Mitigasi bersifat selektif, tergantung pada sifat gunung api, kondisi penduduk dan pemerintah daerah. Mitigasi dapat dilaksanakan dengan cara-cara berikut:
- Membagi daerah lereng gunung api menjadi beberapa wilayah bahaya.
- Membangun jalur-jalur pengungsian yang mampu dimanfaatkan sewaktu-waktu apabila terjadi letusan mendadak dan evakuasi mesti secepatnya dijalankan. Selain itu, disediakan juga tempat untuk berkumpul semoga memudahkan evakuasi.
- Mempersiapkan barak-barak pengungsian di tempat yang diperkirakan kondusif. Jumlah barak pengungsian disesuaikan dengan jumlah penduduk yang mesti mengungsi.
- Membangun bunker di tempat-tempat tertentu selaku tempat penyelamatan sementara untuk menghindarkan diri dari ancaman awan panas.
- Membangun rumah penduduk yang tahan gempa dan tahan jatuhan debu dan batu. Atap bangunan dibuat curam agar abu vulkanik secepatnya jatuh dan mudah dibersihkan.
- Memasang tanda ancaman (sirene) dan membunyikannya pada dikala yang tepat.
- Membangun bendungan-bendungan ajaran pasir untuk menahan sementara fatwa lahar hambar yang tiba dan mengalir bareng air hujan.
- Meningkatkan kinerja pos observasi gunung api dan menyampaikan info yang akurat terhadap masyarakat.