Merawat bahkan mendidik anak yaitu perjuangan yg menguras semuanya. Mungkin Anda akan menemui hambatan, barangkali pula kekesalan hingga ke ubun-ubun lantaran anak tak nurut, bandel & sering membuat trouble di rumah.
Mari tarik napas sejenak, untuk sekadar berkaca pada sepasang suami istri. Illona atau Bunda O & Doddy. Keduanya ialah sosok yg rupawan, settle, tinggal di Amerika, & Allah anugerahi mereka Anabella.
Bella, panggilan anugerah itu, didiagnosis dokter dgn sindrom Pfeiffer, suatu kondisi yg menghipnotis bentuk tengkoraknya. Kondisi langit-langit lisan terbelah berbentuk hati. Bella tak bisa menelan apapun, makannya cuma bisa susu khusus & disalurkan melalui selang yg disambungkan ke perutnya. Bella punya daun telinga yg normal.
Bella, berharap semoga bawah umur yang lain menyapa dirinya & mengatakan “hai” serta mendapatkan bahwa dirinya mirip anak normal yang lain.
Apa yg Bella bisa lakukan bukan lantaran kepintaran Bella semata, melainkan lantaran latihan terus menerus. Tatkala tahun kemudian Bella belum bisa sama sekali,
“We did not stop but we kept going. We tried and tried and tried. We also tried something similar, supaya Bella tak jenuh & tetap excited latihannya.”
Progres tak selalu bisa terlihat dlm waktu singkat walaupun rutin dikerjakan, kadang butuh waktu menahun and it’s okay to give them a break jika belum ada progres, yg mengajarkan pula mesti sabar & jangan pribadi menjudge anak tak bisa. Yang paling penting nanti dicoba lagi dilatih lagi, terus & terus seperti Bella.
Illona sendiri lumayan banyak mendapat komentar atau pesan masuk yg menanyakan tentang kemampuan bahasa Indonesia Bella.
Kadang ketika lagi live Instagram, ia menerangkan sedikit. Kebetulan tak semua yg menonton, mungkin pula tak ngeh. “Makara, saya rasa kini ialah dikala yg tepat untuk menjawab atau menjelaskan ya,”
No hurt feeling dr baginya. Itu hanya penjelasannya untuk yg masih mempertanyakan kenapa Bella nggak bisa bahasa Indonesia. Dan pula untuk yg “terus” menerus menyuruhnya mengajarkan bahasa Indonesia ke Bella, ataupun yg hanya sekadar menyarankan. “Saya tahu, nggak ada yg berencana tak baik, seluruhnya hanya saran, seluruhnya care dgn Bella, Insya Allah pula karena sayang, tujuannya pun baik. Saya terima setiap masukan, terima kasih ya untuk perhatiannya
But trust me, every parents know what best for their child.”
Baginya, ayah Bella, dokter, therapist, & guru-guru Bella, yg paling penting Bella bisa berkomunikasi dgn baik & nyaman dgn siapa pun & dimana pun.
Bella yaitu penyuka Maher Zein, & kadang suka menyanyikan lagunya
(Bella komunikasi dgn piranti semacam tab, karena ia tak mengeluarkan suara layaknya kita.)
Suatu kali Bella minta pakai topi yg katanya ibarat sama topi Maher Zain di video klip “Barakallah & Muhammad”
Sampai di dlm supermarket, “Bunda please take Bella picture. Like Maher Zain okay bunda?”
“While we were inside the car suddenly Bella screamed,
Bella : bundaaaa
Bunda : yes Bella
Bella : ceweweeeeeeeetttttt
Bunda : whatt??
Then she started singing again,,
“Alhamdulillaaah…Alhamdulillaaah.”
from Maher Zein song title “Alhamdulillah”
Masya Allah, Bella loves reading letter or postcard yg dikirimkan khusus untuk Bella. Setiap Bella terima postcard dr RS (biasanya setiap habis operasi/rawat inap selalu dikirimkan kartu dr floor nurse atau dokter yg menanggulangi mekanisme Bella) atau temen kantor ayah/bunda, rasa senengnya kaya belum dewasa lain habis dikasih Xbox kali ya.
“Padahal cuma selembar kartu/surat hahahaaa Bella langsung senantiasa mengucap syukur “alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah” dgn ekspresi histeris kesenengan berkali-kali,” tutur bunda Bella.
Postcard/card itu akan dibaca terus menerus, dibawa-bawa setiap ia main atau pergi keluar rumah, ia baca lagi ketika duduk di carseatnya, kadang cardnya ia bawa & peluk sampai tertidur & pastinya dibaca lagi sebelum Bella tidur. Kalau telah puas “main” & baca beberapa kali, Bella senantiasa minta cardnya disimpan. Kalau kata ayah Bella, masya Allah mudah sekali bikin anak kecil ini senang. Kasih kertas, amplop & tulis kertasnya lalu kasih ke Bella. Pasti ia langsung surprise “wooww alhamdulillah alhamdulillah”
Bella sedang berusaha memberi menyuapi bundanya, meski pada kesannya Bella mencampur roti panggangya dgn es krim & stroberi di atasnya.
Bunda: baby, how am i going to eat it?
Bella : don’t wowwy bunda. It’s okay.
Bunda : well it’s okay but not really okay. i can’t eat mushy food.
Bella : it is okay. Eat it!
Bella : 🙁
Bunda Bella, Illona, senantiasa bahagia dgn Bella. Ia selalu minta maaf atas kekurangan selaku orangtua
“Maafkan atas segala kekurangan bunda ini, kurang ini, kurang itu, aneka macam kekurangannya bagai butiran bubuk.”
Seringkali Illona bilang begini ke Bella. “Bella terima kasih ya nak udah request ke Allah dulu untuk pilih ayah & bunda jadi orangtua Bella di bumi. Padahal ada banyak ayah & bunda lainnya yg jauh lebih baik dr ayah & bunda yg ini. You gave us chance to be a better person“.
Dan Bella pun menjawab, “Don’t wowwy, no pooblem. It’s ok. Can Bella watch tv now??”
Bunda Bella malah tak jadi haru pada Bella. Ayah & bunda ngomongnya udah mengharu biru padahal, & Bella malah cari momen buat izin nonton teve. [Paramuda/Wargamasyarakat]