Sultan Ageng Tirtayasa – Tahukah kalian tentang Biografi Sultan Ageng Tirtayasa yg merupakan satria nasional yg hidup pada tahun 1631 M – 1692 M. Selama kehidupannya, ia mencurahkan tenaganya dlm memimpin Kerajaan Banten & melawan penjajahan Belanda.
Kepemimpinannya yg tegas & berani, membuat ia dihormati oleh berbagai golongan, tergolong pihak Belanda. Untuk itu, sangat menarik untuk mempelajari biografi Sultan Ageng Tirtayasa dengan-cara lebih luas. Pada zaman kehidupannya, para kolonial Belanda mendirikan sarikat jualan VOC & bertindak semena-mena dgn pribumi.
Akibatnya banyak terjadi perlawanan dr pribumi, salah satunya dr Sultan Abdul Ma’ali, ayah dr Sultan Ageng Tirtayasa. Setelah Abdul Ma’ali wafat, usaha dilanjutkan oleh anaknya. Selanjutnya Sultan Ageng Tirtayasa menjadi wangsit besar bagi penduduk di sekitarnya untuk melakukan perlawanan pada Belanda.
Sebelum membahas mengenai kiprah Sultan Ageng Tirtayasa yg begitu besar, akan lebih baik mengetahui biografinya terlebih dulu. Membahas biografi Sultan Ageng Tirtayasa dengan-cara menyeluruh pasti akan panjang & membutuhkan waktu yg usang. Maka akan kami jelaskan dengan-cara singkat Biografi Sultan Ageng Tirtayasa berikut ini.
Daftar Isi
Biografi Singkat Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa yakni putra dr Sultan Abu Al-Ma’ali Ahmad yg berkuasa pada tahun 1640 M – 1650 M & cucu dr Sultan Abdul Mufahir Mahmud Abdul Kadir yg berkuasa pada tahun 1605 M – 1640 M.
Ketika masih muda, ia digelari selaku Pangeran Surya. Dan sesudah ayah & kakeknya wafat, ia diangkat menjadi Sultan yg bergelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah.
Sultan Ageng Tirtayasa mempunyai hobi seni budaya yg sungguh besar lengan berkuasa hingga dapat memainkan wayang wong & permainan sejenis dedewaan. Selain itu, ia pula diketahui sebagai orang yg taat beragama.
Pada masanya, Pendidikan Agama Islam mengalami perkembangan yg pesat dgn adanya madrasah & forum Islam yang lain, hingga bisa menghadirkan guru-guru dr Aceh, Arab, & wilayah-wilayah lainnya.
Masa Sultan Ageng Tirtayasa diketahui selaku masa-masa puncak perlawanan pribumi dgn VOC Belanda. Terjadi banyaknya perlawanan untuk membebaskan diri dr penjajahan Belanda.
Sultan Ageng Tirtayasa tetap bergerilya melawan VOC Belanda bareng rakyat hingga titik darah penghabisan tatkala Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap pada tahun 1683 oleh Belanda & diasingkan hingga simpulan hayatnya.
Terdapat beberapa peristiwa yg terjadi semasa Sultan Ageng Tirtayasa menjabat. Wilayah kekuasaannya menjadi salah satu yg disegani oleh para kolonial Belanda namun pula menjadi target wilayah yg ingin segera mereka hancurkan. Berikut kejadian-kejadian penting yg terjadi pada masa kepemimpinannya.
Baca Juga: Biografi Pangeran Antasari
Peristiwa Penting Masa Pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa
Sebagai Sultan yg dipercaya oleh rakyat, Sultan Ageng Tirtayasa mempunyai aksara yg tegas & lebih cerdas dlm menjalankan roda pemerintahan. Keinginannya untuk mengembalikan kejayaan Banten risikonya terwujud dgn meningkatkan jual beli Banten & memperluas tempat kekuasaan.
Serta mengusir Belanda dr kota Batavia. Karena kebijakannya itu, Banten akibatnya menjadi kota pelabuhan jualan yg sungguh penting di wilayah Selat Malaka & kejadian ini menjadi insiden penting keberhasilan Sultan.
Selain itu, Sultan bercita-cita mengakibatkan Kerajaan Banten selaku Kerajaan Islam paling besar di Nusantara. Semua keberhasilan & cita-citanya tak digemari oleh VOC & lalu VOC melaksanakan blokade.
Tetapi usaha Belanda tak menuai hasil, bahkan Sultan Ageng Tirtayasa bisa menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka. Karena berulangkali usaha blokade gagal, Belanda alhasil melaksanakan seni manajemen devide et impera (memecah-belah) untuk meruntuhkan kekuasaan Sultan Ageng Titayasa.
Kejadian ini berjalan tatkala kedua anak Sultan Ageng Tirtayasa beranjak dewasa yg berjulukan Sultan Haji & Sultan Abdul Fathi. Belanda bermaksud menghasut Sultan Haji bahwa kedudukan Sultan akan diserahkan pada Sultan Abdul Fathi, adiknya.
