imitasi syaithan dan kesesatan yang kasatmata. Maka dari itu Agama Islam melarang segala jenis jimat.
Semua cara-cara mirip itu tidak dibenarkan oleh agama alasannya dapat mengantar umat menjadi ummat yang sesat dan terbelenggu kesesatan. Sebuah riwayat menunjukan sebagai berikut: Pada sebuah hari tiba sepuluh orang rnenghadap Rasulullah hendak membaiat beliau (hendak menyatakan sumpah setia kepada dia)..mbilan orang mengikrarkan baiatnya masing-masing, sedangkan yang seorang tetap diam. Ketika ditanya kenapa beliau bersikap seperti itu beliau menjawab, pada bab atas lengannya terdapat tamimah (jimat). Ia lalu rnemasukkan tangan ke dalam lengan bajunya, jimat itu ditanggalkan dan dibuang. Pada ketika itu Rasulullah menerima pembaiatannya, dia dengan tegas berkata: “Barangsiapa menggantungkan jimat . telah berbuat syirik.” (HR. Imam Ahmad, Al-Hakim dan Abu Ya’la)
Cara Pemakaian Jimat Semar Mesem Agar dicintai Orang Lain |
Mengenai jimat, rajah, wifik atau aufak sudah banyak hadits-hadis. Rasulullah yang memperingatkan kita semoga muslimin menghindari penggunakan jimat untuk melindungi dari segala mara bahaya atau untuk kebutuhan lainnya. Islam bahkan melarang dengan memakai jimat.