Biografi Muhammad Mahfuzh bin ‘Abdillah At Tirmisi

A. Nama, Nasab, & Kelahirannya

Beliau berjulukan Muhammad Mahfuzh bin ‘Abdulloh bin ‘Abdul Mannan At Tirmisi Al Jawi kemudian Al Makki, ‘allamah (berakal yg tinggi), andal sanad, fikih, & qiroat.

Ia dilahirkan di Termes, salah satu desa di Jawa, tahun 1280 H, sebagaimana yg disebutkan saudaranya, Syaikh Ahmad Dahlan.

Yang lebih masyhur, ia lahir tahun 1280 H. Sesuai yg dinaskan oleh Syaikh ‘Abdulloh bin Shodaqoh Dahlan, Syaikh Muhammad Yasin Al Fadani, & disepakati mayoritas mahir biografi. [Lihat penutupan Mauhibah Dzil Fadhl (II/735), penutupan Kifayatul Mustafid (41), Hidayatul Qori (II/803), A’lamul Makkiyyin (I/320), & Imta’ul Fudhola’ (II/354)]

B. Pertumbuhan & Perjalanannya dlm Menuntut Ilmu

Al ‘Allamah At Tirmisi tumbuh di tengah pangkuan ibu & paman-pamannya dr pihak ibu, sedang ayahnya tak hadir alasannya adalah berada di Makkah. Maka ia sudah hafal Al Quran di usianya yg masih belia, & menerima dasar-dasar fikih dr guru maktab (semacam pesantren atau tempat belajar belum dewasa) desa, ia termasuk ulama besar Jawa.

Kemudian sang ayah, Al ‘Allamah ‘Abdulloh bin ‘Abdul Mannan At Tirmisi, memintanya untuk datangke Makkah, bertempattinggal bersamanya, & membaca sejumlah kitab di hadapannya, di antaranya:

  1. Syarhul Ghoyah (Fathul Qoribil Mijib), karya Al Ghozzi
  2. Fathul Mu’in (syarh Qurrotil ‘Ain)
  3. Fathul Wahhab
  4. Syarhul Syarqowi ‘alal Hikam
  5. Dan sebagian Tafsir Al Jalalain

Ia tak tinggal lama di Makkah, akan tetapi kembali ke Jawa menemani ayahnya. Oleh alasannya ini, sudah dilupakan penyebutan perjalannannya ini tatkala membahas kelahiran & petumbuhannya. Di mana ia berkata, “Termes yakni suatu desa yg di sana kelahiran & pertumbuhanku sampai umurku mencapai 23, kemudian gue melaksanakan perjalanan haji ke rumah Alloh Al Harom darinya.” [Al Khil’ah Al Fikriyyah (5)]

Selanjutnya At Tirmisi mengadakan perjalanan dr Jawa (desanya) ke Semarang. Di sana ia bermulazamah pada Al ‘Allamah Sholih bin ‘Umar As Samaroni. Ia tinggal bersamanya di Ribath & membaca dihadapan Sholih bin ‘Umar  sejumlah kitab, di antaranya:

  1. Syarhul Hikam
  2. Syarhul Mardini
  3. Wasilatuth Thullab

Selanjutnya ia melawat ke Makkah untuk yg kedua kalinya, sedang usianya mencapai 23 th. Maka ia menerima ilmu dr para ulama-ulamanya. Ia membaca di hadapan Al ‘Allamah Ahmad Al Minsyawi yg populer dgn Al Muqri’ qiroah ‘Ashim, seklumit tajwid, sebagian Syarh Ibnul Qoshih atas Asy Syathibiyyah.

Kepada Syaikh‘Umar bin Barokat Asy Syami membaca Syarh Syudzuridz Dzahab karya Ibnu Hisyam.

Kepada Syaikh Mushthofa Al ‘Afifi membaca Syarh Jam’ul Jawami’ karya Al Mahalli & Mughnil Labib.

Di hadapan ‘Allamah Husain bin Muhammad Al Habsyi Al Makki, yg diketahui dgn Ibnul Mufti –Syaikhnya ulama syafi’I dulu- membaca awal-awal & selesai-akhir Shohih Al Bukhori, & ia mengamil mushtholah hadits darinya.