Akhirnya terjadilah perang saudara dimana pada tahun 1681 Sultan Haji mengkudeta ayahnya sendiri, Sultan Ageng Tirtayasa. Selanjutnya Sultan Ageng Tirtayasa menyusun strategi untuk mengepung Sultan Haji, & menciptakan Sultan Haji terdesak.
Karena semakin terdesak, Sultan Haji meminta bantuan Belanda & dilakukanlah penyerangan kepada benteng Tirtayasa hingga mengakibatkan kerugian besar dr pihak Belanda. Perjuangan tetap terus dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa hingga sebuah dikala ia terjebak dlm tipu akal kancil yg dibentuk oleh Sultan Haji & pihak Belanda.
Dia akibatnya ditangkap oleh Belanda & dipenjara di Belanda hingga akhir hayatnya. Perlawanan gerilyanya menjadi suatu insiden yg tak terlupakan dlm sejarah.
Melihat kejadian-kejadian penting dlm sejarahnya, peran Sultan Ageng Titayasa sangatlah besar dlm mengembangkan roda pemerintahannya. Peran-kiprah yg dilaksanakan menjadi ide bagi Sultan-sultan yg menjabat pada masa-masa berikutnya.
Baca Juga: Biografi Jendral Sudirman
Peran Sultan Ageng Tirtayasa
Dari biografi Sultan Ageng Tirtayasa, kita bisa mengetahui kiprah penting tokoh ini. Beliau memiliki peran yg sangat besar dlm masa pemerintahannya. Peran-perannya tampakdlm bidang agama, politik, ekonomi, budaya, & militer sebagai berikut :
1. Bidang Agama
Sultan Ageng Tirtayasa menaruh perhatian yg besar dlm perkembangan pendidikan Islam yg ada di Kota Banten. Untuk memperkuat mental serdadu-prajurit Banten, dikirimkanlah guru-guru dr wilayah Arab, Aceh, & lain-lainnya. Seorang ulama besar yg dijadikan mufti agung berjulukan Syekh Yusuf Tajul Khalwati dr Makassar & merupakan guru besar Sultan.
2. Bidang Politik
Kesultanan Banten menjalankan politik bebas aktif, dimana membuka peluang bagi semua kelompok yg hendak bekerjasama dengannya. Namun siapapun golongan yg mengusik kedaulatan Kerajaan Banten dianggap tak dekat. Kesultanan Banten memiliki relasi koordinasi yg baik dgn kerajaan-kerajaan di sekitarnya, salah satunya dgn Kerajaan Trunojoyo yg hendak memberontak pada Kerajaan Mataram.
Sultan Ageng Tirtayasa pula memperluas pengaruh kekuasaannya hingga hingga ke tempat Priangan, Cirebon, & tempat-tempat sekitar Batavia. Tujuannya yakni menangkal beberapa ekspansi wilayah kerajaan lain mirip Mataram, serta mencegah perluasan wilayah kekuasaan VOC yg dijalankan dgn memonopoli perdagangan dengan-cara paksa di Banten.
3. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, Sultan Ageng Tirtayasa mengembangkan sistem pertanian yg unggul dgn irigasi. Para penduduk pun relatif makmur dgn kebutuhan-keperluan utama maupun sekunder yg tercukupi. Selain itu, Banten pula ramai dikunjungi oleh pedagang-penjualbaik dlm negeri maupun luar negeri.
4. Bidang Budaya
Perkembangan budaya penduduk Banten yaitu dlm bidang arsitektur & bangunan. Sultan Ageng Tirtayasa melaksanakan transformasi budaya yg besar dgn cara pembaharuan kemudahan fisik yg pada awalnya terbuat dr bahan kayu atau bambu menjadi pembuatan berbasis beton.
Dalam penerapannya, Sultan tak ragu-ragu mengundang arsitek asal Cina yg bernama Cakradana untuk diperintahkan menjadi pemimpin proyek dlm pembaharuan bangunan & arsitekturnya.
5. Bidang Militer
Pasukan militer Sultan Ageng Tirtayasa sangatlah berpengaruh hingga disegani oleh militer-militer Belanda. Dalam usaha memblokade efek kekuasaan Sultan, militer Belanda tidak ingin berlama-usang memiliki masalah.
Apalagi di setiap penyerangan terhadap kekuasaan Kesultanan Banten, militer Belanda menguras ongkos yg sungguh besar, sehingga perlu berpikir berulangkali jikalau mau menyerang kedaulatan Banten.
Itulah sekilas biografi Sultan Ageng Tirtayasa dgn kejadian-peristiwa penting dlm setiap masa perjuangannya. Sultan Ageng Tirtayasa dikenal sebagai pemimpin yg tegas, berani, & mempunyai efek yg besar bagi masyarakatnya maupun masyarakat di sekeliling wilayah kerajaannya. Karena keberaniannya, Sultan Ageng Tirtayasa menjadi seseorang yg disegani oleh militer-militer Belanda.
Selain biografi Sultan Ageng Tirtayasa, peran-peran yg dilakukannya selama menjadi Sultan sangatlah besar. Berbagai kiprah yg dilaksanakan yaitu dlm bidang Agama, Politik, Ekonomi, Budaya, & Militer. Peran-peran yg dilaksanakan pantas kita teladani bersama & menerapkannya dlm kehidupan sehari-hari.