Para peneliti Caltech sudah memperoleh bukti sebuah planet raksasa, orbit yang sungguh memanjang di luar tata surya . Obyek yang para peneliti sudah dijuluki Planet ke 9 ini mempunyai ukuran sekitar 10 kali besar Bumi dan mengorbit sekitar 20 kali lebih jauh dari matahari. Konstantin Batygin dan Mike Brown , mendapatkan eksistensi planet lewat matematika pemodelan dan simulasi komputer namun belum diperhatikan objek langsung. Penemuan Planet ke 9 ini berdasarkan orbitnya yang mengelilingi Matahari. Planet itu dianggap ‘sejalan’ dengan orbit Neptunus. Hanya saja Neptunus memiliki orbit tunggal selama 165 tahun, tetapi Planet ke 9 ini 20.000 tahun.
Para ilmuwan dari Insititut Teknologi California (Caltech) ini menyebut meski ada bukti kuat mereka ketika ini belum mampu melaksanakan pengamatan secara eksklusif. Walau begitu, prasangka mereka timbul dari penglihatan pergerakan sejumlah objek angkasa luar. Mereka pun menyatakan jikalau benar, planet ke-9 ini luasnya akan lebih dari 10 kali era Bumi.
Mike Brown, dikutip dari BBC, menyampaikan bahwa, “Ada banyak teleskop di dunia yang memungkinkan kita menemukan itu, aku sungguh berharap bisa memberitahukan ini, jadi orang-orang diseluruh dunia mampu ikut mencari planet ini,”
“Obyek-obyek terjauh biasanya bergerak dalam satu arah dengan gerakan gila dan tak beraturan yang tak pernah ada sebelumnya terjadi sebelumnya. Kami pun sadar pergerakan objek satu arah hanya mampu dikerjakan oleh planet yang begitu besar serta berada begitu jauh dari tata cara tata surya kita,” jelas Brown.
Jalur pergerakan dari objek yang diduga planet ini satu arah dan berupa elips. Untuk mengelilingi matahari pun, objek itu membutuhkan waktu 10 hingga 20 ribu tahun. Jika Planet Sembilan ini benar adaanya, akan menciptakan ironi dalam sejarah sains. Hingga saat ini,
“Sangat sulit untuk berpikir skeptis bila yang kita bicarakan yakni fakta dan oleh alasannya itu aku mulai berpikir bahwa (keberadaan planet ke-9) ini memang akan menjadi fakta,” ucap beliau.
Dilansir dari USA Today, “Ini adalah klaim serius tentang pemanis planet dalam sistem tata surya kita,” kata peneliti Alessandro Morbidelli dari Observatory of the Cote d’Azur, Prancis.
“Jika benar, hal itu akan mengganti keseluruhan tata cara tata surya.” Peneliti yang lain juga menyampaikan perlu konformasi lebih lanjut tentang inovasi Brown.
“Masalahnya, kami sendiri juga menjajal mengambarkan bahwa kami salah. Tapi tidak mampu. Saya harap siapa pun harus mencari tahu kebenaran ini,” kata Brown lagi.
Brown populer selaku orang di balik ‘hilangnya’ Pluto. Penemuan Brown satu dekade kemudian perihal Eris, suatu tubuh es sebesar Pluto sudah ‘menghalau’ planet itu dari tata cara tata surya. Selain itu, Brown memang diketahui selaku ilmuwan yang punya kemampuan memperoleh objek-objek terluar di tata surya.
Pluto pun menerima julukan planet kerdil. Dengan demikian, jumlah planet di tata surya berubah dari 9 menjadi 8. Keberadaannya akan membantu para peneliti lebih memahami tata cara tata surya. Tidak ada satupun planet di tata surya mempunyai kesamaan satu sama lain tetapi, planet ke 9 ini punya.