Kepada ‘Allamah Muhammad bin Sa’in Babshil –muti madzhab syafi’i- membaca Sunan Abi Dawud, At Tirmidzi, & An Nasa’i.

Membaca di hadapan Al ‘Allamah Al Muqri’ Muhammad Asy Syarbini Ad Dimyathi -pendatang Makkah-:

  1. Syarh Ibnil Qoshih
  2. Syarh Ad Durroh Al Mudhiyyah
  3. Syarh Thoyyibatin Nasyr fil Qiroatil ‘Asyar
  4. Ar Raudhun Nadhir, karya Al Mutawalli
  5. Syarhur Roiyyah
  6. Ittihaful Basyar fil Qiroatil Arba’ ‘Asyar
  7. Tafsir Al Baidhowi dgn hasyiyah Zadah

Membaca di hadapan Syaikh Muhammad Amin Ridhwan –pendatang Madinah Nabawiyyah- Al Muwaththo’ karya Imam Malik & Awwaliyat Al ‘Ajluni.

Membaca ilmu-ilmu syar’i, alat, & sastra di hadapan Al ‘Allamah Syaikh Abi Bakr bin Muhammad Syatho. Beliau adalah pegangan At Tirmisi dlm riwayah & periwayatan.

  Terjemah Dhoul Misbah Karya KH Hasyim Asy'Ari (Kajian Nikah)

Syaikh At Tirmisi dikenal dgn kesabaran & kesungguhan serta bergadang malam dlm memperoleh ilmu, hingga cerdas dlm hadits & ilmunya. Pandai & terkenal dlm fikih, ushul fikih, & qiroat.Menaruh simpati dlm pelbagai disiplin ilmu.Guru-gurunya memberinya izin untuk mengajar.Maka mulai memberi faidah di Masjid Al Harom di sisi Bab Ash Shofa & rumahnya.Para santri pun memperoleh faidah darinya. [Lihat taqrizh (semacam kebanggaan) ‘Abdulloh Dahlan untuk Mauhibah Dzil Fadhl (4/735), & Kifayatul Mustafid (42)]

C. Guru-Guru & Santri-Santrinya

Pertama, guru-gurunya. Syaikh At Tirmisi mendapatkan ilmu-ilmunya dr para ulama mulia, di antara yg paling masyhur adalah:

  1. Ayahnya, Syaikh ‘Abdulloh bin ‘Abdul Mannan At Tirmisi. Lahir di Termes, besar, & mendapatkan ilmu dr ulama-ulama di sana, lalu melawat ke Makkah & muqim di sana hingga wafat tahun 1314. Mahfuzh At Tirmisi mengambil darinya fikih & tafsir. [Kifayatul Mustafid (7)]
  2. Abu Bakr bin Muhammad Syatho Al Makki, yg masyhur dgn istilah Bakri. Lahir di Makkah tahun 1266 H. Pemilik banyak karya goresan pena, seperti hasyiyahFathul Mu’in yg dinamainya I’anatuth Tholibin ‘ala Halli Fathil Mu’in, Tafsir Al Alquran Al ‘Azhim hingga surat Al Mu’minun, hasyiyah Tuhfatul Muhtaj sampai bab al buyu’, & lain-lain. Beliau terkenal dgn zuhud & budbahasa mulia. Wafat tahun 1310 H. [Lihat: Nazhmud Duror (169), Al Mukhtashor min An Nur wa Az Zuhar (II/106), Maidatul Fadhl wal Kirom Al Jami’ah li Tarojim Ahlil Harom (123), & Siyar wa Tarojim (80)]
  3. Muhammad Al Minsyawi Al Muqri’ –pendatang Makkah-. Mengambil ilmu di Universitas Al Azhar sampai pandai dlm banyak cabang ilmu. Mempelajari banyak disiplin ilmu di Masjid Al Harom. Seorang yg tawadu’. Menyibukkan diri dgn beribadah & mengajar. Wafat tahun 1314 H. [Lihat Nazhmud Duror (204) & Al Mukhtashor min An Nur wa Az Zuhar (II/430)]
  4. Mushthofa bin Muhammad Al ‘Afifi. Lahir di ‘Afif, salah satu desa di Mesir. Seltelah selesai menghafal Al Alquran beserta tajwidnya, ia mengunjungi Cairo & mengambil ilmu dr para guru Al Azhar, sesudah ayahnya wafat menetap di Makkah untuk meneruskan studinya hingga diberi izin mengajar & mangajarlah ia di Masjid Al Harom. Wafat di Mkkah tahun 1308. [Lihat Nazhmud Duror (204) & Al Mukhtashor (II/444)]
  5. Muhammad Syarbini Ad Dimyathi Al Muqri’. Lahir di Syarbin, mencar ilmu di Al Azhar, Madinah, & mengunjungi Makkah hingga wafat tahun 1321. Beliau berkarakter sholih, wara’, & tawadu’. [Nazhmud Duror (207) & Al Mukhtashor (II/394)]
  6. Muhammad bin Sa’id Babshil. Lahir di Makkah, menuntut ilmu dr para ulama di sana & diberi izin untuk mengajar; halaqatnya ada di Masjid Al Harom. Wafat tahun 1330 H [Natsrud Duror (56) & Siyar wa Tarojim (244)]
  7. Husain bin Muhammad Al Habsyi. Seorang mufti madzhab syafi’I & anak muftinya. Lahir di Hadhromaut tahun 1258 H, melawat ke Yaman & Makkah untuk menuntut ilmu. Awalnya ia mengajar di Masjid Al Harom, tetapi ditinggalkannya & mulai mengajar di rumahnya. Wafat 1330 H. [Natsrud Duror (172), Al Mukhtashor (I/138), & Siyar wa Tarojim (99)]

