Cara Mengatasi Anak yang Sering Bertengkar Dengan Adiknya

Bagaimana cara mengatasi anak yg sering bertengkar dgn adiknya / saudaranya? Pertengkaran antara kakak & adik (khususnya anak usia dini) yaitu masuk akal, bahkan bisa terjadi setiap hari. Hal ini terjadi dengan-cara naluri karena setiap anak butuh membuatkan superioritasnya, sehingga ia ingin menguasai saudaranya.

mengatasi anak suka bertengkar yg yg sering selalu cara dgn adiknya saudaranya

Dalam keluarga, di antara kerabat tak menutup kemungkinan terjadi persaingan. Persaingan tersebut masih aktual sepanjang ukurannya pas (proporsional). Jika ada persaingan memiliki arti ada ambisi, ada energi, & ada perjuangan untuk berbuat yg terbaik.

Namun jikalau persaingannya terlalu berpengaruh , akan menjadikan ambisi yg terlalu besar (ambisius), yg sering kali bisa menyebabkan kekerabatan negatif yg memicu anak saling berkelahi.

Mungkin tak ada yg salah, hanya masing-masing berusaha mempertahankan dirinya. Oleh sebab itu, tak penting bagi ibu & ayah untuk memilih siapa yg salah & siapa yg benar.

Meskipun anak sering berantem, orang bau tanah diharapkan untuk terus selalu memperlihatkan label atau cap nyata pada anak sehingga berkembang kembang anak menjadi maksimal.

Cara Mengatasi Anak Suka Bertengkar Dengan Adiknya

Ada beberapa cara mengatasi anak yg suka berantem dgn saudaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Karena perkelahian anak yaitu masuk akal & wajar , maka hal utama adalah ibu & ayah mesti tetap hambar, tak murka, tak emosional.
  2. Jangan konsentrasi mencari siapa yg salah & siapa yg benar, tapi fokuslah mencari duduk persoalannya & jalan keluar yg disetujui kedua belah pihak. Di sini ibu & ayah bisa berperan selaku si pemecah perkara, namun lebih cantik jika berperan selaku fasilitator yg mampu memancing anak untuk memecahkan masalahnya sendiri.
  3. Jangan menyalahkan satu anak di hadapan anak lainnya, karena cuma akan memperbesar sakit hati & dendam anak yg disalahkan.
  4. Jika ibu & ayah terlibat selaku penengah, usahakan setiap pertengkaran diakhiri dgn bersalaman & saling memaafkan.
  5. Alihkan perhatian mereka pada acara lain, sehingga tak melanjutkan pertengkarannya.
  6. Pada situasi tertentu, jika bawah umur telah sudah biasa menyelesaikannya sendiri, ibu & ayah bisa berpura-pura tak tahu & menilai tak ada perkelahian.
  7. Buat kesepakatan, kalau berkelahi hingga salah satu menangis, maka kedua-duanya menerima hukuman, misalnya hak menonton TV dicabut, uang jajan dikurangi, & lain-lain.

  Hilangkan Kebiasaan Berikut Untuk Kebahagiaan Rumah Tangga