Cara Menanggulangi Ancaman Bioteknologi

Cara Menanggulangi Bahaya Bioteknologi
Berikut ini beberapa langkah pengawalan yang perlu dilaksanakan untuk mencegah bahaya bioteknologi di abad yang hendak datang.
  1. Membuat Peraturan yang Tegas
Pada tingakt nasional, pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan surat keputusan bareng (SKB) Nomor 998.I/Kpts/OT.210/9/99; 790.a/Kpts-IX/1999;1145A/MENKES/SKB/IX/1999;015A/MenegPHOR/09/1999 ihwal Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetika Tanaman. Surat keputusan bareng tersebut melibatkan Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan dan Hortikultura. Dalam keputusan tersebut mengahruskan adanya pengujian tanamana pangan hasil rekayasa genetika sebelum dikomersilkan sesuai kriteria protocol WHO. Standar protocol WHO tersebut meliputi ujitoksisitas, alergenisitas dan kandungan nutrisi.
Pada tingkat internasional, pemerintahan Amerika Serikat, misalnya, sudah membentuk tubuh khusus yang berjulukan FDA (Food and Drug Administration). FDA bertugas menanggulangi keselamatan pangan, tergolong produk rekayasa genetika, Badan ini telah membuat ajaran keselamatan pangan yang bermaksud untuk memberikan kepastian bahwa produk gres, tergolong hasil rekayasa genetika, harus kondusif untuk dimakan sebelum dikomersilkan.
Badan Internasional Food and Agriculture Organization (FAO) juga telah mengeluarkan beberapa isyarat dan nasehat tentang bioteknologi dan keselamatan pangan. Beberapa anjuran yang yang dikeluarkan FAO yakni selaku berikut.
  1. Pengaturan keamanan pangan yang komprehensif sehingga mampu melindungi kesehatan pelanggan. Setiap negara harus mampu menempatkan peraturan tersebut sepadan dengan kemajuan teknologi
  2. Pemindahan gen dari pangan yang menjadikan alergi hendaknya disingkirkan kecuali sudah terbukti bahwa gen yang dipindahkan tidak memperlihatkan alergi
  3. Pemindahan gen dari materi pangan yang mengandung alergen ke makhluk hidup lain dihentikan dikomersilkan
  4. Senyawa alergen pangan dan sifat  dari alergen yang memutuskan kekebalan badan direkomendasikan untuk diidentifikasi
  5. Negara berkembang mesti dibantu dalam pendidikan dan training ihwal keamanan pangan yang ditimbulkan oleh adaptasi genetika
  1. Pengawasan Kloning
Pelaksanaan kloning mesti mempertimbangkan beberapa mekanisme, antara lain sebagai berikut.
  1. Riset klinis mesti diadaptasi dengan prinsip etika dan ilmu wawasan serta didasarkan atas eksperimen dengan fakta – fakta ilmiah yang telah pasti
  2. Riset klinis hendaknya diadakan secara sah oleh jago yang berkompeten dan dibawah pengawasan tenaga medis yang ahli dibidangnya
  3. Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh sebuah pengamatan yang crmat kepada bahaya yang mungkin terjadi dan dibandingkan dengan manfaat yang mampu diperoleh
  4. Dokter semestinya memperlihatkan perhatian khusus dalam mengerjakan riset klinis; yang mengganti kepribadian orang yang menjadi objek, akhir obat – obatan, atau mekanisme percobaan
  1. Pengawasan terhadap Senyawa Alergen
  5 Langkah Belajar Akuntansi

Gen – gen yang berasal dari “kelompok delapan”, yaitu telur, ikan, makanan maritim, susu, kacang tanah, kedelai, polong – polongan, dan gandum laut pantas dicurigai, sebab bersifat alergenik