Kedua santri-santrinya:

  1. Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Arif bin ‘Abdul Qodir Khouqir, al ‘allamah & as salafi. Lahir di Makkah tahun 1284 H, sudah menyibukkan diri tatkala masih usia dini. Kepalanya dipenuhi mas-alah tauhid yg merupakan pondasi Islam, maka ia pun mentelaahi kitab-kitab Imam Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rohimahulloh, lalu mulai menyeru pada tauhid yg murni, mengingkari orang-orang yg menyelenggarakan perjalanan untuk ziarah kubur wali-wali & mengusapnya, & yang lain dr macam-macam kemungkaran yg menjerumus pada kesyirikan. Wafat di Makkah tahun 1349 h. [Lihat: Natsrud Duror (18), Siyar wa Tarojim (22), & Al ‘Ulama wal Adubba’ Al Wariqun (96)]
  2. ‘Umar bin Hamdan Al Al Muharrisi (atau Al Mahrosi) –nisbat ke Mahros, salah satu kawasan di Tunis. Lahir di Tunisia tahun 1291. Dikenal dgn muhadditsul haromain. Wafat di Madinah tahun 1368 H. (Lihat Natsrud Duror (45) & Siyar wa Tarojim (204))
  3. ‘Umar bin Abu Bakr Bajened. Pada tahun 1263 ia dilahirkan di Makkah, mempelajari ilmu di sana lalu menjadi pengajar di Masjid Al Harom. Terkenal dgn sifat waro’ & zuhud. Wafat tahun 1354 H. [Lihat Natrsud Duror (50) & Siyar wa Tarojim (147)]
  4. Muhammad Baqir bin Nur Al Jugjawi. Lihat www.almarwadi.wordpress.com dlm kategori Biografi Ulama
  5. ‘Abdul Qodir Al Mandili. Melawat ke Makkah sejak masih kecil & tinggal di sana untuk menuntut ilmu. Ia sanagt semangat & bersungguh-sungguh dlm menuntut ilmu, lalu mengajar di Masjid Al Harom. Beliau wafat tahun 1354 H. [Al Mukhtashor (I/232)]
  Kitab Qurrotul Ain Matan Fathul Muin

D. Akidah & Madzhabnya

Pertama, akidahnya.

Syaikh Muhammad Mahfuzh At Tirmisi berakidah asy’ari. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hal, yaitu:

Dalam syarahnya terhadap Jam’ul Jawami’ karya Ibnus Subki yg asy’ari & dinazhom oleh Al Asymuni  yg pula asy’ari  berjulukan Is’aful Matholi’, ia sama sekali tak mengingkari mas-alah apa pun dlm dogma, bahkan kelihatannya ia pula meyakininya.

