Wahyu yng diturunkan pertama kali terhadap rasulullah saw. bukanlah perintah yng berkaitan denga ibadah mahdah semisal shalat, zakat ataupun puasa. Akan akan namun, bahkan perintah bagi atau mampu juga dikatakan untuk iqra’, yng secara fundamental mempunyai arti membaca. Tidak hanya berarti membaca, akan namun pun menawarkan. Kata iqra’ mempunyai kandungan makna yng Amat luas menjdai perintah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencari dan memberikan ilmu wawasan secara berkesinambungan semenjak dari buaian sampai liang lahat. Dari perintah iqra’ ini, maka umat islam tergerak yng lantas terlahir forum-lembaga pendidikan, perpustakaan, tradisi kepenulisan, gerakan penerjemahkan karya-karya ajaib, dan universitas-universitas ternama.
Tak mampu diragukan lagi, bahwasanya ilmu wawasan yaitu cahaya yng mampu mengeluarkan kita-kita dari jurang kegelapan dan kebodohan. Di sinilah pentingnya mencari ilmu pengetahuan yng satu dari sekian banyaknya tatacaranya yaitu yang dengannya membaca. Sebagaimana makna yng terkandung dalam istilah iqra’, seseorang tak hanya ditugaskan bagi atau mampu juga dikatakan untuk membaca, akan tetapi pun memberikan. Dengan demikian, membaca yaitu prasyarat utama sebelum seseorang menawarkan suatu wawasan.
Perintah membaca yng terkandung dalam istilah iqra’ tak hanya dipahami membaca teks yng tertulis. Akan akan tetapi, iqra’ meliputi makna membaca alam semesta dan seisinya, salah satunya kita-kita dan lingkungan di sekeliling kita.