Tawakal pada Allah Ta’ala adalah sikap berserah diri sepenuh hati dlm semua hal. Banyak ayat Al-Qur`an yg memerintahkan orang-orang beriman untuk bertawakal.
Di samping itu, perilaku tawakal pula merupakan obat paling mujarab yg sering dilupakan kaum muslimin.
Dengan bertawakal, seseorang akan mencicipi ketentraman dlm hatinya. Sehingga, dgn izin Allah, semua penyakit akan sembuh.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita dengar dongeng tawakal yg dialami sekelompok orang. Di antaranya yakni tawakal orang-orang yg ditimpa petaka dlm bermacam-macam bentuknya.
Di antara cerita itu diangkut oleh seorang dokter dr Arab Saudi, Dr. dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jabir dlm bukunya Musyahadat Thabîb Qashash Waqi’iyah.
Mari kita simak kisahnya berikut ini.
Saya telah melakukan operasi pada seorang anak bayi yg belum genap berumur dua tahun.
Dua jam sesudah operasi, anak ini mengalami pendarahan yg cukup andal pada terusan pernapasannya disebabkan oleh adanya luka pada urat nadi yg menuju jalan masuk ini.
Kejadian ini tak ada kaitannya dengan-cara langsung dgn operasi yg baru saja dilakukan.
Akibatnya, anak itu mengalami sesak nafas yg mengakibatkan kegagalan jantung.
Jantungnya berhenti bekerja selama empat puluh lima menit. Setelah itu –Alhamdulillah– jantungnya kembali bekerja. Biasanya dlm keadaan seperti ini kemungkinan terjadinya ajal otak sangat tinggi sekali.
Ketika insiden ini kami jelaskan pada ibunya, sang ibu tak berkata-kata apa-apa kecuali cuma mengucapkan,
“Hasbiyallahu wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah untukku, & ia sebaik-sebaik Pelindung). Ya Allah sembuhkanlah ia jika kesembuhan ialah yg terbaik untuknya.”
Kemudian ia pergi menengok anaknya seraya membaca Al-Qur`an dr mushaf kecil yg berada di tangannya.
Dua minggu kemudian, tampakbahwa organ otak anak tersebut sama sekali tak terpengaruh oleh peristiwa itu.
Dua hari selanjutnya, anak itu mengalami pendarahan serupa, & tiap kali kondisinya kelihatan membaik ia mengalami pendarahan lagi, akan tetapi ibunya tak mengucap selain,
“Hasbiyallahu wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah untukku, & ia sebaik-sebaik Pelindung).”
Dokter sepesialis THT (Telinga Hidung Tenggorokan) sukses menanggulangi duduk perkara pendarahan di susukan pernafasan anak tersebut, sehingga keadaan kesehatan anak itu menunjukkan kemajuan dengan-cara perlahan
Akan namun, tiba-tiba ia terkena kebocoran otak yg nyaris merenggut nyawanya. Ibunya selalu mengulang-ulang doa,
“Hasbiyallahu wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah untukku, & ia sebaik-sebaik Pelindung).”
Sang ibu tetap setia membacakan Al-Qur`an dr mushaf kecil yg berwarna biru pada anaknya.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Buah Manis Tawakal Seorang Ibu (Bagian 2)