Ia pula memiliki sanad kitab Jauharoh At Tauhid dlm ‘dogma asy’ari yg sampai penulisnya, Abul Amdad Ibrohim Al Laqqoni (w. 1041 H). demikian pula matan Ummul Barohin karya As Sanusi (895 H).

Metodenya, jika menyebutkan Ahlussunnah wal Jama’ah tujuannya yaitu pengikut asy’ari.

Kedua, madzhab fikihnya.

Adapun madzhab fikihnya yakni syafi’i.ini pula bias dilihat sanad madzhab syafi’I & kitab-kitabnya dlm Kifayatul Mustafid. Beliau pula memiliki kitab fikih syafi’I yg berjtajuk Mauhibah Dzil Fadh, yaitu suatu hasyiyah kepada syarah Ibnu Hajar Al Haitami yg berjudul Al Manhajul Qowim syarh Masa’il At Ta’lim atau Al Muqoddimah Al Hadhromiyyah. Juga suatu risalah semacam data kitab-kitab madzhab syafi’I bertajuk As Siqoyatul Mardhiyyah fi Asami Kutub Ashhabina Asy Syafi’iyyah.

E. Wafatnya

Beliau rohimahulloh wafat di Makkah di permulaan Rojab tahun 1338 H, & tak meninggalkan keturunan kecuali cuma satu, yaitu Muhammad. [Kifayatul Mustafid (43) & Siyar wa Tarojim (287)]

F. Pujian Para Ulama Atasnya

Ahli sejarah Al ‘Allamah Syaikh ‘Abdulloh Ghozi mensifatinya dengan, “Allamah, fadhil, jalil, banyak ilmu, & cakap dlm banyak pengetahuan.” [Natsrud Duror (65)]

Ketika menulis biografinya, Syaikh ‘Abdulloh bin Shodaqoh Dahlan menyebutnya, “Beliau yaitu ‘allamah, zahid, ‘alim, cerdik, cerdas, peneliti,…” dsb. [Khotimah Mauhibah Dzil Fadhl (IV/735)]

Dalam taqrizhnya kepada kitab Mauhibah, ia mensifatinya, “Alim, fadhil, cerdas, cerdik, kamil, andal sastra, pemilik pengertian yg mendalam…” dsb. [Mauhibah (IV/731)]

Demikian pula dgn Syaikh Abu Bakr bin Thoha As Saqqof dlm taqrizhnya terhadap kitab Mauhibah menyebutnya, “Alim, imam, amat cerdas, pemilik keinginan yg terlaksana…” dsb. [Mauhibah (IV/731)]

Santri dr santri-santrinya, Syaikhul Musnidin zaman ini Abul Faidh Muhammad Yasin Al Fadani menyebutkan bahwa kemuliaan dia terkenal di tengah insan & semua tingkatan, mempunyai budbahasa mulia, lembut pergaulannya, tak merepotkan diri dgn sesuatu  yg tak perlu, qona’ah, wara’, sangat tawadu’. Rumahnya tak pernah kosong dr orang yg bolak-balik untuk mengucapkan salam & mengambil faidah darinya. [Khotimah Kifayatul Mustafid (43)]

  Panduan Fikih Qurban Saat Pandemi Covid 19

G. Kitab-kitabnya

Syaikh Muhammad Mahfuzh bin ‘Abdulloh At Tirmisi rohimahullohsudah mengarang banyak tulisan yg berguna dlm pelbagai disiplin ilmu, seperti di bawah ini:

Pertama, dlm ilmu qiroat:

  1. غَنية الطلبة بشرح الطيّبة (satu jilid besar dlm bentuk manuskrip), sebuah syarah kitab Thoyyibatun Nasyr fil Qiroatil ‘Asyar karya Imam Ibnul Jazari. Kitab ini pernah diajukan selaku disertasi untuk meraih gelar doctor di Ummul Qura University of Makkah pada fakultas Al Quran. Buku ini pula yg banyak dijadikan acuan Syaikh ‘Abdul Fattah Al Marshofi tatkala menulis kitab Hidayatul Qori fi Tajwid Kalamil Bari.
  2. البدر المنير فى قراءة الإمام ابن كثير (manuskrib)
  3. Tanwirush Shodr fi Qiroatil Imam  Abi ‘Amru (manuskrib)
  4. Insyirohul Fuad fi Qiroatil Imam Hamzah bi Riwayatai Kholaf wa Khollad (manuskrib)
  5. Ar Risalah At Tirmisiyyah fi [Asanid] Al Qiroatil ‘Asyariyyah (dicetak Al Mathba’ah Al Majidiyyah Makkah tahun 1330)

Kedua, dlm ilmu Al Alquran:

Fathul Khobir bi Syarh Miftahit Tafsir (manuskrib), syarah terhadap Miftahut Tafsir karya ‘Abdulloh Fudi, sebuah nazhom kitab Al Itqon karya Imam As Suyuthi

Ketiga, dlm hadits:

  1. المنحة الخيرية من كلام خير البرية (dicetak di Indonesia)
  2. الخلعة الفكرية بشرح المنحة الخيرية (dicetak Al Matba’ah Al Miriyyah Makkah tahun 1314)

Keempat, dlm mushtholah hadits:

منهج ذَوِى النظر فى شرح منظومة علم الأثر للسيوطي (dicetak berulang kali, empat kali di Percetakan Al Halabi). Sebuah syarah kitab alfiyahnya As Suyuthi dlm ilmu hadits

Kelima, dlm siroh nabawiyyah:

Tahyiatul Fikr bi Syarh Alfiyatis Sair (manuskrib)

Keenam, dlm fikih:

  1. موهبة ذى الفضل على شرح ابن حجر مقدمة بافضل atau Al Manhalul ‘Amim bi Syarh Al Masa-il AtTa’lim (dicetak di Al Mathba’ah Al ‘Amiriyyah Mesir tahun 1326, gres-gres ini dicetak pula oleh Darul Minhaj KSA dlm 7 jilid dgn judul حاشية الترمسي المسمى موهبة ذى الفضل على شرح ابن حجر مقدمة بافضل). Kitab ini dia ajarkan pada murid-muridnya.
  2. As Siqoyatul Mardhiyyah (dicetak Al Mathba’ah Al Majidiyyah)

Ketujuh, dlm ushul fikih:

  1. إسعاف المطالع بشرح البدر الطالع نظم جمع الجوامع
  2. Nailul Ma’mul hasyiyah ‘ala Ghoyatil Wushul ila Lubbil Ushul(manuskrib)

Kedelapan, biografi & sanad:

  1. Ghoniyatul Muftaqir fi Hal Sayyidinal Khidhir (sudah dicetak, bahkan diterjemahkan dlm bahasa Indonesia & diterbitkan Erlangga)
  2. Kifayatul Mustafid Lima ‘Ala Lada At Tirmisi minal Asanid (dicetak Percetakan Al Hilal Mesir tahun 1332 H, kemudian dicetak ulang Darul Basyair Al Islamiyyah Beirut dgn tashhih & ta’liq Abul Faidh Al Fadani tahun 1408 H)

H. Kitab-kitab yg menampung biografi Syaikh Muhammad Mahfuzh At Tirmisi:

  1. Natsrud Duror fi Tadzyil Nazhmid Duror (65), karya ‘Abdulloh Ghozi
  2. Khotimah Kifayatul Mustafid tashhih Abul Faidh Al Fadani (41)
  3. Mauhibah Dzil Fadhl (IV/734 atau dlm edisi baru jilid yg ke-7 diterbitkan Darul Minhaj KSA)
  4. Siyar wa Tarojim (286), karya ‘Umar ‘Abdul Jabbar
  5. Ahlul Hijaz bi ‘Aqibihim At Tarikhi (342)
  6. Hidayatul Qori ila Tajwid Kalamil Bari (II/80), Karya ‘Abdul Fattah Al Marshofi. Sebenarnya di sini hanya cuplikan dr Kifayatul Mustafid
  7. Imta’ul Fudhola’ bi Tarojimil Qurro’ (II/354)
  8. A’lamul Makkiyyin (I/320)
  9. Al A’lam (VII/19)
  10. Dari Haramain ke Nusantara, karya Dr. ‘AbdurrahmanMas’ud
  11. Ensiklopedi Ulama Nusantara
  12. Dll.

Dinukil dgn pergantian dr disertasi ‘Abdulloh bin ‘Ali Al Mazim yg brjudul Is’aful Matholi’ dirosah wa tahqiq (min awwal kitab al qiyas ila akhirih) di Universitas Ummul Quro 1428 H